Lingkungan hayati merupakan ekosistem makhluk hidup, mulai dari hutan, laut, dan lainnya. Lalu, apa itu ekosistem? Apa pengertian ekosistem? Dan, apa saja komponen dan jenis ekosistem yang ada? Untuk memahaminya lebih dalam, mari kita kupas tuntas mengenai ekosistem ini.
Apa itu Ekosistem?
Pengertian ekosistem adalah sistem ekologi yang dibentuk oleh hubungan yang tidak terpisahkan antara makhluk hidup dan lingkungan fisik di sekitarnya. Ada juga yang menyatakan bahwa, pengertian ekosistem adalah kombinasi dari setiap unit biosistem dimana terdapat hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungan fisik, sehingga aliran energi mengarah ke struktur biotik tertentu yang menghasilkan siklus material organisme dan anorganisme. Dalam hal ini, matahari adalah sumber energi yang ada dalam suatu ekosistem.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, ekosistem adalah kesatuan keseluruhan dari lingkungan dan makhluk hidup yang saling mempengaruhi. Dalam suatu ekosistem, setiap makhluk hidup dalam suatu komunitas berkembang bersama dengan lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Artinya, makhluk hidup akan beradaptasi dengan lingkungannya, dan sebaliknya, makhluk hidup juga akan mempengaruhi lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Pemahaman ini didasarkan pada hipotesis Gaia yang mengatakan, “Setiap organisme, terutama mikroorganisme, bersama dengan lingkungan fisik akan menciptakan sistem kontrol (pengendali) yang dapat menjaga kondisi Bumi yang cocok untuk kehidupan.
Baca Juga: 16 Jenis Arah Mata Angin dan Cara Menentukannya
Komponen Ekosistem
Pada dasarnya, ekosistem yang dibentuk oleh komponen biotik dan abiotik sehingga membentuk satu kesatuan. Merujuk pada pengertian ekosistem yang telah dipaparkan diatas, komponen ekosistem adalah sebagai berikut:
1. Biotik
Komponen biotik adalah sesuatu yang hidup (organisme) dalam ekosistem dan mengatur ekosistem selain komponen abiotik. Komponen biotik ini terdiri dari berbagai jenis, yaitu:
- Produsen, yaitu makhluk hidup atau organisme yang dapat menghasilkan makanan mereka sendiri melalui fotosintesis. Beberapa organisme yang termasuk dalam kelompok produsen adalah: tanaman hijau, dan tumbuhan yang mengandung klorofil.
- Konsumen (heterotrof), suatu organisme yang memakan berbagai bahan organik yang diproduksi oleh organisme lain. Komponen konsumen juga disebut konsumen makro (fagotrof) karena mengkonsumsi makanan yang lebih kecil. Beberapa organisme yang berperan sebagai konsumen adalah: manusia, hewan, mikroba, jamur.
- Pengurai (decomposers), ini adalah organisme yang berperan sebagai memecah atau pengurai berbagai bahan organik yang berasal dari organisme lain yang telah mati atau sisa dari pencernaan.
- Destroyer (detritivor), organisme yang mampu menghancurkan bahan organik yang berasal dari sisa-sisa organisme yang punah atau mati lainnya.
2. Abiotik
Komponen abiotik adalah komponen fisik dan kimia yang bertindak sebagai media atau substrat tempat organisme hidup. Komponen abiotik ini terdiri dari senyawa organik, anorganik dan berbagai faktor yang mempengaruhi distribusi organisme, seperti:
- Temperatur, proses biologis yang mempengaruhi suhu tubuh suatu organisme. Misalnya, mamalia dan unggas yang membutuhkan energi untuk mengatur temperatur tubuhnya.
- Sinar matahari, komponen kimia yang dibutuhkan organisme untuk melakukan fotosintesis.
- Tanah dan batu, komponen fisik yang dimanfaatkan oleh organisme sebagai berkembang biak dan tempat hidup.
- Air, komponen kimia yang dibutuhkan setiap organisme untuk bertahan hidup.
- Garam, komponen kimia yang dapat mempengaruhi keseimbangan air dalam organisme melalui proses osmosis, sehingga dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
- Iklim, adalah kondisi cuaca di suatu daerah untuk waktu yang lama.
Jenis ekosistem
Secara umum, ada berbagai jenis ekosistem, yaitu ekosistem alami (tanah dan air) dan ekosistem buatan manusia. Berikut ini penjelasan jenis-jenis ekosistem yaitu sebagai berikut:
1. Ekosistem Terestrial (Darat)
Pengertian ekosistem terestrial (darat) adalah ekosistem yang lingkungan fisiknya didominasi oleh tanah dan yang kondisinya dapat dipengaruhi oleh iklim dan gangguan lingkungan. Beberapa contoh ekosistem darat, yaitu:
- Hutan hujan tropis, yaitu bioma dari hutan yang selalu basah atau lembab. Hutan ini terutama ditemukan di daerah sekitar khatulistiwa; yaitu sekitar 0°-10 ° lintang utara utara dan selatan khatulistiwa, seperti di wilayah Indonesia dan Brazil.
