Pengertian Manajemen Operasional
Secara umum pengertian manajemen operasional (operasi) adalah sebuah usaha yang berfokus pada proses produksi dan pengelolaan secara maksimal dalam penggunaan berbagai faktor produksi, mulai dari bahan mentah (raw material), mesin, peralatan (tools), sumber daya manusia (SDM) dan faktor produksi lainnya dalam proses mengubahnya menjadi berbagai macam produk barang atau jasa (id.wikipedia).
Manajemen operasional merupakan hal terpenting dalam suatu perusahaan atau organisasi. Dan perannya pun sangat tergantung pada ukuran perusahaan. Pengelolaan manajemen operasional dimulai dari bahan baku/mentah, peralatan, mesin, sumber daya manusia serta hal lainnya yang akan mempengaruhi pada kinerja perusahaan.
Secara umum peran dari manajemen operasional adalah merancang strategi rencana produksi (manufacturing) dan juga menentukan metode manajemen proyek serta implementasi struktur jaringan teknologi informasi. Tim operasional juga melakukan beberapa hal penting, seperti:
- Menghandle material.
- Mengorganize akuisisi bahan baku (raw material).
- Mengontrol kualitas.
- Mengatur level proses dan level pengerjaan.
- Mengatur skala inventaris.
- Menjaga dan merawat kebijakan.
Manajemen operasional juga mempelajari dan menganalisa jenis bahan baku yang digunakan untuk produksi dan memastikan tidak ada yang terbuang sia-sia. Mereka menentukan formula pemesanan jumlah bahan baku yang dibutuhkan sehingga sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Baca Juga:
- Manajemen Produksi: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Tugas, Aspek dan Ruang Lingkup
- Struktur Organisasi Manajemen
Definisi Manajemen Operasional Menurut Para Ahli
Para ahli di bidang ilmu manajemen telah memberikan penjelasan tentang definisi manajemen operasional, diantaranya sebagai berikut:
1. Pangestu Subagyo (2000: 1)
Pangestu Subagyo mendefinisikan manajemen operasional adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur seluruh kegiatan produksi atau operasional agar dapat dilakukan secara efisien.
2. Eddy Herjanto (2003: 2)
Eddy Herjanto mendefinisikan manajemen operasional adalah suatu proses yang berkesinambungan dan efektif dalam menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
3. Barry Render & Jay Heizer (2005: 4)
Barry Render & Jay Heizer, mendefinisikan manajemen operasional adalah serangkaian kegiatan atau proses yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
4. Richard L. Daft (2006: 216)
Richard L. Daft mendefinisikan manajemen operasional adalah bidang manajemen yang fokus pada produksi barang, serta menggunakan alat dan teknik khusus untuk memecahkan masalah produksi.
5. David Collier & James Evans (2007: 5)
David Collier & James Evans mendefinisikan manajemen operasional adalah ilmu dan seni untuk memastikan bahwa barang dan jasa diciptakan dan berhasil dikirim ke pelanggan.
6. William J. Stevenson (2009: 4)
William J. Stevenson mendefinisikan manajemen operasional adalah suatu sistem manajemen atau serangkaian proses dalam pembuatan produk atau penyediaan jasa.
Fungsi Manajemen Operasional
Jika ditarik kesimpulan dari definisi para ahli diatas, manajemen operasional memiliki 4 macam fungsi penting, diantaranya:
1. Fungsi Perencanaan (Planning)
Dalam perencanaan, manajer operasi bertugas untuk menentukan suatu tujuan subsistem operasi dari suatu organisasi/perusahaan dan mengembangkan sebuah program, prosedur dan kebijakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Pada tahap ini mencakup sebuah penentuan peranan dan focus dari operasi, termasuk dalam perencanaan produk, perencanaan fasilitas, penetapan kualitas dan kuantitas bahan, dan perencanaan penggunaan sumber daya produksi.
2. Fungsi proses (Processing)
Manajemen operasional ini memiliki fungsi yang dilaksanakan dengan memimpin, mengawasi serta memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas operasional. Hal ini bersifat teknis, diantaranya berupa metode yang dipakai dalam mengolah bahan baku produksi.
3. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
Dalam pengorganisasian, manajer operasi menentukan sebuah struktur departemen, divisi, bagian, grup, seksi, dan individu dalam suatu subsistem operasi untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Manajer operasi juga bertugas dalam menentukan kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan operasi dan juga mengatur tanggung jawab serta wewenang yang diperlukan dalam melaksanakannya. Dengan fungsi ini maka proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
4.Fungsi Pengendalian atau Pengawasan (Controlling)
Manajemen operasi berfungsi untuk mengembangkan sebuah standar dan jaringan komunikasi yang dibutuhkan agar sebuah pengorganisasian dan penggerakan sesuai dengan yang direncanakan dalam mencapai tujuan.
