Categories
Ilmu

Apa itu Diksi? Pengertian, Jenis-Jenis Diksi, dan Fungsinya

Istilah diksi sering kita dengar ketika membahas tentang penggunaan tata bahasa. Dalam karya sastra pilihan kata merupakan sesuatu hal yang harus digunakan agar gaya bahasa yang digunakan menarik dan enak untuk dinikmati. Pemilihan kata yang digunakan dapat mengukur seberapa jauh kemampuan pembicara atau penulis dalam menyampaikan suatu informasi atau karya.

Lalu, apa sih diksi itu sebenarnya? Apa pengertian diksi menurut para ahli? Apa saja jenis-jenis diksi itu? Apa fungsi dari pilihan kata? Dan, apa saja syarat dan ketentuan pemakaian diksi? Nah, untuk memahaminya lebih lanjut, mari kita ulas satu persatu secara rinci.

Apa Yang Dimaksud Diksi?

Pengertian diksi adalah pilihan kata-kata yang sesuai dan sejalan dengan kegunaannya untuk menyampaikan suatu gagasan atau cerita yang meliputi gaya bahasa, ungkapan, pilihan kata, dll, sehingga diperoleh efek yang diinginkan. Keterbatasan kosakata dapat mempersulit penyampaian maknanya kepada orang lain. Dan jika orang tersebut menggunakan kosakata yang berlebihan, ini juga membuat sulit untuk memahami pesan yang disampaikannya kepada mereka.

Inilah mengapa pembicara sering membaca dan berlatih menguasai diksi atau pemilihan kata saat berbicara. Dengan pilihan kata yang tepat, pendengar atau penonton dapat dengan mudah memahami maksud pembicara.

Baca Juga: Apa itu Prosa? Pengertian, Ciri, dan Jenis-Jenis Prosa

Pengertian Diksi Menurut Para Ahli

Untuk lebih memahami apa arti diksi, kita dapat mengacu pada pendapat berbagai ahli. Pengertian diksi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Diksi adalah pilihan kata yang memiliki arti yang sesuai dan selaras atau yang menggunakan konkordansi (kecocokan) untuk mengungkapkan gagasan dengan topik, peristiwa dan khalayak pembaca, atau dari pendengar yang memilih kata tersebut.

2. Harimurti

Pengertian diksi adalah pemilihan kata dan kejelasan pengucapan untuk mendapatkan efek tertentu ketika berbicara di depan umum atau saat mengarang.

3. Widyamartaya

Pengertian diksi adalah kemampuan seseorang membedakan secara tepat nuansa makna yang sesuai dengan gagasan yang disampaikan, dan kemampuan tersebut sesuai dengan situasi dan nilai makna kelompok tersebut komunitas dan pendengar atau pembaca.

4. Enre

Arti diksi adalah penggunaan kata-kata yang tepat untuk merepresentasikan pikiran dan perasaan yang diungkapkan dalam pola kalimat.

5. Susilo Mansurudin

Arti diksi adalah pilihan kata. Menggunakan diksi yang tepat, akurat, dan benar dapat membantu memberi nilai pada sebuah kata. Memilih satu kata yang tepat adalah cara paling tepat untuk menghindari salah tafsir.

7. Gorys Keraf

Pengertian diksi dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

  • Diksi adalah pilihan kata atau makna kata yang digunakan untuk menyampaikan suatu gagasan, ungkapan dan gaya yang sesuai. penyampaian kata-kata yang lebih baik sesuai dengan situasi.
  • Diksi adalah kemampuan untuk membedakan dengan tepat nuansa makna dari ide yang disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi, serta nilai perasaan yang dimiliki oleh komunitas masyarakat, pendengar dan pembaca.

Baca Juga: Pengertian Majas, Macam-Macam Majas dan Contohnya

Jenis Diksi dan Contoh

Secara umum pilihan kata dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diksi berdasarkan makna dan diksi berdasarkan leksikon. Berikut ini penjelasannya:

1. Diksi berdasarkan makna

Makna konotatif

Pengertian denotatif adalah arti sebenarnya dari sebuah kata atau kalimat. Berikut contoh pilihan kata denotatif:

  • Fiko sangat “kerja keras” sehingga ia sangat kaya sekarang.
  • Robby adalah orang yang “gemar memberi”, jadi ia banyak temanya.
  • Katrina sudah lama berinvestasi, sehingga ia mendapat “keuntungan berlimpah”

Arti konotatif

Konotatif adalah kata atau frasa yang memiliki arti tidak sebenarnya. Di bawah ini adalah contoh pilihan kata yang memiliki makna konotatif:

  • Bimo harus “membanting tulang” untuk menghidupi adik-adiknya.
  • Bella adalah seorang “kutu buku”, jadi dia tahu banyak tentang berbagai hal
  • Kusumo sudah berinvestasi dari dulu, Bulan ini dia dapat “durian runtuh”.

