Bagi seorang karyawan atau profesional istilah multitasking merupakan hal yang sering terdengar umum. Secara harfiah, definisi multitasking adalah menjalankan beberapa atau lebih tugas sekaligus dalam satu waktu. Multitasking kerap dipercaya membuat orang rentan stres. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua orang bisa mengembangkan kemampuan ini dengan baik.
Seseorang membutuhkan keahlian khusus untuk dapat melakukan dua hingga tiga hal sekaligus. Beberapa ahli mengatakan bahwa multitasking seperti kecanduan, dimana seseorang mampu menyelesaikan beberapa tugas secara bersamaan di luar kendali otak.
Apa dan Bagaimana Melakukan Multitasking?
Menurut Wikipedia, multitasking manusia bermanifestasi sebagai kemampuan manusia yang nyata untuk melakukan lebih dari satu tugas atau aktivitas dalam waktu singkat, yang berarti kemampuan seseorang untuk melakukan lebih dari satu tugas atau aktivitas dalam satu waktu secara singkat.
Kita mungkin bertanya-tanya kemampuan apa yang perlu dimiliki untuk dapat bekerja secara multitasking atau dapatkah multitasking ini dilakukan oleh semua orang? Apakah ada cara untuk melakukannya? Apakah ada pelatihan khusus agar bisa menguasainya?
Dave Crenshaw, dalam bukunya “The Myth of Multitasking: How’ Doing It All’ Gets Nothing Done”, menyatakan bahwa keterampilan multitasking dapat dibentuk karena budaya, dengan seseorang yang tumbuh dalam lingkungan keluarga yang terbiasa untuk melakukan beberapa hal di sekali. Sebagai contoh pada layar laptop, multitasking terbuka saat dua (atau lebih) program dibuka secara bersamaan untuk menghemat lebih banyak waktu saat bekerja.
Berbicara tentang era digital tampaknya terkait erat cara bekerja secara multitasking. Berasal dari dua kata multi dan tasking dalam bahasa Inggris, artinya tugas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, multitasking memiliki arti “multi tugas”.
Cara Melakukan Multitasking Secara Efektif
Beberapa dari kita mungkin akan bangga ketika dapat melakukan banyak tugas sekaligus atau pada saat yang sama, bahkan banyak yang mencoba untuk dapat melakukannya. Nah berikut ini beberapa cara dan tips agar secara efektif dapat melakukan multitasking,.
Melakukan pekerjaan yang masih berkaitan
Jika, ketika kamu ingin dapat melakukan banyak tugas, maka harus mereview pekerjaan tersebut terlebih dahulu. Kamu perlu mengklasifikasikan dan mencatat pekerjaan yang masih terkait satu sama lain untuk mempermudah pekerjaan tersebut.
Hindari melakukan beberapa tugas yang tidak berhubungan karena otak membutuhkan proses adaptasi yang lebih lama saat melakukan hal yang berbeda dalam satu waktu. Ini akan merusak konsentrasi dan membuat kamu bingung.
Ingatlah bahwa otak akan bekerja sangat cepat untuk mengubah fokus pikiran saat melakukan berbagai tugas. Jika kamu memaksa otak untuk melakukan pekerjaan yang tidak berhubungan, maka hasilnya tidak akan maksimal.
Tentukan skala prioritas
Cara selanjutnya adalah menentukan skala prioritas untuk setiap pekerjaan yang akan diselesaikan. Jika ingin mendapatkan hasil yang maksimal, lakukan pekerjaan sesuai tingkat kesulitannya, karena semakin lama bekerja maka semakin lelah otaknya. Saat otak lelah, akan sulit melakukan kerja keras yang dilakukan terakhir kali.
Kamu dapat menentukan skala prioritas pekerjaan dari yang tersulit hingga yang termudah. Saat otak segar, akan lebih mudah melakukan pekerjaan keras. Dengan membuat skala prioritas, maka pekerjaan dapat diselesaikan sesuai tenggat waktu yang ditentukan.
Menentukan tenggat waktu (deadline)
Menetapkan tenggat waktu atau deadline adalah salah satu hal penting yang harus diperhatikan saat kamu ingin bekerja multitasking. Deadline akan membantu kamu bekerja dan mengatur pekerjaan tersebut. Tenggat waktu juga akan membantu otak mengetahui prioritas pekerjaan yang perlu diselesaikan terlebih dahulu agar lebih efisien dan hemat waktu.
