Perceraian merupakan hal yang sangat dihindari oleh para pasangan suami istri. Namun pada kenyataannya setiap orang harus bisa mengambil keputusan yang bijak dalam menghadapi permasalahannya termasuk dalam berkeluarga. Bercerai mungkin satu-satunya jalan dalam menyelesaikan permasalah rumah tangga, apalagi motivasi dari bercerai adalah untuk kebaikan bersama.
Surat pernyataan cerai merupakan sebuah surat pernyataan yang dibuat oleh pasangan suami istri yang berisi tentang pernyataan bahwa kedua belah pihak (suami dan istri) telah sepakat untuk memutuskan berpisah atau bercerai. Ada beberapa poin penting yang harus kamu cantumkan dalam menyusun surat pernyataan cerai, diantaranya sebagai berikut:
- Nama Surat
Bagian pertama yang dicantumkan adalah nama surat tersebut. - Identitas Pihak Pertama (pihak yang meminta berpisah/cerai)
Bagian kedua adalah menyebutkan identitas diri secara jelas pihak pertama (pihak yang meminta perceraian). - Identitas Pihak Kedua (pihak yang memberi cerai)
Bagian ketiga adalah identitas pemberi cerai (pihak kedua). - Isi Surat Pernyataan Cerai
Berisi tentang pernyataan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk bercerai. - Penutup
Bagian penutup bisa berisi pernyataan lainnya. - Saksi – Saksi
Mencantumkan beberapa orang saksi dalam proses perceraian. - Bubuhkan Materai dalam Surat Pernyataan Cerai.
Baca Juga: Cara Penulisan dan Contoh Surat Pribadi Untuk Sahabat, Teman
Format Umum Surat Pernyataan Cerai Yang Baik dan Benar
[su_box title=”Format Umum Surat Pernyataan Cerai Yang Baik dan Benar” box_color=”#444444″]
SURAT PERNYATAAN CERAI
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa:
Pihak I
Nama: Andy Tanoto
Umur: 29 tahun
Agama: Katolik
Pekerjaan: Karyawan Swasta
Alamat: Jln. Adipati No.31, Bandung
Dalam hal ini disebut Pihak I yang meminta cerai.
Pihak II
Nama: Natasha Suherman
Umur: 25 tahun
Agama: Protestan
Pekerjaan: Karyawan Swasta
Alamat: Jln. Adipati No.31, Bandung
Dalam hal ini disebut Pihak II yang memberi cerai.
Pada hari ini Senin, 21 Januari 2020, kami menyatakan yang sebenar-benarnya, di hadapan para saksi-saksi bahwa kami telah bersepakat untuk berpisah dalam menjalani hidup berumah tangga, berdasarkan kemauan kami berdua tanpa ada unsur pemaksaan dari pihak manapun.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya secara sadar dan dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani.
Bandung, 21 Januari 2020
Pihak I Pihak II
Materai Rp. 6000,-
Andy Tanono Natasha Suherman
Saksi-saksi:
- Indra Lee
- Susi Khadafi
- Alam Kartarahardja
[/su_box]
Baca Juga: Contoh Daftar Riwayat Hidup Tulis Tangan
Contoh Surat Pernyataan Cerai Yang Baik dan Benar
[su_box title=”Format Umum Surat Pernyataan Cerai Yang Baik dan Benar” box_color=”#444444″]
Senin, 21 Januari 2020
SURAT PERNYATAAN CERAI
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan dengan sesungguhnya bahwa.
Sebagai Pihak I
Nama: Kurniawan Sucipto
Tempat, Tanggal Lahir: Sleman, 13 Desember 1980
Agama: Islam
Pekerjaan: Pedagang
Alamat: Jln. Purwokerto No.11, Malang
Sebagai Pihak II
Nama: Fatimah Sarasvati
Tempat, Tanggal Lahir: Bali, 30 April 1984
Agama: Islam
Pekerjaan: Ibu Rumah Tangga
Alamat: Jln. Purwokerto No.11, Malang
Bahwa dengan ini kedua belah pihak, baik Pihak I maupun Pihak II telah sepakat untuk bercerai atau mengakhiri hubungan sebagai suami istri dan atau kedua belah pihak tidak lagi memiliki hubungan dalam bentuk apapun juga. Terkecuali hubungan dengan Anak Kandung.
