Pilot merupakan salah satu profesi yang dianggap bergengsi. Banyak orang tua yang bangga ketika anaknya berprofesi sebagai pilot karena imej gagah, berwibawa, dan keren. Bagaimana tidak, keahlian menerbangkan pesawat memang sangat spesifik dan tidak dikuasai banyak orang. Tak heran bila biaya sekolah penerbangan untuk menjadi pilot sangat mahal dan mencapai ratusan juta hingga milyaran rupiah.
Seiring semakin populernya profesi pilot, jumlah lulusan sekolah pilot di Indonesia pun makin banyak. Dalam situs web Tirto disebutkan, jumlah lisensi pilot pada 2015 – 2016 mencapai 1.809. Jumlah ini menunjukkan kenaikan signifikan bila dibandingkan banyaknya lisensi pilot yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan pada 2014, yaitu 733, dan pada 2012 – 2013, yaitu sebanyak 624 lisensi. Dengan persaingan tinggi, lulusan sekolah pilot pun harus memiliki kemampuan sangat bagus untuk bisa mendapatkan pekerjaan di maskapai terbaik domestik maupun internasional.
Dikarenakan keahlian yang dikuasai pilot sangat spesifik, gaji yang ditawarkan untuk profesi ini pun jauh di atas rata-rata upah minimum regional. Dikutip dari situs web Kompas, gaji pilot pemula yang baru mengantongi commercial pilot license sekitar Rp 30 juta per bulan. Pilot dengan pengalaman kerja di atas pemula dapat memiliki penghasilan antara Rp 40 – 50 juta. Pilot senior yang bekerja di maskapai bintang lima, apalagi internasional, bahkan bisa memiliki pendapatan mencapai ratusan juta rupiah per bulan! Menggiurkan, bukan?
Bila Anda tertarik dengan profesi ini, simak berbagai informasi penting tentang pilot, termasuk pilihan sekolah pilot dan biaya sekolah penerbangan. Kabar baiknya, banyak sekolah pilot yang memberlakukan mekanisme pembayaran secara bertahap alias dicicil. Jadi, Anda tidak diharuskan untuk membayar tunai lunas saat baru mau masuk ke sekolah pilot.
Tips Memilih Sekolah Pilot
Jumlah sekolah pilot di Indonesia bisa dibilang tidak banyak, tetapi juga tidak sedikit. Sebagian besar sekolah pilot itu dikelola perusahaan swasta, sehingga biayanya sangat besar.
Ada juga sekolah pilot milik negara, yaitu Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI). Sebelum 2014, sekolah yang berlokasi di Curug, Tangerang ini mendapat subsidi penuh dari pemerintah. Itu sebabnya peminat sekolah yang dulu bernama Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug ini selalu tinggi.
Namun, sejak 2015, Kementerian Perhubungan mencabut subsidi untuk mahasiswa di PPI. Jadi, sekarang seluruh mahasiswa yang ingin belajar di sekolah pilot milik negara ini harus membayar sendiri biaya sekolah mereka.
Selain mempertimbangkan soal biaya sekolah penerbangan, ada faktor-faktor lain yang juga layak dipertimbangkan sebelum memilih sekolah pilot. Berikut tips memilih sekolah pilot di Indonesia.
1. Ketahui syarat umum masuk sekolah pilot di Indonesia
- Umur minimal 17 tahun dan sudah lulus SMA/K (sederajat)
- Tinggi badan minimal 160 cm
- Lulus tes kesehatan
- Minimal skor tes TOEIC (Test of English for International Communication) 400
2. Pahami jenis-jenis lisensi yang ditawarkan
Sekolah pilot umumnya menawarkan lisensi Private Pilot License (PPL), Commercial Pilot License (CPL), Instrument Rating (IR), dan Multi-Engine Rating (MER). Pelatihan untuk mendapatkan PPL, CPL, dan IR adalah belajar menerbangkan pesawat single engine. Sementara, lisensi MER diperlukan bagi pilot yang ingin menerbangkan pesawat bermesin ganda (multi-engine). Selain menjadi pilot, pemegang lisensi MER juga dapat menjadi instruktur.
