Categories
Ilmu

Apa itu Kebijakan Moneter? Pengertian, Jenis, Instrumen, Tujuan, dan Contoh

Disetiap negara bank sentral memiliki kebijakan moneter masing-masing. Kebijakan moneter tersebut secara umum bertujuan untuk mengatur segala bentuk aktivitas ekonomi disuatu negara. Di Indonesia, BI sebagai bank sentral salah satu tugasnya yaitu membuat monetary policy.

Nah, apa sih yang dimaksud dengan kebijakan moneter? Apa pengertian kebijakan moneter menurut para ahli? Apa instrumen-instrumen monetary policy? Apa saja fungsi dan tujuan dari kebijakan moneter tersebut? Serta, apa saja jenis dan contoh monetary policy? Untuk lebih memahaminya, mari kita ulas secara rinci?

Apa itu Kebijakan Moneter (Monetary Policy)?

Yang dimaksud dengan kebijakan moneter adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh bank sentral untuk mengatur jumlah uang beredar suatu negara untuk mencapai tujuan tertentu, misalnya menjaga stabilitas nilai mata uang dan meningkatkan kesempatan kerja. Pandangan lain menyatakan bahwa definisi monetary policy adalah upaya pemerintah melalui bank sentral dalam hal ini Bank Indonesia (BI) untuk mengendalikan ekonomi makro agar kondisinya lebih baik dengan mengatur jumlah uang yang beredar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Di Indonesia itu sendiri, monetary policy ini diterapkan melalui Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter untuk menjalankan perekonomian nasional. Dalam praktiknya, monetary policy memiliki time lag (selisih waktu) yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan kebijakan fiskal karena Bank Indonesia tidak memerlukan izin dari DPR dan Kabinet (badan legislatif) untuk melaksanakan monetary policy.

Baca Juga: Pengertian Bank Sentral dan Sejarah BI Sebagai Bank Sentral Indonesia

Pengertian Kebijakan Moneter Menurut Pendapat Para Ahli

Untuk lebih memahami pengertian kebijakan moneter, maka dapat kita simak pendapat para ahli berikut ini:

1. Muana Nanga

Pengertian kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh otoritas moneter dengan mengendalikan jumlah uang beredar dan tingkat suku bunga untuk mempengaruhi tingkat permintaan agregat dan mengurangi ketidakstabilan ekonomi.

2. Boediono Moneter

Yang dimaksud dengan kebijakan moneter adalah tindakan pemerintah melalui Bank Sentral untuk mempengaruhi dalam situasi makro yang dilaksanakan yaitu dengan menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan penawaran barang sehingga inflasi dapat dikendalikan, tercapainya kesempatan kerja penuh dan kelancaran suplai atau distribusi barang.

3. M. Natsir

Yang dimaksud dengan monetary policy adalah segala tindakan atau upaya bank sentral untuk mempengaruhi perkembangan variabel moneter (uang beredar, nilai tukar, suku bunga, dan suku bunga kredit) untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Perry Warjiyo

Kebijakan moneter adalah kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk agregat moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan memperhatikan siklus aktivitas ekonomi, sifat ekonomi suatu negara dan faktor ekonomi fundamental lainnya.

Instrumen Kebijakan Moneter

Untuk melaksanakan monetary policy, bank sentral memanfaatkan berbagai instrumen keuangan. Adapun instrumennya adalah sebagai berikut:

1. Instrumen langsung

  • Penetapan suku bunga secara langsung, yaitu meliputi penetapan tingkat bunga deposito atau tingkat bunga pinjaman bank oleh bank Indonesia.
  • Penetapan plafon kredit, yakni pemberian jumlah maksimal kredit yang dapat diberikan oleh bank.
  • Rasio likuiditas, yakni kewajiban bank umum untuk mempertahankan mata uang tertentu dalam persentase, untuk menghimpun dana guna membiayai anggaran pemerintah.
  • Kredit langsung, yakni kewajiban bank umum untuk menyalurkan kredit pada sektor tertentu.

