Mungkin saat ini kamu sedang memilih-milih universitas negeri mana yang akan kamu masuki. Biasanya, sebelum kamu terdaftar resmi sebagai mahasiswa di universitas negeri impian, kamu harus mengikuti sebuah ujian yang kita kenal dengan ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Pada seleksi tersebut kamu harus mencetak nilai diatas Passing Grade yang telah ditetapkan oleh universitas tersebut. Secara umum, ketentuan nilai kelulusan setiap universitas berbeda-beda, namun pada prakteknya cara menghitung passing grade tetap menggunakan metode dan prinsip yang sama.
Lalu, apa itu passing grade? Bagaimana cara menghitung passing grade agar kamu bisa menentukan tolak-ukur kelulusan? Untuk mengetahuinya lebih dalam, maka simak pemaparan dibawah ini secara rinci dan seksama, agar kamu bisa lulus masuk sebagai mahasiswa di universitas negeri impianmu.
Apa itu Passing Grade?
Yang dimaksud dengan passing grade adalah persentase dari nilai yang digunakan sebagai acuan atau patokan untuk meluluskan seseorang dalam suatu program studi di universitas tertentu. Selain itu, pengertian passing grade adalah sebagai nilai minimal yang harus dipenuhi seseorang ketika memilih program studi di universitas tertentu. Batas nilai kelulusan umumnya digunakan dalam ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Setiap tahunnya, persentase kualifikasi setiap kampus pasti berubah-ubah karena dipengaruhi oleh peminat prodi (program studi) tersebut. Dan semua kampus tidak pernah secara resmi mempublikasikan nilai kelulusan (passing grade), sehingga persentase nilai kelulusan hanyalah prediksi nilai terendah untuk masuk suatu perguruan tinggi.
Baca Juga: Tempat Kuliah Kelas Karyawan di Kota Jakarta
Bagaimana Cara Menghitung Passing Grade?
Ada cara dan metode yang mudah untuk menghitung passing grade (nilai kelulusan) suatu program studi di universitas negeri tertentu. Berikut ini penjelasanya:
Rumus Menghitung Passing Grade
Passing Grade (Nilai Kelulusan) = (B * 4 – S * 1) * 100% / JS * 4
Keterangan:
1. B = Jumlah Jawaban Benar
2. S = Jumlah Jawaban Salah
3. JS = Jumlah soal
Contoh perhitungan passing grade:
Misalnya jumlah soal SBMPTN sebanyak 150 soal. Pada soal kemampuan dasar, Budi menjawab 40 soal dengan benar, tidak diisi 17 soal dan 18 soal salah. Dan, pada soal kemampuan IPA, Budi menjawab 57 soal dengan benar, tidak diisi 10 soal, dan 8 soal salah.
Jadi, berapakah nilai passing grade Budi?
Jawab:
Jumlah Jawaban Benar (B) = 40 + 57 = 97
Jumlah Jawaban Salah (S) = 18 + 8 = 26
Maka Passing Grade (PG) = ((97 x 4) – (26 x 1)) x 100% / 150 x 4
PG = (388 – 26) * 100% / 600
PG = 36.2 % / 600
PG = 60.33 %
Misalnya, Budi memiliki jurusan A di UI (Universitas Indonesia), dimana nilai kelulusan tahun sebelumnya dibawah dari 60.33 %, jadi peluang kelulusan Budi relatif tinggi. Sebaliknya, jika jurusan A tersebut memiliki passing grade lebih tinggi dari 60.33 % pada tahun sebelumnya, maka peluang kelulusan SNMPTN Budi kecil.
Baca Juga: Tempat Kuliah Kelas Karyawan di Kota Medan
Angka Passing Grade Tidak Ada Pasti dan Valid
Seperti disebutkan diatas, setiap kampus tidak mengeluarkan batas minimal nilai kelulusan secara resmi. Jadi, nilai kelulusan (passing grade) yang didapat dari les Bimbel dan media online bukanlah angka yang valid, melainkan hanya prediksi.
Misalnya, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia memiliki kuota 400 mahasiswa baru. Lalu ada lembaga Bimbel kemudian menyatakan bahwa calon mahasiswa harus mencapai skor 47% dari nilai maksimal soal SBMPTN untuk bisa diterima menjadi mahasiswa di perguruan tinggi tersebut.
Namun, ternyata setelah seleksi SNMPTN tersebut, didapati nilai tertinggi untuk peserta SNMPTN hanya 25,5%. Apakah semua peserta ujian seleksi tersebut akan ditolak dan kuota 400 mahasiswa dibiarkan kosong? Jawabannya, Tentu saja tidak!
Tapi sebaliknya, misalnya dengan kuota yang sama 400 mahasiswa dan nilai kelulusan 55.1%, ternyata semua peserta SNMPTN mencapai persentase nilai kelulusan dengan nilai terendah 75.14 %. Apakah semua peserta akan diterima dengan nilai tersebut? Lagi-lagi jawabannya, Tentu saja tidak!
Dari pemaparan diatas, kita bisa melihat bahwa passing grade bukanlah angka pasti hanya pihak universitas yang mengetahui. This is not about how you can get a high score, this is about how big your value, and what you have! Did you got it? Cheers, good luck.