Tahukah kamu parfum yang saat ini kamu gunakan merupakan bagian dari proses destilasi? Lalu, apa itu destilasi? Apa pengertian destilasi? Bagaimana prinsip kerja destilasi? Dan, apa saja jenis-jenis destilasi itu? Untuk mengetahui lebih jelasnya, mari kita ulas satu persatu secara rinci
Pengertian Destilasi
Pengertian destilasi (penyulingan) adalah metode dimana bahan kimia dipisahkan menurut perbedaan kecepatan, volatilitas dan kemudahan bahan tersebut menguap. Para ahli juga berpendapat bahwa pengertian destilasi adalah proses pemisahan cairan dari campurannya menurut perbedaan titik didih atau kemampuan penguapan zat.
Dalam proses distilasi ini, zat campuran direbus untuk penguapan dan uap tersebut kemudian direbus lagi dalam bentuk cairan. Sedangkan zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu.
Prinsip Kerja Destilasi (Penyulingan)
Prinsip kerja destilasi (penyulingan) adalah jika suatu zat dalam larutan tidak menguap bersama, itu berarti bahwa uap larutan memiliki komponen yang berbeda dari larutan asli. Dan, jika salah satu zat menguap, itu berarti pemisahannya selesai secara sempurna. Namun, ketika dua zat menguap, proses pemisahan hanya parsial, tetapi distilat atau zat memiliki lebih dari dua komponen dibandingkan dengan larutan asli.
Tujuan Destilasi
Selanjutnya, distilasi digunakan untuk memurnikan bentuk cairan pada titik didihnya dan untuk memisahkan cairan dari zat padatnya. Uap dikeluarkan dari campuran sebagai uap bebas. Konsentrat yang jatuh, serta bagian sulingan dan cairan yang tidak menguap, adalah residu. Jika diinginkan di bagian campuran yang belum diuapkan, itu berarti proses tersebut disebut sebagai penebalan dengan penguapan (pengentalan dengan evaporasi).
Baca Juga: 16 Jenis Arah Mata Angin dan Cara Menentukannya
Jenis-Jenis Destilasi
image by cvmart.net
Distilasi juga memiliki berbagai jenis, diantaranya yaitu:
Destilasi Sederhana
Jenis distilasi pertama adalah distilasi biasa atau destilasi sederhana. Jenis distilasi sederhana umumnya dengan menaikkan suhu sehingga tekanan uap berada di luar tekanan cair atau atmosfer atau titik didih normal.
Dalam distilasi sederhana ini, dasar pemisahan adalah perbedaan titik didih yang jauh atau salah satu komponen mudah menguap (volatil). Ketika campuran dipanaskan, komponen dengan titik didih yang lebih rendah juga menguap terlebih dahulu. Selain perbedaan titik didih, ada juga perbedaan volatilitas, yaitu kecenderungan suatu zat untuk menjadi gas. Proses destilasi sederhana ini dapat dilakukan di bawah tekanan atmosfer. Proses distilasi sederhana juga digunakan untuk memisahkan campuran air dan alkohol.
Di bawah ini adalah susuran rangkaian peralatan sistem destilasi sederhana:
- Tempat atau tangki air
- Labu destilasi
- Sambungan
- Termometer
- Kondensor
- Adanya aliran yang masuk berupa air dingin
- Aliran keluar berupa air dingin
- Labu destilat
- lubang udara
- Wadah keluarnya distilat
- Penangas
- Ada air penangas
- Adanya larutan zat
- Tempat labu destilat.
Distilasi Vakum
Selanjutnya, distilasi vakum yang umumnya digunakan ketika senyawa yang akan didestilasi tidak stabil sehingga dapat terurai sebelum atau dekat titik didihnya atau campuran mendidih melebihi 150° C. Jenis distilasi ini tidak dapat digunakan oleh pelarut dengan titik didih rendah ketika kondensor menggunakan air dingin karena komponen penguapan tidak dapat terkondensasi oleh air. Cara untuk mengurangi tekanan dengan menggunakan pompa vakum atau aspirator untuk mengurangi tekanan pada sistem destilasi di atas.
Destilasi Bertingkat (Fraksionasi)
Selanjutnya adalah fungsi distilasi fraksional atau lapisan distilasi / difraksi. Jenis distilasi ini kemudian memisahkan komponen cairan hingga dua atau lebih larutan pada titik didih yang berbeda. Proses distilasi bertingkat juga dapat digunakan sebagai campuran dengan titik didih kurang dari 20° C dan pada tekanan atmosfer atau pada tekanan rendah. Teknik distilasi dapat diterapkan pada industri minyak mentah, yaitu memisahkan komponen yang terkandung dalam minyak mentah.
Perbedaan antara distilasi fraksionasi dan distilasi biasa adalah bahwa ada kolom fraksinasi. Kolom ini secara bertahap memanas pada suhu yang berbeda di setiap lempeng (plat). Proses pemanasan lainnya bertujuan untuk memurnikan destilat lebih dari plat di bawahnya.
Destilasi Uap
Proses destilasi ini digunakan pada campuran senyawa dengan titik didih dari 200° C atau lebih. Jenis distilasi ini menguapkan senyawa pada suhu mendekati 100° C pada tekanan atmosfer, disertai uap atau air mendidih.
Sifat dasar dari jenis distilasi ini adalah dapat mendistilasi campuran senyawa yang berada di bawah titik didih masing-masing senyawa. Selain itu, destilasi juga dapat digunakan sebagai campuran yang tidak larut dalam air pada semua temperatur suhu, tetapi dapat disuling dengan air.
Jenis distilasi ini biasanya digunakan untuk mengekstrak berbagai produk alami. Contohnya adalah minyak sitrus dari jeruk atau lemon, kemudian minyak kayu putih dari kayu putih dan minyak parfum dari tanaman.
Kemudian campuran tersebut dipanaskan oleh uap air yang telah mengalir ke dalam campuran dan kemungkinan besarnya ditambahkan dengan pemanasan. Sehingga campuran uap naik ke kondensor dan mencapai labu destilasi.
Distilasi Azeotropik
Terakhir adalah distilasi azeotropik yang menguap dalam bentuk cairan tanpa mengubah komposisi.
Kesimpulan
Ada banyak jenis reaksi kimia yang dapat diaplikasikan di laboratorium. Berdasarkan pengertian destilasi di atas, terdapat banyak produk yang dihasilkan melalui proses destilasi (penyulingan), seperti minyak wangi (parfum), BBM, dan lainnya.