Categories
Ilmu

Manajemen Produksi: Pengertian, Fungsi, Tujuan, Tugas, Aspek dan Ruang Lingkup

Pengertian Manajemen Produksi

Apa pengertian dari manajemen produksi? Sebelum membahasnya lebih detail, kamu harus mengetahui definisi dari produksi terlebih dahulu. Produksi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan oleh manusia atau mesin untuk menambah nilai guna dari suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan dan memiliki nilai ekonomis (id.wikipedia).

Walaupun memiliki pengertian yang berbeda dengan definisi produksi. Manajemen produksi adalah salah satu cabang ilmu manajemen yang fungsinya mengatur segala proses pengubahan bahan mentah menjadi produk atau jasa yang diinginkan sehingga memiliki nilai jual. Berdasarkan situs ukessays.com, produksi itu sendiri dikategorikan dalam 3 bagian berdasarkan tekniknya:

  1. Produksi yang mengelola bahan mentah langsung kemudian diekstrak menjadi produk yang diinginkan. Misalnya kelapa sawit yang diekstrasi menjadi beberapa produk seperti sabun, minyak goreng dan lain-lain.
  2. Produksi dengan cara perakitan, misalnya perangkat elektronik seperti handphone, komputer atau mobil.
  3. Produk yang dihasilkan dari cara memodifikasi bahan baik secara kimiawi atau parameter mekanis tanpa mengubah atribut fisiknya. Misalnya dilakukan dengan memanaskan bahan baku di suhu yang tinggi seperti peleburan besi, plastik atau bahan logam lainnya.

Manajemen production ini sering dianggap remeh oleh kebanyakan orang. Padahal diimplementasikan dengan baik maka sebuah bisnis dapat mencapai efisiensi karena bagian ini memerlukan biaya operasional yang tidak sedikit. Sebaiknya, bidang produksi harus melakukan beberapa hal penting, seperti:

  1. Peningkatan produktivitas.
  2. Perlindungan karyawan dari risiko kerja.
  3. Penghilangan material yang berbahaya.
  4. Menggunakan simbiosis industri.

4 Hal tersebut merupakan bagian yang paling banyak menguras dana perusahaan. Belum lagi hukum serta regulasi yang diberlakukan oleh pemerintah, peraturan buruh dan juga hambatan lain yang berdampak besar pada production budgeting (pembiayaan produksi). Jadi, ruang lingkupnya tidak hanya terbatas pada membeli material dan bahan baku murah saja, tapi merancang sistem dan pemanfaatan teknologi agar dapat bertahan dalam keadaan krisis.

Baca Juga:

Definisi Manajemen Produksi Menurut Para Ahli

Manajemen produksi termasuk dari bidang manajemen yang memiliki peran dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi untuk mencapai tujuan. Dikutip dari maxmanroe.com ada beberapa ahli menjelaskan definisi manajemen produksi, pembahasannya sebagai berikut:

1. Sofyan Assauri (2008: 19)

Sofyan Assauri mendefinisikan manajemen produksi sebagai kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan berbagai sumber daya, seperti: sumber daya manusia, sumber daya dana, sumber daya alat, dan bahan, secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.

2. Heizer & Reider (2011: 4)

Heiser & Reider mendefinisikan manajemen produksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang atau jasa dengan mengubah input menjadi output.

3. Irham Fahmi (2012: 3)

Irham Fahmi mendefinisikan manajemen produksi adalah sebuah ilmu manajemen yang membahas secara menyeluruh bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan menggunakan ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai hasil produksi yang diinginkan.

4. Wysocki (2000: 1)

Wysocki mendefinisikan manajemen produksi adalah desain, operasi, dan pengembangan dari sistem-sistem yang mengantarkan kepada tujuan utama perusahaan barang dan jasa dengan mengkombinasikannya.

5. Handoko (1999: 3)

Handoko mendefinisikan manajemen produksi dan operasional adalah berbagai usaha pengelolaan secara optimal penggunaan semua sumber daya (faktor-faktor produksi), seperti: tenaga kerja, modal, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah, dan lain sebagainya, di dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa.

Baca Juga:

Fungsi Manajemen Produksi

Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen produksi tidak hanya melakukan proses kegiatan produksi, melainkan juga melakukan berbagai hal lainnya. Menurut Sofyan Assauri (2004: 22), terdapat 4 fungsi penting pada manajemen produksi, diantaranya sebagai berikut:

1. Perencanaan (Planning)

Berfungsi sebagai perencanaan kegiatan produksi yang akan dilakukan dengan dasar waktu atau periode tertentu. Dengan perencanaan yang baik maka akan menekan biaya produksi sehingga perusahaan bisa menentukan harga jual  yang sehat dan meraih keuntungan yang besar.

2. Proses Pengolahan

Merancang metode atau teknik yang bisa digunakan untuk mengolah masukan (input). Proses ini sangat penting, karena bertujuan untuk pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara maksimal dan efisien.

3. Pengendalian atau Pengawasan (Controlling)

Berfungsi untuk menjamin pelaksanaan kegiatan produksi agar sesuai dengan perencanaan. Dengan begitu maksud dan tujuan dalam menggunakan dan pengolahan masukan (input) dapat dilaksanakan dengan maksimal.

4. Jasa Penunjang

Mendesain sarana yang dibutuhkan untuk penetapan dan metode yang digunakan agar proses kegiatan produksi bisa dilakukan secara efektif dan efisien. Hal ini sangat berguna untuk membantu perusahaan dapat bersaing di pasar dengan meningkatkan hasil produksi yang berkualitas.