Baca Juga:
5 Tujuan Manajemen Operasional
Ada 5 tujuan utama dari manajemen ini, diantaranya:
- Productivity (meningkatkan efektivitas). Untuk meningkatkan efektivitas dalam perusahaan.
- Efficiency (meningkatkan efisiensi). Untuk meningkatkan efisiensi dalam perusahaan.
- Quality (Meningkatkan Kualitas). Untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan di dalam perusahaan.
- Reduced processing time (Mengurangi waktu proses produksi). Untuk mengurangi waktu proses produksi yang dibutuhkan.
- Economy (Mengurangi Biaya). Untuk mengurangi biaya dalam kegiatan perusahaan.
Tugas Manajemen Operasional
Seorang manajer operasi harus mengetahui proses secara keseluruhan yang terjadi dalam perusahaan. Mereka dilibatkan dalam pengkoordinasian proses, pengembangan terbaru, dan mengevaluasi kembali struktur.
Dalam hal ini, produktivitas dan organisasi menjadi instrumen yang paling dibutuhkan oleh manajer operasional. Ia harus bisa beradaptasi di posisi apapun (fleksibel).
Adapun tugas utama manajer operasional, diantaranya:
- Membuat perencanaan kualitas dan kuantitas bahan baku produksi.
- Membuat rencana lokasi gudang persediaan dan peralatan mesin yang efisien untuk menghemat waktu dan mobilisasi.
- Merencanakan tata letak pabrik (layout).
- Bertanggungjawab atas pemeliharaan peralatan pabrik untuk menjamin keandalan dan keberlangsungan operasional.
- Membuat strategi produk yang berkualitas sehingga bisa bersaing dipasar.
- Membuat jadwal kerja yang efektif dan efisien dengan mengevaluasi biaya tenaga kerja.
- Bertanggungjawab atas keberlangsungan hasil produksi, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.
Jenis-jenis keputusan manajemen operasi, diantaranya:
- Proses. Manajer harus menentukan fasilitas yang dipakai dalam produksi.
- Kapasitas. Manajer menentukan jumlah dan estimasi waktu proses produksi.
- Persediaan. Manajer memutuskan apa saja yang dibutuhkan dan menentukan seperti apa kualitas dan kuantitas bahan baku. Dan menentukan kapan bahan baku dipesan.
- Tenaga Kerja. Manajer terlibat dalam proses rekrutmen, PHK dan penggajian. Ia juga harus melakukan supervisi, kompensasi promise dan penggunaan tenaga profesional.
- Kualitas. Manajemen menentukan standard, desain peralatan, pengawasan produk dan sebagainya.
Baca Juga:
Aspek dan Ruang Lingkup Manajemen Operasional
Ada beberapa aspek yang berkaitan dalam sebuah ruang lingkup manajemen operasional, seperti :
- Aspek Struktural. Aspek mengenai suatu pengaturan komponen yang membangun suatu sistem manajemen operasi yang saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.
- Aspek Fungsional. Aspek yang berkaitan dengan proses manajerial dan pengorganisasian seluruh komponen struktural maupun interaksinya mulai dari suatu perencanaan, penerapan, perbaikan atau pengendalian agar mencapai suatu kinerja yang optimal.
- Aspek Sistem Informasi Produksi. Aspek dimana informasi yang ada harus diterima dengan baik dan diolah secara tepat agar kegiatan produksi bisa berlangsung dengan efektif dan efisien. Sistem informasi ini dibagi menjadi 3 bagian, diantaranya; informasi internal, informasi pelanggan, dan informasi pasar.
- Aspek Lingkungan. Sebuah sistem dalam manajemen operasi yang berupa pentingnya memperhatikan suatu perkembangan dan kecenderungan yang berhubungan erat dengan lingkungan.
Ruang lingkup manajemen operasi berhubungan dengan pengambilan keputusan tentang proses pengoperasian sebuah sistem produksi, pemilihan dan persiapan sistem operasional yang meliputi:
- Mengambil keputusan dalam perencanaan jumlah kapasitas produksi yang optimal.
- Mengambil keputusan dalam Perencanaan bangunan pabrik, layout, desain tata letak fasilitas.
- Mengambil keputusan dalam merancang aliran kerja (workflow).
- Mengambil keputusan dalam merancang proses transformasi.
- Mengambil keputusan dalam penjadwalan Kerja.
- Mengambil keputusan dalam manajemen proyek.
- Mengambil keputusan dalam manajemen persediaan.
- Untuk pemeliharaan fasilitas produksi.
- Untuk pengawasan dan pengendalian kualitas produksi.
Dengan penjabaran secara lengkap tentang pengertian, fungsi, tujuan, tugas, sspek dan ruang Lingkup manajemen akan menambah wawasan dan pengetahuan kamu dibidang manajemen. Semoga bermanfaat.