- Hutan gugur, bioma hutan di daerah tropis dan subtropis dengan iklim hangat sepanjang tahun, tetapi mengalami musim kemarau yang cukup panjang selama beberapa bulan.
- Padang rumput, yang merupakan tanah tanpa pohon (kecuali dekat sungai atau danau) yang biasanya tertutup rumput pendek.
- Savana, padang rumput diisi dengan semak / perdu dan diselingi dengan berbagai jenis pohon yang tumbuh tersebar, seperti akasia dan palem.
- Tundra, bioma dimana pertumbuhan pohon terhambat dan suhu lingkungan rendah. Daerah ini sering disebut daerah tanpa pohon.
- Taiga, hutan yang terdiri dari satu spesies seperti konifer, pinus dan sejenisnya. Hewan di daerah ini termasuk rusa besar, beruang hitam, rubah, serigala dan lain-lain.
- Gurun, suatu daerah tandus yang menerima sedikit hujan, yaitu kurang dari 250 mm per tahun.
- Karst (batu kapur / gua), yang merupakan bentuk permukaan bumi yang terbentuk oleh pelarutan batuan dan biasanya ditandai dengan depresi tertutup, drainase permukaan dan gua.
Baca Juga: Pengertian Destilasi dan Prinsip Kerja Penyulingan
2. Ekosistem Akuatik (Air)
Pengertian ekosistem air (akuatik) adalah ekosistem yang komponen abiotiknya didominasi oleh perairan atau air. Beberapa contoh ekosistem perairan, yaitu:
- Ekosistem air tawar, yaitu ekosistem perairan dengan kadar garam rendah. Misalnya danau, sungai dan rawa.
- Ekosistem muara (estuari), ekosistem perairan semi tertutup yang badan air dengan hubungan terbuka antara air laut dan air tawar yang terbawa oleh sungai.
- Ekosistem air laut, yaitu ekosistem akuatik dalam perairan laut dengan kadar garam tinggi, terdiri dari ekosistem air dalam, ekosistem pasir dangkal dan ekosistem pasang surut.
- Ekosistem Terumbu Karang, ekosistem bawah laut yang terdiri dari sekelompok krustasea yang membentuk struktur kalsium karbonat, sejenis batu kapur.
- Ekosistem lamun, yaitu kelompok tanaman berbunga atau tumbuhan yang hidup di lingkungan laut, yaitu di perairan pantai yang dangkal.
3. Ekosistem buatan
Definisi ekosistem buatan adalah ekosistem yang dibentuk untuk tujuan tertentu dari hasil intervensi manusia. Beberapa contoh ekosistem buatan, yaitu:
- Bendungan
- Perkebunan kelapa sawit
- Hutan tanaman produksi (pinus dan jati)
- Sawah irigasi
- sawah basah atau tadah hujan (agroekosistem)
- Ekosistem ruang angkasa
Manfaat Ekosistem Bagi Makhluk Hidup
Unsur-unsur ekosistem memiliki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lain, diantaranya sebagai berikut:
- Sebagai sumber makanan bagi makhluk hidup lain. Misalnya, produsen menyediakan bahan makanan bagi konsumen primer ( herbivora ), kemudian konsumen primer menyediakan makanan bagi konsumen sekunder ( karnivora ), dan begitu seterusnya.
- Berperan penting dalam keseimbangan ekosistem yang dinamis. Contohnya, keberadaan macan (karnivora) di hutan untuk mencegah terjadinya ledakan populasi herbivora di wilayah tersebut, agar ketersediaan rumput selalu terjaga atau seimbang. Kehadiran predator dan parasitoid ikut serta dalam mengontrol populasi hama agar tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar.
- Menjamin keberlangsungan daur ulang sampah organik di ekosistem. Contohnya, bakteri dan jamur pengurai berperan untuk menguraikan sampah organik menjadi zat-zat anorganik yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan tumbuhan dan sekaligus dapat mengatasi permasalahan sampah organik.
- Sumber senyawa anorganik yang sangat dibutuhkan bagi kehidupan. Contohnya, tanah merupakan sumber air dan unsur hara yang dibutuhkan bagi kehidupan tumbuhan dan makhluk hidup yang lain. Udara merupakan sumber CO2 (karbondioksida) untuk fotosintesis tumbuhan, dan juga sebagai sumber O2 (oksigen) bagi seluruh makhluk hidup.
- Membantu mengatasi permasalahan polusi. Misalnya, tumbuhan menyerap CO2 (karbondioksida) udara untuk fotosintesis, kemudian menyediakan O2 (oksigen) bagi organisme lain.
Baca Juga: Cara Menghitung Persen Atau Persentase, dan Contoh-Contoh Soal
Kesimpulan
Dari pemaparan pengertian ekosistem diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa ekosistem hayati sangat dibutuhkan oleh kehidupan makhluk hidup. Sebagai manusia kita harus menjaga kelestarian ekosistem alam agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar lagi untuk kita.