2. Instrumen tidak langsung

  • Operasi Pasar Terbuka (OPT), yakni kegiatan perdagangan surat berharga oleh Bank Sentral dan valuta asing di pasar valuta asing. OPT dilakukan untuk mempengaruhi tingkat suku bunga, likuiditas rupiah, inflasi serta nilai tukar.
  • Discount Fund (DF), yaitu instrumen monetary policy yang mempengaruhi peredaran uang di masyarakat dengan menentukan diskonto pinjaman Bank Sentral kepada bank umum. Tujuannya adalah untuk mengurangi permintaan kredit dari bank dan membatasi peredaran uang.
  • Reserve Requirement (RR), yakni kewajiban bank umum untuk menyimpan dana cadangan wajib (RR) tertentu dari dana pihak ketiga di bank sentral, sehingga akan mempengaruhi kemampuan bank umum dalam menyalurkan kredit.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Dengan OJK: Apa saja fungsi, Tugas, Wewenang OJK?

Jenis dan Indikator Keberhasilan Kebijakan Moneter

Monetary policy yang berlaku di Indonesia dapat dibedakan menjadi dua jenis, sebagai berikut:

  • Kebijakan kontraktif
    Kebijakan yang membatasi jumlah uang yang beredar akibat inflasi yang tinggi.
  • Kebijakan ekspansif
    Kebijakan yang meningkatkan jumlah uang beredar yang bertujuan untuk meningkatkan daya beli masyarakat pada saat perekonomian sedang menurun.

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan monetary policy, Bank Sentral menggunakan 3 indikator keberhasilan, yaitu:

  • Monetary Targeting (Jumlah Uang Beredar)
  • Exchange Rate Targeting (Target Nilai Tukar Mata Uang)
  • Inflation Targeting (Target Inflasi)

Fungsi Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter yang dikeluarkan oleh Bank Sentral memiliki fungsi khusus bagi perekonomian suatu negara. Berikut adalah beberapa fungsi dari monetary policy:

  • Berfungsi untuk menjaga iklim investasi suatu negara.
  • Menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru.
  • Membantu meningkatkan stabilitas pertumbuhan ekonomi pada suatu negara.
  • Membantu meningkatkan neraca pembayaran.
  • Menjaga stabilitas nilai tukar mata uang, rupiah dengan mata uang asing.
  • Menjaga keseimbangan harga barang dan jasa.
  • Mengontrol laju inflasi di suatu negara.

Tujuan Kebijakan Moneter

Sebagaimana disebutkan pada penjelasan diatas, tujuan utama monetary policy adalah untuk mencapai ekonomi makro yang lebih stabil. Misalnya seperti, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan, meningkatkan lapangan kerja, menjaga stabilitas harga, dan menjaga stabilitas neraca pembayaran. Berikut ini adalah tujuan monetary policy secara lebih rinci, yaitu sebagai berikut:

  • Mata uang yang beredar dalam Rupiah sebagai alat tukar kegiatan ekonomi.
  • Menjaga stabilitas antara kebutuhan ekonomi dan tingkat harga.
  • Optimalisasi distribusi likuiditas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.
  • Menjaga stabilitas ekonomi dengan mengontrol arus barang dan jasa (produktivitas).
  • Menjaga stabilitas harga pasar dengan mengendalikan laju inflasi yang terjadi.
  • Membantu meningkatkan kesempatan kerja dengan cara menambah investasi agar lapangan kerja baru terbuka.
  • Menjaga stabilitas neraca perdagangan kerja masyarakat dengan cara meningkatkan nilai ekspor dan mengurangi barang impor.

Baca Juga: Pengertian Pasar Modal atau Pasar Uang, Jenis, dan Manfaatnya

Contoh Kebijakan Moneter di Indonesia

Beberapa contoh monetary policy yang telah diterapkan di Indonesia, adalah sebagai berikut:

  • Bank Indonesia (BI ) melakukan lelang sertifikatnya, atau bisa juga melalui pembelian surat berharga di pasar modal.
  • UBI dapat menurunkan suku bunga jika kondisi ekonomi sesuai dengan ekspektasi. Sebaliknya, BI bisa menaikkan suku bunga bila ingin membatasi aktivitas ekonomi sehingga aliran uang berkurang.
  • Ketika perekonomian mengalami resesi maka peredaran uang akan meningkat sehingga aktivitas perekonomian meningkat. Contohnya adalah membeli sekuritas (surat-surat berharga)
  • Saat terjadi inflasi, BI akan mengurangi aliran uang ke masyarakat dengan menjual surat berharga untuk mengurangi aktivitas ekonomi yang berlebihan.

Kesimpulan

Di dalam sistem ekonomi makro, monetary policy yang diterapkan oleh bank sentral akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. BI sebagai bank sentral Indonesia bertugas untuk mengeluarkan, menjalankan, dan mengawasi kebijakan moneter.

Leave a Reply