3. Aktif berbahasa Inggris
Banyak istilah dalam penerbangan yang menggunakan bahasa Inggris. Begitu pula saat berkomunikasi dengan air traffic controller (ATC), pilot harus selalu menggunakan bahasa Inggris. Karena itu, ada baiknya Anda mencari sekolah yang dalam pembelajarannya banyak menggunakan bahasa Inggris, sehingga Anda “terpaksa” membiasakan diri berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Dengan begitu, setelah lulus kemampuan bahasa Inggris Anda pun otomatis meningkat.
4. Cek jam terbang yang ditawarkan
Umumnya, sekolah pilot menawarkan jam terbang aktual hingga 160 jam (di luar jam terbang simulator). Jika memungkinkan, carilah sekolah yang menawarkan jam terbang riil di atas 160 jam, misalnya 180 atau 200 jam. Ini akan menjadi nilai plus bagi Anda saat lulus dan melamar pekerjaan ke maskapai.
10 Sekolah Penerbangan Favorit di Indonesia
1. Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI)
PPI dulunya dikenal dengan nama Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, yaitu sekolah pilot milik pemerintah. Sejak 2019, namanya berubah menjadi PPI. Untuk masuk sekolah ini, Anda perlu melalui Seleksi Penerimaan Calon Taruna (SIPENCATAR) yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan. Selain menyediakan jurusan penerbang, sekolah ini juga memiliki jurusan teknik penerbangan, manajemen penerbangan, dan keselamatan penerbangan. Biaya sekolah penerbangan milik negara ini lebih murah dibandingkan sekolah penerbangan milik swasta, yaitu tidak sampai Rp 500 juta.
2. Deraya Flying School (DFS)
DFS berdiri pada 1972 dan merupakan sekolah pilot tertua di Indonesia. Sekolah pilot ini berlokasi di Halim Perdanakusumah, Jakarta. Program pendidikan di sekolah ini adalah PPL, CPL, IR, dan MER. Untuk bersekolah di DFS, Anda perlu menyiapkan dana antara Rp 850 juta-1 miliar. Waktu sekolah antara 1,5 – 2 tahun. Latihan terbang untuk sekolah ini dilakukan di Jakarta, Solo, Palembang, dan Cilacap.
3. Bali International Flight Academy (BIFA)
BIFA dianggap sebagai salah satu sekolah pilot terbaik di Indonesia. Berlokasi di Kawasan Air Strip, Desa Sumberkima, Buleleng, Bali, BIFA memiliki instruktur dan sarana pembelajaran yang lengkap. Lisensi yang ditawarkan BIFA cukup lengkap, mulai dari PPL, CPL, IR, MER, dan Airline Transport Pilot License (ATPL). Biaya sekolah penerbangan di BIFA sekitar Rp 900 juta dengan durasi sekolah selama 1,5 tahun.
4. Aero Flyer Institute
Sekolah pilot ini berada di bawah naungan Batavia Air dan memiliki tempat pelatihan di beberapa kota, seperti Curug Tangerang, Bengkulu, dan Cirebon. Biaya sekolah penerbangan di Aero Flyer Institute bervariasi, tergantung lisensi yang diambil. Paling murah adalah program studi untuk lisensi PPL, yaitu sekitar Rp 300 juta. Untuk mendapatkan lisensi PPL + CPL + ME + IR, Anda perlu menyiapkan dana minimal Rp 900 juta.
5. Bandung Pilot Academy
Sekolah pilot yang berlokasi di Bandung ini menawarkan lisensi yang cukup lengkap. Untuk bisa bersekolah di sini, Anda perlu menyiapkan dana minimal Rp 770 juta (sudah termasuk asrama). Waktu sekolah kurang lebih 12 bulan. Dalam setahun, sekolah Bandung Pilot Academy biasanya membuka tiga kali pendaftaran.
6. Nusa Flying International School (NFIS)
Sekolah pilot ini berlokasi di Halim Perdanakusumah, Jakarta, dan bekerja sama dengan maskapai Lion Air. Biaya sekolah penerbangan di NFIS di atas Rp 800 juta (termasuk untuk asrama) dengan masa pendidikan selama 18 bulan. Sekolah ini menawarkan lisensi PPL, CPL, dan IR.
