Categories
Ilmu

Cara Membuat Laporan Keuangan Dalam Business Plans Pada Startup

Apakah saat ini Anda sedang membuat Business Plan untuk Startup? Mungkin untuk mencari investor atau mendapatkan pinjaman dari bank atau sumber pendanaan lainnya. Salah satu elemen terpenting dari business plan adalah laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan dokumen yang akan sangat diperhatikan oleh investor dan bank. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan berikan beberapa tips cara membuat laporan keuangan dalam business plan yang menjual.

Komponen Dalam Membuat Laporan Keuangan Bisnis Startup

Anda mungkin akan membutuhkan beberapa tipe laporan keuangan yang berbeda, tergantung pada persyaratan-persyaratan yang diminta dari pemberi dana dan tentunya keahlian teknis Anda sendiri.

Komponen laporan keuangan yang pasti Anda butuhkan:

  • Anggaran awal startup
  • Biaya worksheet startup
  • Laporan laba-rugi (proyeksi)
  • Neraca (proyeksi)

Biasanya, pemberi dana juga membutuhkan beberapa laporan lain, seperti:

  • Laporan sumber dana dan penggunaan dana
  • Analisa break-even

Menyusun anggaran dan biaya dalam laporan keuangan startup memang sedikit sulit karena Anda harus membuat banyak perhitungan yang bersifat estimasi (perkiraan). Selanjutnya yaitu, membuat laporan laba rugi pada tahun pertama karena investor atau bank ingin melihat secara detail laporan ini. Dan meskipun bukan menjadi pertimbangan utama, investor akan suka melihat laporan neraca bisnis startup Anda.

Dalam membuat laporan keuangan pada bisnis startup sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda dengan membuat laporan keuangan perusahaan jasa atau lainnya. Jadi, hanya ada beberapa penyesuaian saja yang harus Anda dilakukan.

Laporan lain yang bagus untuk Anda sediakan adalah analisa break-even dan laporan arus kas (cash flow), namun jika Anda diburu waktu, maka kedua laporan keuangan ini bisa diberikan belakangan. Tergantung pada apa yang Anda jual, investor atau bank mungkin memerlukan laporan keuangan ini, jadi laporan tersebut sangat bagus untuk dibuat secepatnya.

Baca Juga: Laporan Keuangan: Definisi, Manfaat, Tujuan, dan Jenis-Jenisnya

1. Membuat Anggaran Dana Bisnis Startup

Anggaran dana startup seperti proyeksi laporan arus kas (cash-flow), tetapi sedikit lebih tebak-tebakan. Menyusun rancangan anggaran bisnis startup adalah ide bagus, walaupun bisnis Anda belum membutuhkan pinjaman dana untuk mengembangkan bisnis.

Investor dan bank ingin mengetahui anggaran dasar bisnis startup Anda, untuk apa saja proyeksi dana tersebut dan berapa banyak dana yang akan Anda keluarkan setiap bulannya. Pemberi dana juga ingin mengetahui apakah Anda bisa efektif menggunakan dana tersebut dan tidak menghabiskannya terlalu banyak.

Selain itu, mereka juga ingin melihat seberapa banyak tagihan yang Anda bayar pada saat bisnis startup baru dimulai, dan berapa lama bisnis Anda memiliki arus kas positif (menghasilkan laba perusahaan daripada pengeluaran). Kadang, anggaran ini juga disebut laporan “arus-kas”. Tipikalnya anggaran kerja dibuat selama 3 tahun, jadi investor dan bank dapat mengukur bagaimana bisnis Anda bisa menghasilkan keuntungan.

2. Laporan Biaya Bisnis Startup

Pada laporan biaya ini akan menjawab pertanyaan “untuk keperluan apa dana dibutuhkan?”. Jadi, laporan ini menunjukkan semua aktivitas pembelian yang akan bisnis Anda butuhkan untuk mengembangkan startup. Kami menyebutnya sebagai laporan “hari pertama” karena Anda akan membutuhkan semua laporan keuangan dari hari pertama bisnis startup berjalan.

