Setiap jenis perusahaan dagang selalu mempertimbangkan harga pokok penjualan (HPP) atau Cost of Good Sold (COGS) dalam semua proses bisnis. Perusahaan akan memasukkan harga pokok penjualan (hpp) untuk setiap barang yang dijual sebagai bagian dari keuntungan yang dibuat oleh perusahaan.
Harga pokok penjualan ditetapkan agar sesuai dengan target pasar dan dapat diterima oleh masyarakat. HPP merupakan hal yang sederhana dimana jika penentuannya salah maka perusahaan bisa mengalami kerugian yang cukup besar.
HPP adalah jumlah biaya dan pengeluaran yang secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan produk (barang/jasa) dalam kondisi dan tempat barang tersebut dapat dijual dan digunakan. Singkatnya, harga pokok penjualan atau COGS adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk tenaga kerja, material, dan overhead dalam proses pembuatan produk )barang atau jasa) yang dijual kepada pelanggan selama suatu periode.
Biaya yang termasuk dalam harga pokok penjualan (HPP) adalah biaya yang berkaitan langsung dengan produk tertentu yang dijual oleh perusahaan. Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk tidak dapat dimasukkan dalam harga pokok penjualan atau COGS.
Biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan produk perusahaan, seperti biaya produksi, impor, perakitan, dll yang terkait dengan barang tersebut. Oleh karena itu, harga pokok penjualan dihitung sedemikian rupa sehingga perusahaan mengetahui rincian harga pokok produk.
Rekomendasi Editor
- Apa itu Work From Home (WFH)? Pengertian dan Tips Meningkatkan Produktivitas
- 10 Prinsip Dasar Ekonomi dan Contohnya Dalam Kehidupan Sehari-hari
- Pengertian Letter of Credit (LoC), Fungsi, Jenis dan Contoh dalam Perusahaan
- Apa Itu Produsen, Distributor, dan Konsumen? Pengertian, Fungsi dan Peran
- Apa itu Debit dan Kredit: Pengertian, Penggunaan, dan Perbedaan Dalam Akuntansi
Komponen-Komponen dari HPP
Berikut ini adalah komponen yang terdapat dalam perhitungan harga pokok penjualan, antara lain:
1. Persediaan awal barang
Persediaan awal barang dagangan adalah persediaan yang tersedia pada awal periode akuntansi perusahaan. Adapun saldo persediaan awal barang ini dapat diperiksa dalam neraca saldo periode berjalan atau dalam neraca saldo awal perusahaan tahun sebelumnya.
2. Persediaan akhir barang
Persediaan akhir barang adalah persediaan barang yang tersedia pada akhir periode akuntansi perusahaan atau pada akhir tahun keuangan buku berjalan. Nilai saldo dapat ditemukan pada data penyesuaian perusahaan pada akhir periode akuntansi.
3. Pembelian bersih
Pembelian bersih pada HPP adalah semua pembelian barang yang dilakukan oleh perusahaan untuk pembelian tunai atau kredit, ditambah biaya pengiriman pembelian, dikurangi diskon pembelian saat ini dan pengembalian pembelian.
Rumus Perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Harga pokok penjualan memiliki rumus untuk menghitung nilainya, yaitu:
HPP = Pembelian Bersih + Persediaan Awal – Persediaan Akhir
Harga pokok penjualan atau HPP diperoleh dengan menambahkan pembelian bersih dan persedian awal dan mengurangi persediaan akhir dalam periode tertentu. Berikut langkah-langkah menghitung harga pokok:
1. Menghitung penjualan bersih
Penjualan bersih merupakan salah satu elemen pendapatan perusahaan. Ada beberapa item yang terkait dengan penjualan bersih, seperti retur belanja, pembelian kotor, dan harga diskon. Biaya transportasi tidak termasuk karena merupakan biaya umum.
Rumus untuk menghitung penjualan bersih adalah:
Penjualan bersih = penjualan – (retur penjualan + diskon penjualan)
Nilai penjualan bersih diperoleh dari nilai penjualan dikurangi nilai pengembalian penjualan yang telah ditambahkan dengan potongan harga penjualan.
2. Hitung pembelian bersih
Item yang termasuk dalam pembelian bersih termasuk pembelian kotor, harga diskon, pengembalian pembelian, dan diskon pembelian.
Rumus untuk menghitung pembelian bersih adalah:
Pembelian bersih = (pembelian + biaya pengiriman pembelian) – (pengembalian pembelian + diskon pembelian)
Nilai pembelian bersih diperoleh dengan menjumlahkan pembelian dengan biaya pembelian dan mengurangkan jumlah pengembalian pembelian dengan diskon pembelian.
