Categories
Ilmu

Apa Yang Dimaksud Dengan Kuesioner? Serta Fungsi dan Tujuannya

Secara umum, definisi kuesioner adalah teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis untuk mempelajari sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik dari beberapa orang utama (responden) dalam suatu organisasi yang mungkin dipengaruhi oleh sistem yang diusulkan atau oleh sistem yang ada. Kuesioner juga dikenal sebagai istilah angket. Pengertian angket adalah daftar-daftar pertanyaan yang harus diisi atau dijawab oleh responden atau orang untuk mengukurnya.

Yang didapat melalui kuesioner adalah kita bisa mengetahui status atau data pribadi seseorang, pengalaman, pengetahuan, dan lain-lain yang kita peroleh dari responden. Angket berupa daftar pertanyaan. Harapan yang diinginkan melalui penyusunan daftar kuesioner adalah dapat mengetahui variabel mana saja yang dianggap penting oleh responden.

Pada prinsipnya, tujuan penyusunan angket yaitu untuk mengoreksi bagian-bagian yang tidak sesuai untuk diterapkan dalam pengumpulan data responden. Para responden dapat dengan mudah memberikan jawaban karena telah disediakan alternatif jawaban, misalnya berupa penambahan checklist pada kolom jawaban. Selain itu, kuesioner hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk menjawab pertanyaan.

Kuesioner digunakan dengan tepat jika memuat:

  • Responden atau orang yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terpisah satu sama lain.
  • Melibatkan beberapa orang dalam proyek sistem dan akan berguna untuk mengetahui proporsi kelompok tertentu yang menyetujui atau tidak setuju dengan fitur tertentu dari sistem yang diusulkan.
  • Studi untuk menemukan sesuatu dan ingin menemukan semua pendapat sebelum instruksi tertentu diberikan kepada proyek sistem.
  • Untuk memastikan bahwa masalah sistem yang ada dapat diidentifikasi dan didiskusikan dalam wawancara lanjutan.

Pengertian Kuesioner Menurut Para Ahli

Berikut ini penjelasan pengertian kuesioner menurut para ahli, yaitu sebagai berikut:

  • Bimo Walgito (1987)

Pengertian kuesioner adalah daftar pertanyaan dalam penelitian yang harus dijawab secara lengkap oleh responden atau informan.

  • Dewa Ketut Sukardi (1983)

Pengertian kuesioner adalah suatu bentuk teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam metode penelitian tanpa memerlukan sumber data yang datang langsung.

Tujuan Pembuatan Kuesioner

Mengacu pada pengertian angket sebelumnya, adapun tujuan utama kuesioner adalah:

  • Untuk memperoleh data yang relevan untuk tujuan penelitian atau research.
  • Untuk mendapatkan data dengan reliabilitas (handal) dan validitas setinggi mungkin.

Fungsi Kuesioner

Selain memiliki tujuan tersendiri, angket juga berfungsi sebagai:

  • Mengumpulkan informasi sebagai bahan dasar penyusunan catatan permanen.
  • Untuk menjamin validitas informasi yang diperoleh dengan metode lain.
  • Lakukan evaluasi terhadap suatu program bimbingan.
  • Untuk mengambil sampel sikap atau pendapat responden.

Jenis Pertanyaan Dalam Agket

Dalam suatu kuesioner, pertanyaan-pertanyaan dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:

  • Closed question (pertanyaan tertutup)

Pertanyaan tertutup merupakan pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan jawaban yang tersedia bagi responden. Responden hanya dapat memilih jawaban yang tertera pada angkt. Responden tidak dapat dengan bebas memberikan jawaban yang mungkin diinginkan oleh responden yang terpengaruh. Umumnya, jenis anet ini digunakan jika masalahnya jelas.

  • Open question (pertanyaan terbuka)

Pertanyaan terbuka adalah suatu jenis pertanyaan yang menawarkan responden kemungkinan terbesar untuk memberikan tanggapan atau jawaban. Orang yang ingin mendapatkan pendapat biasanya menggunakan jenis kuesioner ini.

  • Open and closed question (pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup)

Pertanyaan terbuka dan tertutup merupakan campuran atau kombinasi antara pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup dalam satu kuesioner.

Adapun pedoman yang dapat digunakan untuk memilih bahasa kuesioner adalah sebagai berikut:

  1. Gunakan bahasa responden jika memungkinkan.
  2. Jaga agar kata-kata yang digunakan tetap sederhana.
  3. Lebih spesifik lebih baik daripada ketidakjelasan dalam pemilihan kata.
  4. Hindari penggunaan pertanyaan khusus.
  5. Pertanyaan harus singkat dan jelas.
  6. Jangan memihak responden dengan berbicara kepada mereka dalam bahasa tingkat rendah.
  7. Hindari bias dalam pemilihan kata, selain itu, hindari bias dalam pertanyaan yang sulit.
  8. Ajukan pertanyaan kepada responden yang tepat, yaitu orang yang bisa menjawab. Jangan berasumsi bahwa mereka tahu banyak tentang itu.
  9. Sebelum menggunakannya, pastikan pertanyaannya tersusun secara teknis dan akurat.
  10. Gunakan software khusus untuk memeriksa apakah tingkat bacaan sudah benar.

