Dari berbagai definisi komunikasi yang telah dijelaskan pada artikel Pengantar Ilmu Komunikasi, dapat ditarik benang merah berupa karakteristik, fungsi, proses, dan tingkatan proses komunikasi yang melekat pada komunikasi itu sendiri.
Etimologi Komunikasi
Dalam buku “Human Communication” Person, et.al (2000: 10), menyatakan komunikasi berasal dari kata “communicare” yang artinya “untuk membuat kesamaan” atau “untuk berbagi“. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan yang bertujuan untuk tercapainya kesamaan makna. Pesan yang ditransmisikan oleh komunikator dapat berupa bahasa verbal maupun non-verbal.
Karakteristik Komunikasi
Secara garis besar, komunikasi memiliki 3 karakteristik utama. Diantaranya sebagai berikut.
1. Komunikasi adalah manusia itu sendiri
Isitilah komunikasi yang diterapkan selama ini merujuk pada komunikasi yang dilakukan oleh manusia. Dalam proses komunikasi, yang menjadi komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan) adalah manusia.
2. Komunikasi adalah sebuah proses
Komunikasi terjadi secara terus-menerus dan berkesinambungan. Yang artinya bahwa komunikasi merupakan proses transaksional yang terjadi antara komunikator dan komunikan. Kualitas proses tersebut tergantung pada partisipan yang terlibat didalamnya termasuk saluran (channel) yang digunakan.
3. Komunikasi bersifat simbolis
Lambang yang sering digunakan dalam mempresentasikan sesuatu, berbagai ide, berbagai proses, atau berbagai kejadian yang dapat membuat komunikasi menjadi sangat mungkin. Lambang atau simbol yang digunakan menjadi informasi adalah yang dikirimkan dalam suatu proses komunikasi. Sukses tidaknya informasi yang disampaikan tergantung pada komunikator dan komunikan itu sendiri.
Baca Juga:
- Pengantar Ilmu Komunikasi
- 30 Macam Teori Komunikasi Menurut Para Ahli
- Pengertian Komunikasi Bisnis, Tujuan, Unsur-Unsur, Fungsi, Manfaat Beserta Contohnya
- Hambatan-Hambatan Komunikasi Pada Organisasi
- Manfaat Mempelajari Ilmu Komunikasi
Fungsi Komunikasi
Komunikasi sebagai proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator dengan tujuan untuk mengubah pengetahuan, opini, keterampilan, perilaku, dan sikap komunikan. Komunikasi dikatan berhasil jika dampak yang terjadi pada komunikan sesuai dengan tujuan komunikasi yang diinginkan. Jadi, dapat disimpulkan komunikasi memiliki fungsi-fungsi yang berguna untuk menunjang tujuan komunikasi.
Secara umum, komunikasi terdiri dari 4 fungsi, diantaranya sebagai berikut:
- Menyiarkan Informasi. Komunikasi berfungsi untuk menyiarkan informasi yang dibutuhkan oleh komunikan dengan harapan komunikan dapat mengambil keputusan yang tepat setelah informasi yang dibutuhkan terpenuhi.
- Mendidik. Komunikasi berfungsi mendidik jika pesan yang diterima oleh komunikan berefek pada peningkatan pengetahuan komunikan.
- Menghibur. Komunikasi fungsi menghibur saat pesan yang tersampaikan dapat mereaksi hormon kesenangan bagi komunikan.
- Mempengaruhi. Komunikasi berfungsi mempengaruhi komunikan jika pesan yang disampaikan kepada komunikan berdampak pada apa yang diharapkan.
Proses Komunikasi
Saat mendefinisikan komunikasi, perlu kita pahami bahwa definisi terminologi komunikasi tidaklah seragam dan berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut tergantung pada konteksnya.
Untuk dapat memahami komunikasi sebagai suatu proses, kita harus mengetahui bahwa komunikasi terdiri dari berbagai mekanisme atau fenomena yang dibentuk dari beberapa elemen yang saling berhubungan. Yang kemudian, setiap elemen memberikan semacam output. Elemen tersebutlah yang secara bersamaan membentuk suatu proses.
Ada 6 elemen dalam proses komunikasi. Elemen-elemen proses komunikasi tersebut adalah:
1. Sumber (Source)
Sumber menjadi dasar yang nantinya dipakai dalam proses penyampaian pesan. Yang dapat dijadikan sumber dalam orang (manusia), organisasi, atau bahan literatur dan lain sebagainya. Kredibilitas sumber harus diperhatikan agar pesan yang disampaikan dapat divalidasi.
2. Komunikator (Communicator)
Komunikator adalah individu atau kelompok yang mengirim pesan. Komunikator yang memulai terjadinya proses komunikasi. Kredibilitasan komunikator juga harus diperhatikan, karena faktor “siapa” lebih penting dari “apa” yang disampaikan. Misalnya, ketika kamu ingin berbicara membahas penyakit tulang, maka dokter spesialis tulang adalah pihak yang paling kredibel untuk menjelaskan mengenai penyakit tulang. Yang terpenting adalah komunikator disesuaikan dengan isi pesan.
3. Pesan (Message)
Sebagai elemen terpenting dalam suatu proses komunikasi, pesan adalah informasi yang akan dikirim oleh komunikator kepada komunikan. Pesan dapat disampaikan secara langsung (face-to-face) maupun melalui saluran atau media tertentu. Pesan yang disampaikan secara langsung bersifat informatif, koersif atau persuasif.
