Di dalam prinsip-prinsip kegiatan ekonomi ada istilah yang dikenal sebagai kegiatan produksi, kegiatan distribusi, dan kegiatan konsumsi. Semua jenis kegiatan tersebut saling berkaitan satu sama lainnya dalam mewujudkan siklus dasar ekonomi.
Salah satu tujuan dari kegiatan ekonomi adalah untuk memenuhi segala kebutuhan konsumen. Pemenuhan kebutuhan konsumsi tersebut dapat ditemui dalam kehidupan sehari hari, seperti pada pemakaian pakaian yang berasal dari produksi pabrik, pembelian alat elektronik, dan lain sebagainya.
Pada dasarnya setiap orang pasti melakukan yang namanya kegiatan konsumsi. Yang membedakan hanya bada skala penggunaan dan motif dari pemanfaatan produk yang telah dibeli. Kali ini kita akan membahas secara spesifik mengenai apa itu kegiatan konsumsi dalam ekonomi.
Pengertian Kegiatan Konsumsi
Kegiatan konsumsi adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh konsumen dengan tujuan untuk menghabiskan nilai guna dari suatu produk (barang/jasa). Tidak hanya menghabiskan nilai guna dari barang atau jasa, aktivitas konsumsi juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individu atau kelompok. Orang atau kelompok yang melakukan kegiatan konsumsi disebut sebagai seorang konsumen.
Siapa saja bisa menjadi pelaku konsumsi, baik itu rumah tangga, pemerintah, lembaga, industri atau perusahaan. Contoh umum dari proses konsumtif dalam sebuah rumah tangga misalnya seorang anak yang membutuhkan buku-buku pelajaran. Dan, ayah dan ibu yang juga membutuhkan koran atau majalah untuk dibaca.
Berbeda dengan kegiatan konsumsi pemerintah seperti membangun infrastruktur, rumah sakit, perumahan murah dengan KPR berbunga rendah. Di mana infrastruktur yang dibangun tersebut dapat digunakan oleh masyarakat luas untuk berbagai kepentingan.
Sedangkan kegiatan konsumsi dalam perusahaan yaitu untuk memenuhi kebutuhan produksi seperti ketersediaan bahan baku, distribusi pengangkutan barang, maupun karyawan. Selain itu, kegiatan konsumsi bisa juga digunakan untuk membeli kebutuhan mesin dan peralatan produksi lain.
Contoh-Contoh Kegiatan Konsumsi
Berbagai bentuk kegiatan konsumsi dapat dilihat dari aktifitas yang kita dilakukan setiap hari, namun jarang kita sadari bahwa hal tersebut merupakan bagian dari suatu kegiatan konsumtif. Hal yang paling umum terjadi yaitu saat ini kita cenderung lebih banyak menggunakan sebuah aplikasi transportasi online dalam memenuhi kebutuhan kita, aktivitas ini juga merupakan dari kegiatan konsumtif.
Berbelanja online juga termasuk kegiatan transaksional yang biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Adanya kegiatan transaksional tersebut merupakan bentuk nyata kegiatan ekonomi.
Selain itu contoh kegiatan konsumsi yang setiap orang pasti melakukan yaitu mencukur rambut di salon. Baik itu pria atau wanita pasti pernah melakukannya. Membeli barang-barang untuk perlengkapan rumah tangga, juga termasuk dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan..
Pada prinsipnya dimana seseorang membelanjakan uangnya atau mengorbankan sesuatu untuk kebutuhan dan kepuasan, maka hal tersebut termasuk kedalam kegiatan konsumtif.
Ciri dan Karakteristik Kegiatan Konsumsi
Masih banyak orang yang tidak bisa mengenali jenis kegiatan konsumtif tanpa mengetahui ciri dan karakteristiknya. Berikut ini adalah penjelasan mengenai ciri dan karakteristik kegiatan konsumsi:
1. Dilakukan Secara Langsung
Ciri-ciri yang pertama yaitu kegiatan tersebut dilakukan dengan secara langsung. Tujuan adalah agar bisa memenuhi segala kebutuhan yang diinginkan oleh masyarakat luas. Selain kebutuhan, kegiatan konsumtif bertujuan untuk memenuhi kepuasan konsumen. Namun, pada dasarnya manusia tidak akan pernah merasa puas atas apa yang telah dimilikinya.
Kepuasan tidak memiliki batas sesuai yang diharapkan seseorang. Karena sifat manusia dan masyarakat selalu ingin mencoba hal-hal yang baru. Contoh yang paling umum seperti ketika seseorang telah memiliki sebuah motor, namun ia ingin juga memiliki mobil. Dengan asumsi ketika telah memiliki mobil maka tidak akan menggunakan motor lagi.
2. Barang Kegiatan Konsumsi Didapatkan Dari Pengorbanan dan Pembelian
Agar dapat memakai barang konsumsi, maka harus melakukan sebuah pengorbanan seperti pembelian barang di toko atau tempat penjual. Sebagai contoh, jika ingin memiliki tas, baju, celana, atau barang lainnya, seseorang bisa mendapatkannya di sebuah toko yang ada di sekitar. Selain di toko konvensional, barang konsumsi tersebut juga bisa didapat dari warung-warung sekitar.