Kelebihan dari penerapan metode kuesioner

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari metode kuesioner, antara lain:

  • Itu tidak membutuhkan kehadiran peneliti
  • Dapat dibagikan ke semua responden
  • Waktunya yang fleksibel, tergantung waktu luang responden.
  • Bisa dilakukan secara anonim (tanpa nama) agar responden tidak malu menjawab pertanyaan yang diajukan.
  • Pertanyaan bisa distandarisasi.

Kekurangan dari penerapan metode kuesioner

Berikut ini adalah kekurangan dari metode kuesioner, antara lain:

  • Responden seringkali tidak sadar, terkadang pertanyaan terlewatkan.
  • Responden seringkali tidak jujur ​​meskipun tidak disebutkan namanya.
  • Angket sering tidak dikembalikan jika dikirim melalui pos atau layanan pengiriman lain.
  • Responden dengan tingkat pendidikan tertentu mungkin mengalami kesulitan dalam mengisi angket.

Persyaratan Untuk Membuat Kuesioner Yang Baik dan Benar

Syarat yang harus dipenuhi untuk membuat angket yang baik, yaitu:

  • Pertanyaan diajukan dengan bahasa yang jelas dan tidak rancu atau multitafsir.
  • Pertanyaan terkait masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian dan menggunakan bahasa standar yang mudah dipahami.
  • Membaca banyak jurnal peer-review tentang studi dengan metode pengumpulan data menggunakan kuesioner.
  • Untuk hasil terbaik, tidak ada salahnya menjadi peneliti yang memberikan angket kepada responden yang memilih waktu yang tepat dan berusaha untuk tidak mengganggunya.

Skala-Skala Dalam Kuesioner

Definisi penskalaan adalah suatu proses pemberian angka atau simbol pada suatu atribut atau ciri yang bertujuan untuk mengukur atribut atau ciri tersebut. Berikut ini alasan mengapa penganalisis sistem merancang skala:

  • Untuk mengukur sikap atau karakteristik responden yang menjawab kuesioner.
  • Agar responden dapat memilih topik kuesioner.

Adapun bentuk skala pengukuran dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:

  • Nominal

Skala nominal adalah suatu bentuk pengukuran yang paling sederhana. Umumnya, skala nominal digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Semua analis dapat menggunakan jenis skala ini untuk mendapatkan jumlah total setiap rating.

Contoh penggunaan skala nominal dalam suatu penelitian adalah:

Jenis perangkat lunak apa yang paling sering kamu gunakan dalam membuat dokumen?

1 = Google Documents; 2 = Microsoft Office; 3 = Open Office; 4 = WPS Office; 5 = LibreOffice

  • Ordinal

Skala ordinal hampir serupa dengan skala nominal, yaitu keduanya memungkinkan adanya klasifikasi. Perbedaan terdapat pada susunan posisi anget. Jenis skala ini sangat berguna karena satu kelas lebih besar atau lebih kecil dari yang lain.

  • Interval

Skala interval memiliki karakteristik yaitu jarak antara tiap nomor adalah sama. Sehubungan dengan karakteristik tersebut maka operasi matematika dapat ditampilkan dalam data kuesioner, sehingga dapat dilakukan analisis yang lebih lengkap.

  • Rasio

Skala rasio merupakan suatu jenis skala yang jarang digunakan. Skala ini hampir mirip dengan skala interval dalam arti bahwa interval antar angka dianggap sama. Selain itu, skala rasio memiliki nilai absolut nol.

Langkah-Langkah Menyusun Kuesioner

Berikut ini langkah-langkah untuk menyiapkan angket:

  1. Tentukan tujuan penggunaan kuesioner/angket atau skala psikologis. Skala psikologis yang dibuat penulis bertujuan untuk mengungkap pengaruh variabel.
  2. Tentukan bentuk angket atau skala psikologis. Bentuk kuesioner yang digunakan penulis adalah angket terstruktur.
  3. Membuat item pertanyaan dalam skala psikologis berupa pilihan ganda dengan pilihan (option) dan skor.
  4. Buat kisi-kisi kuesioner atau angket yang meliputi semua indikator dan item pertanyaan.

Kesimpulan

Kuesioner sangat diperlukan dalam suatu penelitian yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Para peneliti harus memahami konsep dasar angket agar dapat menyusun angket secara terstruktur yang diharapkan bisa memperoleh data secara reliable dan valid.

Leave a Reply