Yang dimaksud dengan informatif apabila pesan tersebut menyajikan berbagai keterangan yang didukung oleh fakta dan data yang valid. Pesan yang bersifat informatif cenderung dapat lebih mudah diterima oleh komunikan yang intelektual. Koersif adalah pesan yang bersifat memaksa yang disertai dengan adanya sanksi. Persuasif adalah pesan yang berisi bujukan untuk membangkitkan kesadaran komunikan.
4. Saluran (Channel)
Saluran adalah jalur dimana pesan ditransmisikan (dikirimkan) dan biasa disebut dengan media. Terdapat 2 media komunikasi yaitu media umum (telepon, radio CB, OHP dan lainnya) dan media massa (radio, film, televisi, pers).
5. Komunikan (Receiver/Communicatee/Communicant)
Komunikan adalah target penyampaian pesan. Terdapat 3 tipe komunikan yaitu orang per orang, kelompok, dan massa. Hal-hal yang menjadi perhatian tentang komunikan dalam suatu proses penyampaian pesan adalah keanggotaan kelompok, proses seleksi, dan kecenderungan.
Komunikan terdiri dari orang per orang yang merupakan anggota dalam kelompok tertentu yang terikat dengan segala macam pendiriran yang dianut. Jika suatu pesan disampaikan berbenturan dengan pendirian yang dianut, maka akan menimbulkan penolakan. Secara psikologis orang cenderung untuk memilih atau sepakat dengan sesuatu yang sesuai dengan pendiririan yang dimiliknya. Jadi, pesan yang ingin disampaikan kepada komunikan sebaiknya disesuaikan dengan situasi serta kondisi komunikan.
Hal yang perlu menjadi perhatian adalah kerangka pengetahuan (frame of reference) dan cakupan pengalaman (field of experience) yang dimiliki komunikan. Pesan yang dikemas dan disampaikan kepada komunikan harus disesuaikan dengan kerangka pengetahuan serta cakupan pengalaman dari seorang komunikan agar komunikasi dalam berjalan efektif.
6. Efek (Effect)
Efek komunikasi adalah dampak yang dihasilkan dari adanya proses komunikasi. Efek ini bisa berupa terjadi perubahan pengetahuan, sikap atau perilaku. Jika, dampak komunikasi sesuai dengan yang diharapkan maka komunikasi dapat dikatan berhasil. Jika tidak berhasil, maka komunikasi tersebut mengalami kegagalan atau hambatan komunikasi.
Secara harfiah, untuk menggambarkan suatu proses komunikasi digunakan sebuah model komunikasi agar mudah dipahami.
Tingkatan Proses Komunikasi
Dalam buku “Teori Komunikasi Mass” (1987: 6-7) Dennis McQuail mengatakan, tingkatan proses komunikasi merujuk pada tingkatan organisasi sosial diman komunikasi tersebut terjadi. Pada setiap tingkatan meliputi permasalahan, serangkaian kenyataan dan teori masing-masing yang digunakan. Dikutip dari pakarkomunikasi.com, dalam masyarakat ada 6 tingkatan proses komunikasi.
1. Intrapersonal (Intrapribadi)
Komunikasi intrepribadi atau intrapersonal (self communication) adalah proses pengolahan informasi yang didalamnya terdapat sensasi, persepsi, berpikir dan memori. Dalam prosesnya, rangsangan (stimulan) yang berupa informasi diterima, diolah, disimpan, dan dihasilkan kembali. Proses pengolahan informasi ini berdampak pada pengetahuan, pendapat ataupun sikap.
2. Interpersonal (Antar Personal)
Pada tingkatan proses komunikasi interpersonal, fokus terbesarnya ditujukan pada bentuk wacana, pola interaksi, wujud afiliasi, pengedalian dan hirarki, penetuan norma-norma, pengaruh, penetapan batas dan difusi. Proses informasi dan pada hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial.
3. Intragroup (Dalam Kelompok)
Komunikasi intragroup berfokus pada bentuk wacana, pola interaksi, pengendalian dan hirarki, wujud afiliasi, pengaruh, difusi, penetapan batas, penentuan nor-na-norma. Proses informasi dan pada hubungan timbal balik dengan lingkungan.
4. Intergroup (Antar Kelompok)
Pada komunikasi intergroup, titik beratnya berada pada keterlibatan secara sukarela, interaksi, kerjasama dan pembentukan norma-norma serta standar.
5. Organisasi atau Institusi
Pada komunikasi organisasi berfokus pada usaha mengendalikan dan melakukan efisiensi tranmisi, adalah proses komunikasi yang terjadi pada suatu organisasi.
6. Komunikasi Massa
Komunikasi masa adalah salah satu proses komunikasi yang cakupannya lebih luas. Komunikasi massa dapat diidentifikasi melalui karakteristik yang khas dari institusionalnya.
Komunikasi Sebagai Ilmu Sosial
Sebagai salah satu bidang studi ilmu sosia, komunikasi harus memenuhi beberapa kriteria tertentu. Seperti pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Komunikasi Universitas Hawaii, kriteria yang dimaksud adalah berlandaskan pada teori, analisis kuantitatif atau empiris, dan memiliki tradisi yang diakui.
Pengetahuan mengenai dasar komunikasi, teori komunikasi, struktur komunikasi serta perkembangan strategi komunikasi untuk tujuan sosial berikutnya sangat diperlukan untuk membuktikan bahwa komunikasi adalah sebuah ilmu
Ilmu komunikasi merupakan ilmu sosial yang mencakup komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa, komunikasi antar budaya, dan lainnya.
Dengan memahami karakteristik, fungsi, proses dan tingkatan proses komunikasi dapat menambah wawasan dan pengetahuan kamu. Semoga bermanfaat.