Jenis-Jenis Manajemen Risiko
Manajemen risiko berkembang menjadi beberapa jenis risiko yaitu operasional, hazard, finansial, strategik.
1. Manajemen Risiko Operasional
Risiko yang timbul akibat gagal fungsi proses internal, misalnya disebabkan karena human error, kegagalan sistem, faktor luar seperti bencana alam dsb. Ada 4 faktor penyebab risiko di dalam manajemen risiko operasional, diantaranya manusia, proses, sistem dan kejadian eksternal.
Dengan memahami manajemen resiko ini, perusahaan bisa mengambil langkah preventif atau bahkan sanksi supaya kapasitas produksi dan layanan terjaga jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi.
2. Manajemen Risiko Keuangan
Risk management of financial yaitu upaya pengawasan risiko dan perlindungan hak milik, harta, aset dan keuntungan suatu bisnis. Proses pengelolaan risiko keuangan meliputi identifikasi, evaluasi dan melakukan pengendalian resiko bila ditemukan hal yang mengancam keberlangsungan perusahaan.
Manajemen ini sangat penting karena ini merupakan salah satu sumber daya perusahaan. Jadi, departemen keuangan atau akuntan harus benar-benar mempertimbangkan berbagai resiko lainnya yang berhubungan dengan keuangan, seperti:
- Risiko likuiditas
- Diskontinuitas pasar
- Risiko keuangan seperti akuntansi, pajak, kredit, regulasi
3. Manajemen Hazard
Hazard adalah kondisi dimana berpotensi mengakibatkan kebangkrutan dan kerusakan. Membahas hazard berarti membahas peril. Resiko perilaku yaitu peristiwa yang berpotensi menimbulkan kerugian bisnis. Dalam hal ini ada tiga macam hazard yang perlu kamu diketahui, yaitu legal hazard, moral hazard dan physical hazard (id.wikipedia).
Risiko keuangan juga berhubungan dengan perubahan kurs mata uang yang erat kaitannya dengan perubahan inflasi, neraca perdagangan, kapasitas utang, suku bunga dsb.
Baca Juga: Pengertian Manajemen Risiko Menurut Para Ahli
4. Manajemen Risiko Strategis
Manajemen ini berkaitan dengan pengambilan keputusan. Resiko yang muncul biasanya adalah kondisi atau keadaan yang tak terduga sehingga mengurangi kemampuan pelaku bisnis untuk menjalankan manajemen strategi yang direncanakan.
Dalam hal ini beberapa faktor seperti risiko operasi, risiko kompetitif, risiko asset impairment atau bahkan resiko franchise (jika ada).
Untuk mengetahui resiko yang berpotensi terjadi dan merugikan perusahaan adalah dengan menuliskan item penting, kamu bisa membuat beberapa daftar berikut ini:
- Daftar risiko
- Penilaian risiko tersebut sesuai dengan kecenderungannya dan juga dampaknya
- Penilaian pada kondisi saat ini yang sedang terjadi
- Rencana tindakan bila risiko terburuk benar-benar muncul
Proses, Komponen dan Ruang Lingkup Manajemen Risiko
Adapun elemen utama dari proses dan tahapan risk management, yaitu:
1. Penetapan tujuan
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menetapkan strategi, kebijakan organisasi dan ruang lingkup risk management yang akan dilakukan.
2. Identifikasi risiko
Setelah menetapkan tujuan, langkah selanjutnya yaitu mengidentifikasi apa, mengapa dan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko untuk analisis lebih lanjut.
3. Analisis risiko
Menganalisis risiko dengan cara menentukan tingkatan probabilitas dan konsekuensi yang mungkin terjadi. Kemudian menentukan tingkatan risiko yang ada dengan mengalikan kedua variabel tersebut (probabilitas x konsekuensi).
4. Evaluasi risiko
Membandingkan tingkat risiko yang ada dengan kriteria standar. Selanjutnya, tingkatan risiko yang ada pada beberapa hazards ditentukan tingkatan prioritas manajemennya. Jika tingkat risiko rendah, maka risiko tersebut masuk ke dalam kategori yang bisa diterima dan mungkin hanya membutuhkan pemantauan saja tanpa harus melakukan pengendalian.
Baca Juga: Fungsi dan Tujuan Manajemen Risiko
5. Tanggapan Risiko (Risk Response)
Manajemen melakukan penilaian terhadap risiko, selanjutnya mengambil respon terhadap risikoter tersebut. Respon tersebut tergantung risiko apa yang dihadapi.
Tanggapan atau respon bisa berbentuk:
- Menerima Risiko (Acceptance)
- Menghindari Risiko (Avoidance)
- Mengurangi Risiko (Reduction)
- Memindahkan Risiko (Transfer)
6. Pengendalian risiko
Melakukan penurunan derajat probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan menggunakan berbagai alternatif metode, bisa dengan transfer risiko dan lain sebagainya.
7. Monitor dan Review
Monitor dan review terhadap hasil sistem manajemen risiko untuk mengidentifikasi perubahan yang perlu dilakukan.
8. Komunikasi dan konsultasi
Komunikasi dan konsultasi ini dilakukan dengan pengambil keputusan internal dan eksternal yang tepat, bertujuan untuk menindaklanjuti hasil risk management yang dilakukan.
Dengan memahami pengertian, fungsi, tujuan, jenis-jenis, proses dan ruang lingkup manajemen risiko dapat menambah wawasan dan pengetahuan kamu ketika harus menghadapi perubahan yang akan berdampak pada perusahaan. Semoga bermanfaat.