3. Hitung persediaan barang
Rumus untuk penghitungan persediaan barang adalah:
Persediaan barang = persediaan awal + pembelian bersih
Nilai persediaan diperoleh dengan menambahkan persediaan awal dan pembelian bersih.
4. Perhitungan harga pokok penjualan atau HPP
Rumus untuk menghitung harga pokok penjualan (hpp) adalah:
Harga Pokok Penjualan (HPP) = persediaan barang – persediaan akhir
Perhitungan harga pokok penjualan harus akurat dan tepat karena berkaitan dengan harga barang yang akan dijual di pasaran. Harga pokok produk yang terjual merupakan patokan untuk menentukan harga jual suatu produk. Jika harga terlalu turun, perusahaan akan merugi. Tetapi harganya juga tidak bisa terlalu mahal karena mungkin tidak sesuai dengan target pasar dan perusahaan tidak berhasil memasarkan produknya. Oleh karena itu, perhitungan HPP harus sangat detail dan lengkap.
Manfaat Menghitung HPP
Harga pokok penjualan (HPP) juga dijadikan patokan seberapa besar keuntungan yang diinginkan perusahaan. Setelah perusahaan mengolah produknya, tentunya perusahaan membutuhkan dana untuk membayar karyawan yang mengerjakan proses tersebut dan berbagai hal lain yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa penghitungan harga pokok penjualan atau HPP sangat penting karena dari HPP itu sendiri akan memberitahu perusahaan berapa estimasi keuntungan yang akan didapat, yang kemudian akan digunakan oleh perusahaan untuk biaya operasional.
HPP juga membantu perusahaan dalam merealisasikan biaya produksi untuk jenis perusahaan manufaktur. Mengetahui manfaat apa saja yang diperoleh, perusahaan manufaktur dapat memperkirakan berapa jumlah nominal yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas produksi pada periode berikutnya. Atau bahkan membantu perusahaan manufaktur untuk meneliti produk terbaru.
Bagi perusahaan manufaktur, metode perhitungannya sedikit berbeda dengan perusahaan dagang. Perusahaan manufaktur memiliki penghitungan COGS atau HPP yang agak rumit dan melalui beberapa tahapan agar hasilnya akurat dan tepat. Berikut langkah-langkah untuk menghitung harga pokok penjualan untuk sebuah pabrik, yaitu:
1. Menghitung bahan baku yang digunakan
Bahan baku yang dihitung yaitu bahan baku untuk proses produksi atau pembuatan produk tertentu.
Rumus untuk penghitungan bahan baku yang digunakan adalah:
Bahan baku yang digunakan = Persediaan awal bahan baku + Pembelian bahan baku – Persediaan akhir bahan baku
Nilai bahan baku yang digunakan diperoleh dengan cara menambah persediaan awal bahan baku dengan pembelian bahan baku, kemudian dikurangi persediaan akhir bahan baku.
2. Menghitung biaya produksi
Biaya produksi suatu produk bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Total biaya produksi = bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead produksi
Total biaya produksi dapat diperoleh dengan menambahkan bahan baku yang digunakan ke biaya langsung tenaga kerja dan overhead produksi.
3. Perhitungan harga pokok produk yang diproduksi
Rumus menghitung harga pokok produksi yaitu:
Harga pokok produksi = Total biaya produksi + Persediaan barang pada proses produksi awal – Persediaan barang pada proses produksi akhir
Harga pokok produksi diperoleh dengan menjumlahkan total biaya produksi dengan persediaan barang pada proses produksi awal dikurangi persediaan barang dalam proses produksi akhir.
4. Hitung harga pokok penjualan
Rumus untuk menghitung harga pokok penjualan (HPP) untuk sebuah perusahaan manufaktur adalah:
HPP = Harga pokok produksi + Persediaan barang awal – Persediaan barang akhir
HPP (harga pokok penjualan) diperoleh dari harga pokok barang manufaktur yang ditambahkan ke persediaan awal dan kemudian dikurangi dengan persediaan akhir.
Perhitungan harga pokok penjualan ke perusahaan perdagangan dan manufaktur sedikit berbeda. Tetapi harga pokok penjualan atau COGS sama pentingnya bagi kedua perusahaan. Semua rincian harga pokok penjualan harus dihitung secara akurat dan tepat agar perusahaan tidak mengalami kerugian bisnis.
Kesimpulan
Pihak manajemen operasional harus dapat merumuskan strategi produksi dan distribusi yang tepat agar dapat menguntungkan perusahaan. Diantaranya yaitu dengan menetapkan harga pokok penjualan dengan metode yang tepat dan akurat.