Membuat daftar tugas atau to do list
Setelah skala prioritas dan deadline ditetapkan, hal berikutnya yang perlu kamu lakukan yaitu membuat to do list atau daftar tugas. Saat bekerja secara multitasking, jumlah pekerjaannya pun tidak sedikit, sehingga seringkali kita lupa apa yang harus dilakukan.
Membuat daftar pasti akan membantu kamu mengatur aktivitas dan memperjelas tujuan kerja. Kamu dapat membuat daftar tugas, dari hal kecil hingga hal besar. Dan, jangan lupa mengerjakannya sesuai tanggal agar bisa mengerjakan semuanya sesuai deadline yang telah ditetapkan.
Bahkan, to-do list bisa dibuat saat membuat daftar pekerjaan yang bisa dikerjakan sambil mengatur reminder agar semua pekerjaan yang ada di daftar tersebut bisa diselesaikan dengan benar dan tepat waktu.
Tetap fokus
Bekerja secara multitasking akan membantu kamu menyelesaikan berbagai tugas. Karena itu, kita perlu tetap fokus, apalagi jika banyak yang harus dilakukan. Untuk menghemat waktu, kamu perlu tetap fokus pada pekerjaan yang perlu diselesaikan agar semuanya bisa terselesaikan tepat waktu.
Menerapkan sikap disiplin
Daftar tugas hanya akan berakhir sebagai catatan bila kamu tidak menerapkan sikap disiplin dalam menjalankannya. Setelah kamu membuat daftar tugas, maka kamu harus segera mengerjakan apa yang dapat dilakukan dengan tetap fokus. Jangan menunda pekerjaan karena hanya akan menyebabkannya menumpuk dan membuang waktu.
Mengambil istirahat
Meskipun ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, kamu tidak boleh mengabaikan untuk beristirahat. Beristirahat sejenak untuk memberikan tenaga ekstra agar kamu bisa lebih semangat dalam beraktivitas.
Persepsi bahwa kurang tidur akan membuat kita lebih produktif adalah anggapan yang salah. Beristirahat akan membuat kamu lebih siap untuk bekerja dengan pikiran yang segar. Jangan lupa bahwa badan yang lelah akan membuat otak sulit berkonsentrasi, yang selanjutnya akan berdampak pada pekerjaan.
Tidak perlu memakan waktu lama untuk beristirahat, kamu perlu waktu istirahat agar aktivitas kerja lebih berkualitas dan hasil lebih maksimal.
Dampak Buruk Multitasking
Multitasking memang akan membantu kita menyelesaikan banyak tugas sekaligus. Meski begitu, semuanya pasti memiliki dampak. Berikut ini dampak buruk dari multitasking:
Produktivitas menurun
Dampak pertama yang dapat terjadi saat bekerja multitasking adalah penurunan produktivitas. Tentunya ketika kita melakukan banyak pekerjaan sekaligus, akan membutuhkan banyak perhatian, sehingga akan menurunkan kinerja otak secara otomatis dan akan mempengaruhi produktivitas.
Risiko stres
Multitasking juga bisa meningkatkan risiko stres seseorang. Ini karena seseorang dituntut untuk dapat melakukan segala sesuatu sekaligus dan secara singkat. Jika seseorang tidak terbiasa, kemungkinan mereka mengalami stres akan tinggi. Hindari memaksakan diri untuk melakukannya karena ini bisa menjadi masalah di kemudian hari.
Risiko depresi
Keparahan yang bisa terjadi saat kamu dipaksa melakukan tugas multitasking adalah mengalami depresi. Ketika seseorang gagal mencapai tujuan, hasil kerja yang tidak diharapkan dapat memicu mereka mengalami depresi. Jadi multitasking adalah sesuatu yang sulit bagi seseorang yang tidak terbiasa dengannya.
Kesimpulan
Jadi, inilah manfaat multitasking dan tip agar berhasil melakukannya. Ingat, kamu harus tetap memperhatikan kinerja agar tidak berlebihan. Jangan memaksakan diri saat lelah karena akan membuat pekerjaan kamu berantakan.