Menghadapi pewawancara kerja yang kritis dapat menjadi tantangan, namun beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasinya adalah:
- Tetap tenang dan fokus. Ingatlah bahwa pewawancara mungkin hanya mencoba untuk menguji kemampuan Anda dan melihat bagaimana Anda merespons tekanan.
- Luangkan waktu untuk mendengar dan pahami pertanyaan yang diajukan. Jangan terburu-buru untuk menjawab atau merasa tertekan untuk menjawab secepat mungkin.
- Jangan ragu untuk meminta penjelasan lebih lanjut atau klarifikasi jika Anda tidak yakin tentang apa yang diminta.
- Jangan terlalu defensif atau terlalu menyesali diri sendiri saat menjawab pertanyaan. Ingatlah bahwa pewawancara tidak ingin melihat kandidat yang mudah menyerah atau merasa tidak yakin diri.
- Berikan jawaban yang jujur dan terbuka, jangan berusaha untuk menutupi kelemahan atau menyembunyikan kesalahan. Pewawancara lebih suka kandidat yang jujur dan transparan daripada yang berusaha untuk menutupi kekurangan.
- Tunjukkan bagaimana Anda berusaha untuk meningkatkan diri dan belajar dari kesalahan. Pewawancara akan menghargai kandidat yang berusaha untuk belajar dan tumbuh dari kesalahan.
- Berikan contoh-contoh konkret dari pengalaman Anda yang relevan dengan posisi yang dilamar, ini akan menunjukkan bahwa Anda memiliki pengalaman yang cocok dengan posisi tersebut.
Kapan waktu yang tepat untuk bertanya saat interview kerja?
Waktu yang tepat untuk bertanya saat interview kerja biasanya pada akhir wawancara. Ini memberikan kesempatan bagi Anda untuk mengajukan pertanyaan yang Anda miliki setelah Anda mendengar lebih banyak tentang posisi dan perusahaan.
Beberapa hal yang dapat dipertanyakan selama interview kerja antara lain:
- Deskripsi pekerjaan lebih rinci
- Prospek karir dan peluang pengembangan di perusahaan
- Kultur organisasi dan tim kerja
- Target dan tujuan perusahaan
- Harapan perusahaan untuk posisi yang dilamar
Ingatlah untuk membuat pertanyaan yang relevan dan tidak dapat dijawab dengan informasi yang sudah Anda dapatkan dari website perusahaan atau melalui riset Anda. Jangan terlalu banyak bertanya, karena ini dapat menunjukkan bahwa Anda tidak mempersiapkan diri dengan baik atau tidak tertarik pada posisi yang dilamar.
Apakah boleh menanyakan pertanyaan yang sensitif ketika menghadapi interview kerja?
Secara umum, tidak dianjurkan untuk menanyakan pertanyaan yang sensitif saat interview kerja. Pertanyaan yang sensitif dapat melanggar aturan hukum atau dapat dianggap diskriminatif, serta dapat merusak kesan Anda pada pewawancara. Beberapa contoh pertanyaan yang sensitif dapat mencakup:
- Informasi pribadi seperti usia, status perkawinan, atau jumlah anak
- Informasi mengenai orientasi seksual, agama, atau ras
- Pertanyaan mengenai kondisi kesehatan atau kecacatan
- Pertanyaan mengenai rencana keluarga atau rencana untuk hamil.
Selalu ingatlah bahwa selama wawancara kerja, perusahaan hanya diperbolehkan untuk menanyakan pertanyaan yang relevan dengan posisi yang dilamar. Jika Anda merasa bahwa pertanyaan yang diajukan tidak sesuai atau tidak pantas, Anda dapat menolak untuk menjawab pertanyaan tersebut atau menanyakan kepada pewawancara apa tujuan dari pertanyaan tersebut.
Cara menolak menjawab saat menghadapi wawancara kerja?
Untuk menolak menjawab pertanyaan saat menghadapi wawancara kerja, Anda dapat mengatakan, “Maaf, saya rasa itu tidak relevan dengan posisi yang saya lamar.” Atau “Maaf, saya merasa tidak nyaman untuk menjawab pertanyaan tersebut.” Anda juga dapat menyarankan untuk mengarahkan percakapan ke topik yang lebih sesuai dengan posisi yang dilamar. Namun, ingatlah bahwa Anda harus tetap profesional dan sopan saat menolak menjawab pertanyaan.
Jadi kesimpulannya, menolak menjawab pertanyaan saat wawancara kerja dapat dilakukan dengan cara yang profesional dan sopan. Anda dapat mengatakan bahwa pertanyaan tersebut tidak relevan dengan posisi yang dilamar atau bahwa Anda merasa tidak nyaman untuk menjawabnya. Ingatlah untuk tetap fokus pada topik yang sesuai dengan posisi yang dilamar dan untuk selalu menjaga profesionalitas dan sopan santun.