Pastikan semua biaya telah Anda cantumkan, ini untuk mengestimasi apa yang akan dibutuhkan jadi Anda tidak menerima kekurang dana dari investor atau bank.

3. Laporan Pendapatan atau Laporan Laba Rugi

Setelah berhasil membuat anggaran bulanan dan mendapatkan beberapa informasi lainnya, selanjutnya Anda sudah bisa menyelesaikan proyeksi laporan laba rugi di tahun pertama.

Laporan laba rugi akan menampilkan pendapatan tahunan bisnis Anda dan seberapa besar estimasi beban pajak yang harus dibayar. Informasi dalam laporan ini sangat penting karena menampilkan seberapa cepat bisnis Anda akan menghasilkan dana untuk pembayaran segala kewajiban.

4. Analisa Break-Even

Analisa break-even ini bermanfaat sebagai alat ukur investor dan bank kapan bisnis startup Anda akan menghasilkan keuntungan. Laporan analisis break-even merupakan bagian utama bagi perusahaan perdagangan, dan juga sangat bermanfaat bagi perusahaan jasa. Pastikan laporan break-even disajikan dalam bentuk grafik dan chart, jadi lebih mudah untuk dijelaskan.

Baca Juga: Pengertian Perencanaan dan Cara Menyusun Perencanaan Yang Tepat

5. Mulailah Membuat Neraca

Membuat neraca merupakan sesuatu yang cukup kompleks, bagi startup tidak banyak data yang harus dimasukan. Jika Anda kesulitan dalam membuat neraca ada baiknya meminta bantuan seorang akuntan.

Laporan neraca akan menampilkan seberapa besar nilai aset yang telah Anda beli, seberapa banyak Anda berhutang dengan bank atau lembaga peminjaman modal lainnya, dan investasi awal apa yang telah Anda setorkan. Informasi dalam neraca dimulai pada tanggal Anda memulai bisnis.

6. Laporan Sumber Dana dan Penggunaan Dana

Umumnya laporan ini dibuat oleh perusahaan besar sebagai laporan tahunan, tetapi Anda bisa membuatnya sedikit berbeda untuk menunjukan kepada investor atau bank seberapa besar dana yang bisnis Anda butuhkan, sebanyak apa jaminan yang bisa Anda ajukan, dan seberapa besar dana yang akan Anda pinjam. Dengan kata lain, seberapa besar Anda membutuhkan dana dan kemana dana tersebut akan dialokasikan.

7. Dokumen Pendukung Perusahaan (Tambahan)

Ada baiknya Anda juga menyertai dengan dokumen-dokumen perusahaan tambahan seperti proposal atau dokumen legalitas lainnya. Hal ini akan memberikan gambaran lengkap mengenai informasi secara detail dari proyek rencana bisnis Anda.

8. Masukan Laporan Keuangan Dalam Business Plan Startup Anda

Anda harus melengkapi Business Plan Startup untuk mendapatkan dana dari investor atau bank. Laporan keuangan merupakan bagian terpenting dari business plan ini. Lampirkan poin-poin utama dalam ringkasan business plan dan masukan semua laporan keuangan dalam halaman keuangan.

Baca Juga: Apa itu e-Commerce? Potensinya Bagi Pertumbungan Ekonomi Digital Indonesia

Terakhir, Cek Kembali Semua Dokumen!

Sebelum Anda memberikan business plan dan laporan keuangan kepada investor maupun bank, cek kembali dengan seksama semua daftar dan dokumen pendukung. Jangan membuat kesalahan yang mendasar.

Cek semua laporan dan dokumen dengan teliti, terutama pastikan dana yang bisnis Anda butuhkan dengan spesifik dan sesuai berdasarkan laporan keuangan pada business plan startup Anda.

Leave a Reply