Oleh karena itu kedua belah pihak mengakui surat pernyataan ini sebagai bukti cerai yang sah sesuai dengan ketentuan Hukum yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini dibuat atas kerelaan dan kesadaan kedua belah pihak tanpa ada paksaan dari siapapun juga untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yang Membuat Pernyataan
Pihak I Pihak II
Kurniawan Sucipto Fatimah Sarasvati
Saksi Pihak I Saksi Pihak II
1. 1.
2. 2.
[/su_box]
Baca Juga: Contoh Surat Lamaran Kerja Tulis Tangan
Contoh Surat Pernyataan Cerai Istri kepada Suami
[su_box title=”Contoh Surat Pernyataan Cerai Istri Kepada Suami” box_color=”#444444″]
SURAT PERNYATAAN CERAI
Kepada Yth,
Ketua Pengadilan Agama Jakarta Barat
Jl. Pangeran Antasari No.31
Jakarta
Assalamu’alaikum wr. Wb.
Dengan hormat, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Siska Putri binti Adi Pramono, umur 32 tahun, agama islam, pekerjaan karyawan swasta, tempat tinggal di Jl. Kartini No.133 Jakarta Barat. Selanjut disebut sebagai PENGGUGAT.
Dengan ini bermaksud untuk mengajukan Gugatan Cerai suami saya:
William Permana bin Endang Kurniawan, umur 27 tahun, agama islam, pekerjaan wiraswasta, tempat tinggal di Jl. Kartini No.133 Jakarta Barat. Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT.
Adapun alasan/dalil-dalil gugatan Penggugat sebagai berikut ini:
- Bahwa pada tanggal 23 April 2015, Penggugat dan Tergugat melangsungkan pernikahannya yang mana dicatat oleh Pegawai Nikah Kantor Urusan Agama Jakarta Barat sebagaimana tercatat dalam Kutipan Akta Nikah No.331/13/VII/1998 tanggal 23 April 2015. Maka dari itu Perkawinan tersebut tersebut adalah SAH menurut agama serta telah sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
- Bahwa setelah menikah Penggugat serta Tergugat tinggal di kediaman Penggugat yakni di Jl. Kartini No.133 Jakarta Barat.
- Pada awalnya kehidupan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat berjalan baik serta harmonis layaknya suami istri akan tetapi belum memiliki keturunan.
- Keadaan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat tidak harmonis semenjak pertengahan tahun 2019 ketika Tergugat menjalankan bisnisnya di Pulau Sumatera. Dan semenjak itu Tergugat jarang memberikan kabar serta jarang pulang untuk menemui Penggugat.
- Sejak pertengahan tahun 2019 Tergugat juga tidak pernah lagi memberikan nafkah lahir maupun batin kepada Penggugat. Semenjak itu pula tidak pernah ada kabar lagi tentang Tergugat.
- Bahwa pada tanggal 15 Januari 2020 sekitar jam 21.00 WIB Tergugat mengirimkan pesan WA yang isinya memperbolehkan Penggugat untuk melakukan gugatan cerai karena Tergugat telah menikah lagi dan disertai bukti foto-foto pernikahan Tergugat dengan wanita lain.
- Atas sikap Tergugat tersebut Penggugat menderita lahir dan batin tidak sanggup lagi untuk mempertahankan rumah tangganya lagi.
- Dengan kejadian tersebut rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat tidak dapat lagi dibina dengan baik lagi. Dan agar masing-masing pihak tidak melanggar norma hukum serta agama maka perceraian adalah jalan alternatif terakhir bagi Penggugat serta Tergugat untuk menyelesaikan masalahnya.
- Bahwa keputusan untuk mengakhiri ikatan perkawinan telah Penggugat bicarakan pada keluarga Penggugat dan Tergugat.
- Penggugat pun bersedia untuk membayar biaya perkara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan alasan atau dalil-dalil di atas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Jakarta Barat untuk segera memeriksa serta mengadili perkara ini, selanjutnya untuk menjatuhkan putusan yang berbunyi :
Primer :
[/su_box]
Baca Juga: Contoh Surat Perintah Tugas Yang Baik dan Benar
Demikian format dan contoh surat pernyataan cerai yang benar. Semoga bermanfaat.