Majas alegori merupakan majas yang cukup sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari secara sadar atau tanpa kita sadari. Gaya bahasa alegori juga banyak terdapat dalam karya sastra fiksi dan non fiksi, baik itu novel, puisi, cerpen, sajak atau yang lainnya.
Secara umum, pengertian majas alegori adalah sebuah gaya bahasa yang menerangkan, menyampaikan, atau mengungkapkan suatu maksud secara tidak harfiah, namun menggunakan sebuah kiasan atau penggambaran.
Istilah “alegori” diambil dari bahasa yunani, yaitu “allegorien” yang artinya adalah “bicara sebaliknya”. Majas ini masih dalam kategori majas ungkapan, yaitu sebuah gaya bahasa yang menyandingkan sebuah objek dengan objek lainnya dengan cara melebih-lebihkan, disamakan, atau digantikan. Majas ini menjelaskan atau menerangkan suatu maksud dengan menggunakan penggambaran atau bahasa kiasan yang berkaitan dalam satu kesatuan yang utuh.
Baca Juga: Pengertian Majas Hiperbola, Ciri, dan Contohnya
Ciri-Ciri atau Karakteristik Majas Alegori
Berbeda dengan jenis majas lainnya, alegori memiliki karakteristik khusus dalam penerapannya. Berikut ini beberapa ciri majas ini.
- Gaya bahasa alegori menggunakan penggambaran atau kiasan dalam menerangkan/menjelaskan/mengungkapkan sesuatu hal.
- Sebuah kalimat alegori pada umumnya merujuk pada penggunakan gaya bahasa retorika dalam penggunaannya.
- Majas alegori akan menjelaskan maksud dari kalimat secara lebih utuh dan kompleks.
Baca Juga: Pengertian Majas Personifikasi, Ciri, dan 23+ Contoh Kalimat
10 Contoh Majas Alegori
Berikut ini beberapa contoh penggunaan majas alegori dalam sebuah karya sastra.
- Perjalanan karir kita bagaikan sungai yang mengalir menyusuri tebing, yang sering sekali sulit diprediksi, yang dengan rela berteman dengan sampah, dan akhirnya bermuara yang laut lepas.
- Setiap waktu yang kita miliki ibarat uang dan harga, jika dipergunakan dengan bijak akan bermanfaat, namun jika tidak dikelola dengan bijak maka akan mendatangkan kerugian dikemudian hari.
- Otak dan pikiran yang diberikan Tuhan bagaikan mata pisau, jika terus diasah akan semakin tajam, namun jika dibiarkan maka akan menjadi tumpul.
- Setiap bayi yang lahir dimuka bumi bagaikan kertas putih yang masih kosong. Mereka belum mengetahui banyak hal, dan orang-tuanya lah yang menentukan seperti apa masa depan anaknya.
- Amarah itu ibarat api yang membara, semakin disulut maka semakin membakar. Maka dari itu seseorang yang disulut amarah harus disejukkan hatinya.
- Ilmu pengetahuan bak laksana cahaya yang akan menerangi alam semesta.
- Menjalani kehidupan bagaikan mengayuh sepeda, kita harus menjaganya agar terus maju.
- Buku adalah jendela dunia, yang akan membimbing kita dalam meraih kesuksesan.
- Mencintai seorang kekasih ibarat menggenggam pasir, tidak digenggam akan hilang, bila digenggam terlalu erat malah keluar dari sela-sela jari.
- Menjalani kehidupan rumah tangga bagaikan mengendarai bahtera di tengah samudera. Kadang kita melihat pesona pemandangan alat, tapi tidak jarang kita dihantam ombak dan badai yang akan mengguncang bahtera.
Baca Juga: Pengertian Majas Metafora, Ciri, Jenis dan Contohnya
Kesimpulan
Sebuah karya sastra yang menggunakan majas alegori didalamnya akan memperindah dan membuat hidup karya tersebut. Kiasan tersebut seperti butiran-butiran mutiara yang menghiasi lautan. Dengan memahami majas alegori karya sastra yang kamu buat akan semakin imajinatif dan kreatif. Semoga pembahasan ini bermanfaat.