2. Diksi berdasarkan leksikal

Sinonim

Sinonim adalah kata yang memiliki arti yang sama dengan kata lain. Berikut contoh sinonim:

  • Hadiah = cinderamata
  • Angkuh = arogan
  • Bangkrut = gulung tikar
  • Canggih = hebat, kompleks
  • Cantik = elok, ayu, geulis
  • dll

Antonim

Antonim adalah kata-kata yang memiliki arti kebalikan dari kata lain. Berikut ini adalah contoh antonim:

  • Lebar ≠ sempit
  • Tinggi ≠ rendah
  • Maju ≠ mundur
  • Pasang ≠ surut
  • Terang ≠ gelap
  • Cepat ≠ lambat
  • Tanya ≠ jawab
  • Tutup ≠ buka
  • Tutup ≠ buka
  • Baik ≠ buruk
  • Mahal ≠ murah
  • Dll

Homonim

Homonim adalah kata yang memiliki pengucapan dan ejaan yang sama tetapi maknanya berbeda satu sama lain. Berikut ini adalah contoh homonim:

  • Hak asasi dengan hak sepatu
  • Bisa buat dengan bisa ular
  • Bulan januari dengan bulan purnama
  • Dll

Homophones / homofon

Homophones adalah kata-kata yang memiliki ejaan dan arti yang berbeda, tetapi memiliki pengucapan yang sama. Berikut contoh homophone,

  • Jimmy menabung di Bank BCA secara rutin
  • Bang Jimmy bekerja di perusahaan transportasi
  • Kata “Bank” dan “Bang” pada 2 kalimat tersebut memiliki lafal yang sama, tapi ejaan dan arti berbeda.

Homograf

Homograf adalah kata-kata yang memiliki pengucapan dan arti yang berbeda, tetapi memiliki ejaan yang sama. Di bawah ini adalah homograf:

  • Makanan favorit seorang wanita adalah tahu goreng.
  • Wanita Tidak tahu bahwa hari ini adalah hari libur.
  • Kata “tahu” pada kalimat sebelumnya memiliki susunan huruf yang sama, namun memiliki arti yang berbeda.

Polisemi

Polisemi adalah kata yang memiliki lebih dari satu arti. Berikut contoh polisemi:

  • Nasabah yang menabung di bank akan mendapat bunga setiap bulan.
  • Bella tulip salah satu bunga terindah di kota ini.
  • Kata “bunga” pada kalimat sebelumnya memiliki arti yang berbeda meskipun menggunakan kata yang sama.

Hipernim dan Hiponim

Hipernim adalah kata yang dapat mewakili banyak kata lain. Sedangkan hiponim adalah kata yang terwakili dengan kata hipernim. Berikut ini contoh hipernim dan hiponim:

  • Di dalam kebun binatang banyak terdapat satwa liar, seperti gajah, buaya, rusa, singa, kuda dan lain-lain.
  • Dalam kalimat di atas, satwa liar bersifat hipernim, dan sedangkan kata hiponim adalah gajah, buaya, rusa, singa, kuda dan lain-lain.

Baca Juga: Pengertian Artikel Menurut Para Ahli, Ciri, Tujuan, dan Contoh Lengkap

Persyaratan Diksi

Gorys Keraf menjelaskan bahwa ada beberapa syarat untuk ketepatan diksi, antara lain:

  • Penggunaan konotasi dan denotasi secara cermat
  • Gunakan kata sinonim atau arti yang hampir sama dengan tepat
  • Bedakan kata-kata yang ejaannya mirip.
  • Penggunaan kata kerja dalam preposisi harus idiomatik.
  • Harus mampu membedakan kata-kata khusus dan umum dalam tulisan atau pidato sehingga dapat menjamin keakuratan diksi
  • Perhatikan pemilihan kata yang tepat secara terus menerus dalam pidato atau sebuah tulisan.

Fungsi Diksi

Merujuk pada definisi diksi di atas, maka fungsi pilihan kata adalah agar pemilihan kata dan cara penyampaiannya dapat dilakukan dengan baik agar orang lain memahami makna yang diutarakan.

Selain itu, diksi juga berfungsi untuk memperindah sebuah kalimat. Misalnya pilihan kata dalam sebuah cerita, dengan pilihan kata yang baik, cerita dapat disampaikan secara sistematis, menjelaskan tokoh, mendeskripsikan lingkungan dan waktu, dan sebagainya. Secara umum, beberapa fungsi pilihan kata adalah:

  • Membantu audience atau pembaca memahami apa yang dikatakan penulis atau pembicara.
  • Menciptakan pola komunikasi yang lebih efektif dan efisien.
  • Penyampaian ide atau gagasan dengan tepat.
  • Menjadi simbol ekspresi dalam sebuah ide.

Kesimpulan

Diksi sangat diperlukan dalam suatu tulisan atau pidato agar kesan dan pesan dalam informasi dapat tersampaikan secara optimal dan tepat.

Leave a Reply