Walaupun saat ini bisnis Anda tidak sedang membutuhkan uang untuk mengembang bisnis Anda dari lembaga bank atau pihak pemberi pinjaman lain, tentunya Anda tetap memerlukan beberapa jenis laporan keuangan untuk membantu dalam membuat beberapa keputusan usaha. Laporan keuangan terpenting yang dibutuhkan bisnis apapun salah satunya yaitu membuat laporan laba rugi.
Pernyataan dalam laporan laba-rugi menunjukkan pendapatan dan pengeluaran bisnis, apakah menghasilkan keuntungan atau kerugian, selama periode waktu tertentu (satu bulan, satu kuartal, atau satu tahun).
Kapan Anda Perlu Membuat Laporan Laba Rugi?
- Laporan Laba Rugi Berkala. Setiap kegiatan usaha termasuk bisnis startup perlu menyiapkan dan meninjau laporan ini secara berkala – setidaknya setiap kuartal (3 bulanan). Meninjau laporan laba rugi akan membantu bisnis dalam membuat keputusan dan memperhitungkan beban pajak bisnis yang harus dibayar. Pembayaran pajak bisnis Anda akan membutuhkan informasi dalam laporan laba-rugi sebagai dasar penghitungan laba bersih, untuk menentukan pajak penghasilan yang harus dibayar oleh bisnis Anda.
- Laporan Keuangan Pro Forma. Bisnis baru perlu membuat laporan laba rugi saat kegiatan usaha mulai berjalan. Informasi tersebut tercantum dalam laporan keuangan proforma, artinya diproyeksikan ke masa depan. Selain itu, perusahaan Anda juga memerlukan laporan keuangan proforma ketika hendak mengajukan permohonan pendanaan.
Informasi Apa Saja Yang Diperlukan Untuk Menyiapkan Laporan Ini?
Sebagian besar informasi dalam laporan ini berasal dari anggaran bulanan tahun pertama (laporan arus kas – cashflow), dan dari perkiraan penghitungan depresiasi dari pajak Anda. Secara umum, yang Anda akan membutuhkan, yaitu:
- Daftar transaksi, dari semua transaksi dalam rekening koran bisnis Anda dan semua pembelian telah yang dilakukan untuk aktivitas bisnis.
- Sertakan juga transaksi tunai lainnya yang Anda terima.
- Untuk pendapatan, Anda perlu semua daftar sumber pendapatan, seperti cek, pembayaran dari kartu kredit, pembayaran tunai dll. Anda dapat menemukannya di laporan tersebut pada mutasi bank Anda.
- Anda juga akan membutuhkan informasi mengenai promosi penjualan, seperti diskon atau pengembalian barang.
Jika Anda menggunakan software akuntansi bisnis, laporan laba rugi harus disertakan dengan laporan keuangan bisnis startup. Walaupun begitu, Anda tetap harus mengetahui informasi apa saja yang diperlukan untuk menyiapkan laporan keuangan tersebut.
Menambahkan Transaksi Tunai ke Laporan Laba Rugi
Jangan lupa menambahkan transaksi tunai, baik pendapatan maupun pengeluaran. Bahkan jika Anda menggunakan software akuntansi bisnis, Anda masih harus memasukkan transaksi tunai secara manual, termasuk kas kecil dan pendapatan. Jika Anda menerima uang tunai dari pelanggan, gunakan invoice atau faktur.
Untuk pembayaran tunai, simpan kuitansi. Tanda terima ini sangat penting untuk biaya menjalan bisnis.
Mempersiapkan Proforma (Laporan Laba-Rugi Yang Diproyeksikan)
Jika Anda baru memulai bisnis, Anda belum memiliki cukup informasi untuk membuat laporan laba rugi yang sebenarnya, jadi Anda harus membuat proyeksinya. Laporan keuangan proforma biasanya disiapkan setiap bulan pada tahun pertama bisnis, tetapi pemberi pinjaman mungkin meminta lebih banyak proyeksi untuk menunjukkan titik impas (break-even point) ketika bisnis Anda menghasilkan arus kas positif secara konsisten.
- Buat semua daftar pengeluaran (estimasi). Jangan lupa menambahkan kategori dan jumlahnya.
- Perkirakan penjualan setiap bulan.
- Perbedaan antara pengeluaran dan penjualan biasanya negatif untuk beberapa periode waktu. Jumlah negatif tersebut harus diakumulasikan untuk memberikan gambaran tentang berapa banyak dana yang perlu Anda pinjam untuk memulai bisnis.
INCOME | % of Tatal Income | |
Penjualan Produk | Rp. 45.000.000 | 90% |
Pendapatan Lainnya | 5.000.000 | 10% |
Total Income | Rp. 50.000.000 | |
EXPENSES | ||
Advertising | Rp. 1.400.000 | 4% |
Bank Charges | 350.000 | 1% |
Office Expenses | 5.250.000 | 15% |
Professional Fees | 7.000.000 | 20% |
Miscellaneous | 5.250.000 | 15% |
Travel, Meals | 1.750.000 | 5% |
Taxes | 14.000.000 | 40% |
Total Expenses | Rp. 35.000.000 | 70% |
NET INCOME | Rp. 15.000.000 | 30% |
NET INCOME | Rp. 15.000.000 |
Tips
- Cantumkan berbagai jenis pendapatan secara terpisah, sehingga Anda dapat melihat masing-masing sebagai persentase dari total pendapatan.
- Menyertakan persentase akan membantu Anda menganalisis laba rugi dari waktu ke waktu.
- Buat daftar pengeluaran tersusun secara abjad.
Mempersiapkan Laporan Laba-Rugi Berkala
Proses mempersiapkan informasi yang dibutuhkan, apakah Anda sedang menyiapkan laporan di awal atau digunakan untuk persiapan pajak atau analisis bisnis. Untuk setiap baris, Anda akan mendapatkan jumlah kuartal dan kemudian total perhitungan pada tahun tersebut.
- Tunjukkan pendapatan bersih bisnis Anda (biasanya berjudul “penjualan”) untuk setiap kuartal dalam setahun. Anda bisa membagi pendapatan menjadi sub-sub bagian untuk menunjukkan pendapatan dari sumber yang berbeda jika diperlukan.
- Kemudian, perinci pengeluaran bisnis Anda untuk setiap kuartal. Tunjukkan setiap pengeluaran sebagai persentase dari penjualan. Semua biaya pengeluaran harus berjumlah 100%.
- Selanjutnya, tunjukkan perbedaan antara penjualan dan pengeluaran sebagai penghasilan. Ini umumnya, terdiri dari pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, amortisasi.
- Tentukan total bunga atas hutang bisnis pada tahun tersebut dan dikurangi dengan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, amortisasi.
- Lalu, daftar pajak atas laba bersih (biasanya diperkirakan) dan kurangi.
- Terakhir, tunjukkan total penyusutan dan amortisasi untuk tahun tersebut dan kurangi.
Jumlah yang Anda miliki sekarang adalah pendapatan bersih, untung atau rugi.