7. Genesa Flight Academy
Sekolah pilot ini berdiri pada 2012 dan berlokasi di Cilacap, Jawa Tengah. Program pendidikan yang ditawarkan oleh sekolah pilot ini adalah PPL, CPL, CPL ME, IR, Endorsement, Rotary Wing (Helicopter License), dan Flight Instructor Course (FIC). Biaya sekolah penerbang di Genesa Flight Academy bervariasi sesuai dengan program pendidikan yang diambil, yaitu antara Rp 100 juta hingga mendekati Rp 1 miliar.
8. Eagle Air Academy
Eagle Air adalah sekolah pilot yang berasal dari Filipina dan memiliki cabang di Indonesia, tepatnya di Pluit, Jakarta Utara. Eagle Air menawarkan lisensi PPL, CPL, dan IR. Biaya sekolah penerbangan di Eagle Air Indonesia di atas Rp 600 juta dengan waktu sekolah antara 1,5 – 2 tahun.
9. Alfa Flying School
Sekolah pilot ini berdiri sejak 2007 dan menawarkan lisensi PPL, CPL, dan IR. Biaya sekolah penerbangan di Alfa Flying School mulai dari Rp 125 – 765 juta. Masa pendidikannya selama 1,5 tahun. Keunggulan sekolah pilot ini adalah pendidikannya tidak hanya fokus pada kompetensi penerbang, tetapi juga melatih mental mahasiswanya agar memiliki karakter disiplin, konsisten, tangkas, dan akurat.
10. Perkasa Flight School
Sekolah pilot ini menawarkan lisensi PPL, CPL, IR, ATPL, dan MER. Biaya sekolah di Perkasa Flight School dimulai dari Rp 645 juta dengan durasi pelatihan selama 1,5 tahun. Tempat pelatihannya berlokasi di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap; Bandara Nusawiru, Pangandaran; dan Bandara Cakrabuana, Cirebon. Perkasa Flight School memiliki program Zero to Hero untuk menyiapkan pilot berkualitas dan profesional yang siap bekerja.
Perlindungan dari Risiko Kerugian akibat Sakit
Selain mengetahui seluk-beluk biaya sekolah penerbangan, Anda juga perlu mengetahui biaya yang diperlukan untuk melindungi diri dari risiko kerugian finansial akibat sakit. Apapun profesi yang ditekuni, setiap orang membutuhkan perlindungan terhadap risiko kerugian finansial akibat sakit. Ini karena setiap orang memiliki risiko untuk sakit dan biasanya datang secara tiba-tiba.
Tanpa persiapan perlindungan yang baik, Anda bisa mengalami kerugian finansial akibat sakit. Bahkan, bila penyakit yang diderita cukup parah, Anda bisa jadi berisiko kehilangan pekerjaan dan pendapatan.
Karena itu, milikilah asuransi kesehatan yang dapat melindungi Anda dari risiko kerugian finansial akibat sakit. Dengan memiliki asuransi kesehatan, Anda tidak perlu khawatir soal membayar biaya berobat atau rawat inap di rumah sakit yang jumlahnya tidak sedikit. Anda tidak perlu merogoh simpanan atau menjual aset bila ternyata biaya berobat cukup besar karena akan ditanggung perusahaan asuransi.
Pastikan membeli produk asuransi kesehatan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda. Asuransi Mega Hospital Investa dari PFI dan asuransi kesehatan menawarkan santunan rawat inap karena sakit/kecelakaan, santunan rawat inap ICU/ICCU, santunan meninggal dunia karena sakit dan kecelakaan, dan pengembalian premi (no-claim bonus).
Besar premi maupun manfaat santunan yang ditawarkan asuransi Mega Hospital Investa bervariasi dan dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Anda. Misalnya, dengan membayar premi mulai dari Rp 7.000 per hari, Anda akan mendapat santunan sampai dengan Rp 1 juta per hari.
Asuransi Mega Hospital Investa menawarkan perlindungan yang berlaku sampai usia maksimal 60 tahun. Selain Anda sendiri sebagai tertanggung, asuransi Mega Hospital Investa juga bisa memberikan perlindungan kepada pasangan sah (suami atau istri), anak kandung, saudara yang belum menikah, dan orang tua kandung. Segera berikan perlindungan terbaik dari risiko kerugian finansial akibat sakit dengan memiliki asuransi Mega Hospital Investa.