Untuk barang konsumsi yang umum didapatkan di warung seperti makanan atau minuman ringan seperti bakso, teh, nasi goreng, mie ayam, nasi kuning, jus, dan lainnya. Di samping didapatkan dengan cara membeli barang tersebut, konsumen harus menyiapkan biaya transaksi (uang) . Biaya transaksi ini akan dijadikan standar nilai tukar-menukar.
3. Barang/Jasa Yang Digunakan Selalu Berkurang
Ciri dan karakteristik selanjutnya yaitu barang dan jasa dari kegiatan konsumsi yang dimiliki akan selalu berkurang / habis. Karena barang atau jasa yang dibutuhkan memiliki nilai guna pakai. Sehingga akan berkurang jenis dan kegunaannya.
Ini hampir terjadi di berbagai jenis produk, dimana suatu barang memiliki masa pakainya. Contohnya seperti pakaian yang akan pudar karena sering dipakai dan dicuci. Begitu pula dengan buku tulis yang akan habis jika terus digunakan.
4. Memiliki Nilai dan Fungsi Yang Bermanfaat
Setiap produk (barang atau jasa) dari kegiatan konsumsi memiliki nilai dan fungsi yang sangat bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Tujuan dari penggunaan barang atau jasa tersebut dapat menyebabkan nilai suatu barang berkurang karena sering dimanfaatkan. Barang dari kegiatan konsumsi dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
- Jenis pertama yaitu barang yang nilainya akan habis dalam satu kali pemakaian saja. Contohnya seperti, makanan dan minuman yang akan habis nilai dan gunanya ketika barang tersebut dikonsumsi.
- Jenis kedua yaitu jenis barang yang nilai dan gunanya akan habis secara perlahan. Maksudnya adalah bahwa penggunaan dari barang tersebut dapat digunakan secara berulang-ulang seperti pakaian, kendaraan, rumah dan lainnya.
Tujuan Dari Kegiatan Konsumsi
Dalam setiap kegiatan ekonomi, ada tujuan dari dilakukannya kegiatan tersebut. Untuk lebih memahami tujuan dari kegiatan konsumsi, berikut ini penjabaran lengkapnya:
1. Awal dan Permulaan Dari Semua Kegiatan Ekonomi
Konsumsi adalah awal atau permulaan dari semua aktivitas transaksi ekonomi manusia. Ketika seseorang menginginkan sesuatu, maka dia akan mengambil tindakan/aksi untuk memuaskan keinginannya tersebut. Hasil dari upaya dan usaha tersebut adalah sebuah konsumsi yang juga berarti pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia.
2. Akhir Suatu Kegiatan Ekonomi
Ketika seseorang menginginkan lapar dan mengheningkan nasi goreng, maka mereka akan berusaha mencari, membuat, atau membeli sandwich tersebut. Setelah didapatkan, maka makanan tersebut dikonsumsi hingga habis, dan mengakibatkan berakhirnya suatu aktivitas ekonomi.
3. Motif Pendorong Produksi
Menurut pakar ekonomi Adam Smith, yang menjelaskan bahwa konsumsi adalah satu-satunya tujuan dari semua produksi. Yang artinya aktivitas produksi barang dan jasa sangat tergantung pada tingkat konsumsi itu sendiri.
4. Teori Ekonomi
Kajian ilmiah mengenai teori konsumsi telah membantu para pakar ekonomi merumuskan berbagai macam teori seperti Law of Demand, Law of Diminishing Marginal Utility, Concept Consumer Surplus, dan lain sebagainya. Teori-teori ini sangat membantu para analis dan manajemen untuk memahami bagaimana perilaku individu (consumer behaviour) dalam mempengaruhi input dan output dari suatu kegiatan ekonomi.
5. Teori Pemerintahan
Kebiasaan konsumsi sangat membantu lembaga pemerintahan dalam merumuskan teori. Tarif upah minimum dan juga tarif pajak ditentukan berdasarkan kebiasaan individu dalam mengkonsumsi. Hali ini juga sangat membantu pemerintah dalam merancang dan membuat keputusan tentang produksi komoditas esensial dan juga non-esensial di suatu negara. Selain itu, pemerintah mendapatkan wawasan yang luas tentang rasio tabungan terhadap pengeluaran dalam aktivitas perekonomian.
6. Teori Pendapatan dan Ketenagakerjaan
Konsumsi memiliki peran penting dalam teori pendapatan dan ketenagakerjaan di bawah teori ekonomi Keynesian yang dikemukakan oleh ekonom John Maynard Keynes. Teori Keynesian ini menyatakan secara implisit bahwa jika aktivitas konsumsi barang atau jasa tidak meningkatkan permintaan barang dan jasa tersebut, maka hal ini akan menyebabkan penurunan produksi.
Secara linier penurunan produksi tersebut berarti bisnis akan memberhentikan karyawan/pekerja (workforce), yang mengakibatkan angka pengangguran. Maka kegiatan konsumsi akan membantu menentukan pendapatan dan output dalam suatu perekonomian secara signifikan.
Kesimpulan
Dengan memahami konsep yang ada pada kegiatan konsumsi, maka perusahaan dapat dengan mudah menentukan jenis produk apa yang dapat diserap oleh pasar. Tidak hanya itu, nilai transaksi juga akan meningkat secara signifikan jika kegiatan konsumsi yang terjadi di masyarakat meningkat.