Di dalam kegiatan penelitian ada yang dinamakan dengan variabel, dan yang membentuk variabel-variabel adalah indikator. Lalu, Apa itu indikator? Apa pengertian indikator? Dan, apa jenis dan fungsi indikator? Untuk menjawab permasalahan tersebut, mari kita bahas satu persatu secara rinci.
Secara umum, Pengertian indikator adalah sesuatu yang dapat digunakan sebagai pedoman dasar atau standar sebagai acuan dalam mengukur perubahan dalam suatu kegiatan atau peristiwa. Pandangan lain menyatakan bahwa pengertian indikator adalah sesuatu, terutama fakta, yang menunjukkan keadaan atau tingkat sesuatu. Oleh karena itu, fungsi indikator benar-benar sebagai batas atau penanda perubahan dan bersifat permanen (tetap).
Penggunaan alat indikator banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada penanak nasi (rice cooker). Semua penanak nasi harus memiliki lampu indikator untuk menunjukkan apakah nasi telah matang atau masih dimasak.
Baca Juga: Pengertian Metode Penelitian, Jenis-Jenis dan Contohnya
Pengertian Indikator Menurut Pendapat Para Ahli
Untuk lebih memahami apa pengertian indikator itu, kita dapat mengacu pada pendapat para ahli berikut ini:
1. Lawrence Green
Pengertian indikator adalah variabel yang dapat menunjukkan atau mengindikasikan kepada pengguna tentang kondisi tertentu, sehingga mereka dapat digunakan untuk mengukur perubahan yang terjadi.
2. Darwin Syah
Definisi indikator adalah sumber daya atau tanda yang menunjukkan bahwa siswa telah memenuhi standar kompetensi pendidikan yang telah ditetapkan dan diterapkan.
3. Wilson R. & T. Sapanuchart
Pengertian indikator adalah suatu mengukur tidak secara langsung dari suatu peristiwa atau kondisi. Contoh; Berat bayi berdasarkan usia merupakan indikator status gizi bayi.
4. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Arti kata indikator adalah sesuatu yang dapat memberikan petunjuk atau informasi.
5. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Definisi indikator adalah variabel yang dapat membantu penggunanya untuk mengukur berbagai jenis perubahan yang terjadi secara langsung atau tidak langsung.
Baca Juga: Pengertian Observasi Menurut Para Ahli, Jenis-Jenis Observasi, Serta Tujuan dan Manfaat
Jenis – Jenis Indikator
Secara umum, indikator dapat dibagi menjadi 3 (tiga) jenis. Menurut penjelasan tentang makna indikator, berikut ini adalah jenis indikator yang sering digunakan sehari-hari:
1. Indikator Penelitian
Hampir semua bentuk penelitian selalu memiliki indikator sebagai referensi dalam suatu penelitian. Indikator ini lebih banyak digunakan dalam penelitian ilmiah, seperti penelitian lingkungan, pemulihan, bioteknologi dan sebagainya. Dibandingkan dengan indikator lain, indikator survei lebih luas dan mengandung banyak hal. Setiap survei dapat memiliki indikator yang berbeda.
Indikator penelitian yang umum digunakan sejak sekolah menengah adalah indikator asam dan dasar. Indikator asam-basa adalah indikator yang digunakan untuk menentukan sifat asam atau basa suatu larutan atau bentuk sampel lainnya.
Indikator asam-basa juga dapat menggunakan berbagai alat atau bahan, seperti pH meter, indikator universal atau kertas lakmus. Selain itu, ia juga dapat menggunakan indikator alami, seperti bunga Hydrangea, yang mengandung senyawa antosianin.
2. Indikator Pendidikan
Indikator pendidikan adalah bentuk indikator yang dapat ditemukan di semua lembaga pendidikan. Indikator ini wajib dan harus disiapkan oleh manajer pendidikan.
Secara umum, Indikator pendidikan berfungsi untuk menilai efektivitas pendidikan yang ditawarkan kepada siswa dan keterampilan dasar yang lebih spesifik dan komprehensif. Anda bisa mengatakan bahwa indikator ini adalah ukuran perilaku untuk mencapai keterampilan dasar dalam suatu subjek.
Jenis indikator pendidikan ini dapat digunakan sebagai penilaian untuk menentukan tingkat pemahaman dan penguasaan materi oleh siswa. Dengan membuat indikator pendidikan ini, itu menyesuaikan dengan karakteristik lembaga, visi dan misi dan potensi siswa.
3. Indikator Kinerja
Faktanya, indikator kinerja memiliki konsep yang tidak jauh berbeda dengan indikator penelitian. Itu saja, mereka berdua menggunakan benda yang berbeda. Dalam indikator pekerjaan, objeknya adalah karyawan atau pekerja.
Dalam dunia kerja, indikatornya adalah kualitas kinerja setiap karyawan, yaitu ketepatan waktu (disiplin), kualitas atau kuantitas kerja, kemandirian, efektivitas dan beberapa parameter lainnya. Efektivitas di sini berarti tingkat manajemen dan penggunaan sumber daya perusahaan yang ada, bisa dalam bentuk energi, uang, bahan baku untuk teknologi.
Selain menggunakan metrik non-finansial seperti di atas, beberapa organisasi kerja juga menggunakan metrik keuangan sebagai indikator untuk menilai kemajuan organisasi mereka. Indikator pekerjaan ini umumnya digunakan sebagai referensi dalam evaluasi karyawan, promosi dan mempengaruhi keberlanjutan kerja karyawan di perusahaan atau organisasi.
Baca Juga: Pengertian Statistik Menurut Para Ahli, Jenis, Fungsi, dan Tujuan
Fungsi – Fungsi Indikator
Pada dasarnya, indikator adalah penanda perubahan dalam kegiatan atau peristiwa tertentu. Mengacu pada penjelasan definisi indikator di atas, seperti untuk beberapa fungsi indikator, adalah sebagai berikut:
- Sebagai panduan bagi pengguna saat menyusun alat ukur.
- Sebagai alat untuk menunjukkan perubahan dalam aktivitas atau peristiwa tertentu.
- Sebagai panduan untuk memberikan penilaian terhadap hasil suatu kegiatan.
- Sebagai panduan dalam upaya mengembangkan suatu kegiatan sesuai dengan karakteristik, potensi, kebutuhan dan lingkungan.
- Sebagai panduan dalam merencanakan dan mengimplementasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan suatu kegiatan.
Kesimpulan
Untuk mudah memahami pengertian indikator hal pertama yang harus kita ketahui adalah fungsi dan jenisnya. Selain itu, indikator dapat kita temukan pada berbagai macam bidang, seperti pada bidang kesehatan, pendidikan, sosial budaya, ekonomi, dan bidang lainnya.