Semakin tingginya permintaan pasar akan pasokan ulat sutra sudah bukan rahasia lagi. Namun, pada kenyataannya masih sedikit petani yang berhasil membudidayakan ternak sutra ini. Padahal jika dilihat dari nilai ekonomisnya peluang usaha ini sangat besar dan sangat menjanjikan.
Ulat sutra atau dalam bahasa latinnya “Bombyx Mori” selain digunakan untuk dunia fashion, ternyata kepompong ulat sutra juga sering dimanfaatkan untuk masker kecantikan. Kami akan mengulas tuntas bagaimana mengelola budidaya ulat sutera agar menjadi sebuah bisnis yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi serta tips dan trik cara merawat ulat sutra agar menghasilkan serat sutra yang berkualitas tinggi.
Informasi Singkat Mengenai Ulat Sutera
Ulat sutera atau ngengat sutra atau juga dikenal sebagai ulat murbei merupakan salah satu varian ngengat yang menghasilkan benang atau serat sutra (sutera). Ulat ini hanya mengkonsumsi atau memakan daun murbei, jadi untuk membudidayakan ulat sutra dibutuhkan pasokan atau supply daun murbei yang berkualitas dan banyak.
Dalam perkembang biakannya, sebutir telur ulat sutera membutuhkan 10 hari untuk menetas. Setelah menetas menjadi ulat, selanjutnya akan terbentuk kepompong mentah.
Baca Juga: Peluang Bisnis Online Terbaru
Ulat sutera memiliki 4 fase ganti kulit dalam hidupnya. Ketika warna kulit ngengat sutera telah berwarna kekuningan dan lebih ketat, maka pada fase ini menandakan bahwa ulat murbei ini akan segera membungkus dirinya dan kemudian menjadi kepompong.
[wptb id=1454]
Video fase perkembang biakan ulat sutra
[su_youtube_advanced url=”https://www.youtube.com/watch?v=8xLCSoacVS8&feature=emb_logo” controls=”no” loop=”yes” rel=”no”]
Prosedur Bisnis Budidaya Ulat Sutera
1. Kandang Yang Ideal Untuk Pembibitan
A. Lokasi Kandang Ulat Sutra
Ulat sutera merupakan binatang yang sangat spesial di industri peternakan. Kandang yang akan dibuat harus dirancang se“aman” mungkin dan jauh dari binatang, tempat yang paling ideal adalah dekat dengan pohon murbei, jika tidak memungkinkan maka kandangnya harus dibuat menyerupai lingkungan atau habitat aslinya.
Selain desain kandang yang harus menyerupai habitatnya, pintu dan jendela ruangan lebih baik menghadap ke utara dan selatan agar terhindar dari paparan sinar matahari secara langsung. Kemudian, kandangnya harus terbuat dari kayu, jangan dari bahan metal karena akan berpengaruh pada kelembaban.
B. Desain Rak
Desainlah susunan rak yang memiliki sirkulasi udara yang baik. Buatlah kotak persegi dalam jumlah yang cukup bnyak untuk memisahkan ulat sutera muda dan dewasa.
2. Proses Perawatan Ulat Sutera
Hal yang harus kamu perhatikan dalam membudidayakan ulat sutera adalah proses perawatan. Proses ini meliputi desinfeksi, sterilkan ruangan kandang ulat sutera dengan larutan formalin atau kaporit.
Kadar yang dianjurkan adalah 3% formalin dan 0,5% kaporit. Kemudian tutup semua ruangan agar patogen dan bakteri mati, buka kembali setelah 24 jam sebelum tahap pengandangan.
3. Tahap Pembibitan Ulat Sutra
Proses selanjutnya adalah inkubasi. Pada proses inkubasi ini suhu yang dibutuhkan adalah sekitar 25°C dengan kadar kelembaban antara 80%-85%. Ulat sutera akan menetas pada rentang waktu 10 hingga 12 hari. Ketika bibit ulat telah menetas, ambil bayinya dengan hati-hati ke nampan atau kotak yang telah dilapisi kertas koran atau kertas parafin kemudian letakkan potongan-potongan kecil daun murbei muda segar.
