Ada banyak ideologi yang dianut oleh negara-negara di dunia, salah satunya adalah ideologi liberalisme. Pada prinsipnya liberalisme merupakan pemahaman yang menjunjung tinggi kebebasan rakyatnya dalam melakukan segala hal tanpa ada campur tangan pemerintah didalamnya. Lalu, apa itu liberalisme sebenarnya? Apa pengertian liberalisme? Apa ciri dan karakteristik ideologi liberalisme? Bagaimana sejarah munculnya liberalisme? Serta, apa kelebihan dan kekurangan ideologi liberalisme ini? Untuk dapat memahaminya lebih dalam, mari kita ulas secara rinci.
Pengertian Liberalisme Adalah
Liberalisme adalah ideologi atau pemahaman yang membela kebebasan dan kesetaraan hak-hak individu dalam berbagai aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, agama dan lain-lain yang menyangkut kehidupan banyak orang.
Selain itu, pengertian liberalisme adalah pemahaman politik dan tradisi yang membawa kebebasan dan persamaan hak bagi setiap individu dalam masyarakat. Dengan kata lain, suatu negara dan pemerintah harus menghormati dan melindungi kebebasan dan hak semua warga negara dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Pemahaman liberalisme umumnya tumbuh dalam sistem pemerintahan yang menganut sistem demokrasi karena keduanya memiliki konsep-konsep kebebasan. Namun, meskipun pemahaman ini melibatkan kebebasan individu, kebebasan bukanlah kebebasan tanpa batas, tetapi ada ketertiban, harus dibenarkan, dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum yang berlaku
Baca Juga: Pengertian Ideologi, Jenis-Jenis Ideologi, dan Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia
Sejarah Singkat Munculnya Paham Liberalisme
Kemunculan awal pemahaman liberalisme adalah saat peristiwa revolusi Perancis yang terjadi pada abad ke-18. Peristiwa itu disebabkan oleh ketidakseimbangan sistem dan ketidaksetaraan sosial di masyarakat, yang sangat mencolok.
Pada saat itu di Prancis masih ada klasifikasi komunitas (strata sosial masyarakat), dimana kelompok-kelompok tertentu mendapatkan keistimewaan yang mustahil diperoleh kelompok lain.
Kenyamanan hidup hanya bisa didapatkan oleh orang-orang dalam keluarga kerajaan dan para pemimpin agama saja, sementara orang lain (kaya dan miskin) harus mematuhi orang-orang dari kelompok khusus itu.
Orang-orang dalam suatu kelompok tanpa hak menuntut kemerdekaan dan kebebasan mereka. Pada puncaknya, yaitu pada tahun 1789, munculnya revolusi yang kemudian menjadi awal pembentukan kelompok liberal. Liberalisme kemudian menyebar luas ke beberapa negara lain di Eropa yang kemudian diterima dan didukung oleh masyarakat di negara tersebut.
Ciri dan Karakteristik Ideologi Liberalisme
Suatu ideologi dapat diidentifikasi berdasarkan karakteristiknya. Menurut pemahaman liberalisme sebelumnya, karakteristik liberalisme adalah sebagai berikut:
1. Setiap Individu Memiliki Peluang Yang Sama
Salah satu nilai utama dalam ideologi liberalisme adalah bahwa setiap individu memiliki peluang yang sama (Hold the basic equality of all human) di semua bidang. Namun, itu tidak berarti bahwa setiap orang dapat memberikan hasil yang sama.
Kesetaraan hak dan kesempatan adalah mutlak dalam ideologi ini. Meskipun hasil yang akan diperoleh masing-masing individu tergantung pada banyak faktor, seperti keterampilan, kerja keras, sumber daya dan lain-lain.
2. Rakyat Berhak Untuk Mendapatkan Perlakuan Yang Sama
Mengacu pada poin diatas, yang merupakan kesempatan yang sama, penyelesaian setiap masalah yang dihadapi orang akan menerima perlakuan yang sama (treat the others equality), baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial dan lainnya.
3. Ada Hukum dan Hukum Yang Berlaku
Di setiap negara pasti ada hukum yang bertujuan untuk melindungi dan melindungi hak-hak rakyatnya. Negara liberal menetapkan standar hukum tertinggi yang menghormati hak-hak kebebasan dan kesetaraan setiap individu dalam hukum atau dikenal dengan istilah The Rule of Law.
Baca Juga: Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli
4. Pemerintah Ditentukan Dengan Persetujuan (Konsensus)
Di negara yang berpaham liberal, kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat, sehingga tekad partai-partai yang akan memimpin negara harus mendapat persetujuan rakyat. Dengan kata lain, pemerintah harus bertindak sesuai dengan keinginan rakyat dan tidak bisa bertindak sendiri.
5. Negara Hanyalah Alat
Negara yang menganut ideologi liberalisme menganggap bahwa negara adalah mekanisme yang digunakan dalam pencapaian tujuan yang lebih besar.
6. Tidak Menerima Ajaran Dogmatisme
Negara-negara yang menganut liberalisme tidak menerima ajaran dogmatisme, yaitu ideologi yang memegang kepercayaan dan menentang apa yang tidak sesuai dengan keyakinan mereka.
Kelebihan dan Kekurangan Ideologi Liberalisme
photo by unsplash/michelleding
Dalam setiap ideologi ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Begitu pula dengan liberalisme. Mengacu pada pengertian liberalisme yang telah dibahas di atas, kelebihan dan kekurangan liberalisme adalah sebagai berikut:
1. Kelebihan Pemahaman Liberalisme
- Keinginan dan inisiatif masyarakat untuk berkembang meningkat.
- Semua orang memiliki hak dan kebebasan yang sama di masyarakat.
- Ada persaingan positif di masyarakat untuk semua orang yang ingin menghasilkan produk berkualitas tinggi.
- Kebebasan individu untuk memilih partai politik tanpa campur tangan partai lain.
- Pers memiliki hak dan kebebasan untuk membuat kritik keras terhadap pemerintah, tentu saja, dengan keterbatasan dan etika pers yang berlaku.
- Munculnya motif untuk mencari keuntungan di masyarakat sehingga kegiatan ekonomi menjadi lebih efektif dan efisien.
2. Kekurangan Pemahaman Liberalisme
- Pihak-pihak yang memiliki sumber daya modal cenderung mengeksploitasi para pekerja, menyebabkan ketimpangan sosial dalam masyarakat.
- Monopoli terhadap orang kecil atau miskin.
- Kebebasan pers sering digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk mendapat keuntungan.
- Munculnya persaingan bebas membuat distribusi pendapatan di masyarakat sangat sulit dicapai.
- Munculnya kelompok masyarakat yang menganggap diri mereka memiliki derajat lebih tinggi daripada komunitas lain, atau sebaliknya.
Baca Juga: Pengertian Demokrasi Menurut Para Ahli, Sejarah, Dan Jenis-Jenisnya
Negara-Negara Yang Menganut Ideologi Liberalisme
Berikut ini adalah negara-negara yang menganut paham liberalisme, yaitu:
- Amerika Serikat (USA)
- Australia
- Jerman
- Inggris (UK)
- Perancis
- Jepang
- Canada
- Singapore
- Swedia
- Swiss
- Spanyol
Kesimpulan
Dalam pemaparan pengertian liberalisme diatas, ada beberapa poin penting mengenai pemahaman liberalisme, yaitu kebebasan, kesetaraan, hak suara, konsensus. Paham ini sangat identik dengan kebebasan berpendapat, sehingga setiap warga negara dapat menyuarakan pendapatnya secara bebas tanpa harus melihat status sosialnya.