Lapisan kertas tersebut untuk menjaga kelembaban agar daun murbei tetap segar. Jika kamu takut melukai ulat sutera, gunakan bulu angsa atau ayam untuk mengangkat dan memindahkan ulat sutera dari lokasi penetasannya.
Baca Juga: Peluang Bisnis Konsinyasi Terbaru
4. Teknik Memberi Makan Ulat Sutera
Berikut ini beberapa tahapan perawatan dengan perlakukan berbeda. Hal-hal berikut ini wajib kamu perhatikan dalam membudidayakan ulat sutera.
Instar #1. Masa setelah lahir, sekitar 4 hari ulat sutera muda membutuhkan makanan dan nutrisi dari daun murbei. Berikan potongan-potongan kecil daun murbei muda segar.
Moulting #1. Fase ini adalah waktu pengelupasan kulit dan masuk pada tahap instar #2 yang berlangsung sekitar 18 sampai 24 jam. Pada tahap ini jangan diberi makan. Adapun tanda-tanda moulting adalah kepala membesar, jika diangkat ulat sutera tidak bergerak.
Note: ketika proses moulting terjadi, pastikan rak tidak tertutup dan harus kering. Saat masa moulting selesai segera pisahkan ulat-ulat sutera tersebut. Tandanya, ulat sutera mulai aktif, mulut lebih lebar, kulit kendor dan terlihat kelupasan kulit di kotak.
Instar #2. Beri ulat sutera makan sekitar 4 hari sebelum memasuki fase moulting ke-2.
Instar #3. Setelah siklus ke-2 selesai, maka beri makan daun murbei segar selama 3 hari. Biasanya akan memasuki fase moulting ke-3.
Instar #4. Beri makan ulat sutera selama 6 hari.
Instar #5. Pada fase ini, berikan makan ulat sutra selama 7 hari dan lihat setiap perubahan tubuhnya, jaga jangan sampai ukuran tubuhnya terlalu besar dan dewasa.
5. Proses Mounting
Proses mounting adalah periode ulat sutera dewasa akan dipindahkan dari rak ke montase. Periode ini dilakukan setelah instar #5 berakhir. Pada periode ini, ulat sutera telah matang. Berikut ini tanda-tanda yang muncul:
- Larva berhenti memakan daun murbei dan mulai mencari sudut untuk melakukan pemintalan serat.
- Pada umumnya ulat akan bergerak ke sudut-sudut kotak.
- Ulat sutera berwarna putri krem dan dipenuhi oleh serat sutera.
- Ukuran panjang ulat sutera menyusut.
Dibutuhkan kotak-kotak kecil untuk memindahkan ulat sutera ke proses mounting agar ulat membentuk kepompong. Atur temperatur sekitar 26°C dengan kelembaban udara 60% hingga 70%.
6. Waktu Memanen Ulat Sutera Yang Tepat
Pemanenan ulat sutera dapat dilakukan setelah hari ke 7 hingga 8. Pada masa panen ulat sutra akan berbentuk pupa dan ulatnya berwarna kecoklatan serta mengeras.
Selain tahapan diatas, ada hal yang harus kamu perhatikan dalam membudidayakan ulat sutera. Ada masanya ulat terkena penyakit dan bisa bermacam-macam cara perawatannya. Begitu kamu mendapati ada ulat sutra yang terserang penyakit, maka pisahkan segera karena dengan cepat menular ke ulat yang lain. Hal ini dapat mengganggu produktivitas bisnis budidaya ulat sutra kamu.
[su_youtube_advanced url=”https://youtu.be/bzAVUd6S1EY” controls=”no” loop=”yes” rel=”no”]
Demikian tips dan trik usaha budidaya ulat sutera yang dapat kamu jalankan. Tentu saja untuk mendapatkan hasil yang maksimal kamu harus konsisten dan sabar dalam menjalankannya. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.