Dengan manajemen produksi yang baik akan membantu perusahaan mencapai visi dan misi, meningkatkan reputasi dan kredibilitas perusahaan, dan mempermudah pekerjaan departemen lain seperti pemasaran, keuangan ataupun personalia. Mereka dituntut untuk bisa memproduksi barang sesuai standar pasar sehingga volume penjualan bisa meningkat.

Manajemen produksi tetap berperan besar walaupun pada bisnis skala kecil (UKM). Ketika dikelola secara profesional, hal tersebut dapat menekan biaya produksi.

Selain itu, pihak produksi berperan untuk melihat dan menyeleksi apakah sumber daya yang dimiliki benar-benar efektif. Kemudian, menjalin kerjasama dengan beberapa bidang, khususnya bidang manajemen operasional yang nanti bersentuhan dengan konsumen secara langsung.

Tujuan Manajemen Produksi

Manajemen produksi bertujuan untuk mengelola, mengatur dan mengendalikan proses produksi barang atau jasa agar jumlah, waktu, kualitas, harga, dan tempatnya sesuai dengan kebutuhan konsumen/pasar. Hal ini dilakukan untuk mencapai kepuasan konsumen dan produsen mendapatkan keuntungan.

Konsumen akan merasa puas jika produk yang dibelinya telah sesuai dengan keinginan. Sedangkan produsen mendapatkan keuntungan dari produk yang dihasilkan dan dijualnya. Jika kita melihat kondisi perekonomian yang penuh dengan persaingan yang ketat seperti sekarang ini, maka setiap perusahaan harus dapat menetapkan strategi manajemen produksinya secara tepat.

Tugas Manajemen Produksi

Adapun tugas-tugasnya sebagai berikut:

1. Merancang Sistem Produksi

Tugas ini melibatkan berbagai pengambilan keputusan yang berkaitan dengan persyaratan dan tingkat produksi yang diinginkan dan suatu sistem produksi. Keputusan tersebut kemudian akan menentukan jumlah fasilitas produksi yang diperlukan, di mana lokasinya, metode seperti apa yang akan digunakan serta prosedur pengawasan manajemen.

2. Mengoperasikan Sistem Produksi

Mengoperasikan suatu sistem produksi untuk memenuhi persyaratan dan standar produksi yang telah ditentukan. Hal ini mencakup penjadwalan, mengelola persediaan, pengawasan produksi dan pengawasan kualitas.

Baca Juga: Prinsip-Prinsip Manajemen

Aspek-Aspek Manajemen Produksi

Untuk mencapai hasil produksi sesuai dengan harapan, diperlukan beberapa tahapan penting dalam proses produksi. Berikut ini tahapan dan aspek-aspeknya:

1. Perencanaan Produksi (Production Planning)

Perencanaan produksi bertujuan agar proses produksi dapat berjalan secara sistematis. Beberapa keputusan-keputusan yang berhubungan dengan perencanaan produksi, diantaranya:

  • Bahan baku yang digunakan.
  • Jenis barang.
  • Kuantitas barang.
  • Kualitas barang.
  • Pengendalian produksi.

2. Pengendalian Produksi (Production Controlling)

Pengendalian produksi bertujuan agar proses produksi berjalan sesuai dengan perencanaan berdasarkan biaya yang telah ditentukan. Beberapa kegiatan dalam pengendalian produksi:

  • Menentukan target market produk.
  • Membuat perencanaan.
  • Menyusun jadwal kerja.

3. Pengawasan Produksi (Production Supervision)

Pengawasan produksi bertujuan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan, tepat waktu, dan dengan biaya yang optimal. Beberapa kegiatan pengawasan produksi, seperti:

  • Membuat standar barang.
  • Menetapkan kualitas barang.
  • Pelaksanaan produksi sesuai jadwal.

Terdapat 2 macam penjadwalan yang digunakan untuk mengoperasikan mesin, sumber daya, pembelian material, pendanaan, dan proses produksi.

  • Forward Scheduling
  • Backward Scheduling

Baca Juga:

Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Dilihat dari cara mengambil keputusan dan kebijakan utama, terdapat 3 kategori di dalam ruang lingkupnya:

1. Keputusan dan Kebijakan Mengenai Desain (Rancangan)

Keputusan ini termasuk dalam keputusan jangka panjang (long term), dimana di dalamnya meliputi: penentuan rancangan produk yang akan dibuat, lokasi dan tata letak pabrik (layout), rancangan kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, rancangan metode dan teknologi pengolahan, rancangan organisasi perusahaan, dan rancangan job specification dan job description.

2. Keputusan dan Kebijakan Mengenai Transformasi

Keputusan operasi ini sifatnya jangka pendek (short term), karena berkaitan dengan keputusan taktis dan operasional produksi. Kebijakan ini mencakup jadwal produksi (scheduling), gilir kerja (shift), anggaran produksi (budgeting), jadwal penyerahan masukan ke sub-sistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk (product distribution).

3. Keputusan dan Kebijakan Mengenai Perbaikan

Kebijakan ini bersifat berkesinambungan (sustainable), jadi kebijakan ini dilakukan secara rutin. Beberapa kegiatan yang ada di dalamnya meliputi perbaikan secara berkala terhadap mutu keluaran, keefisienan dan keefektifan sistem, kompetensi dan kapasitas para pekerja, perawatan mesin dan sarana kerja , serta perbaikan terus-menerus atas pengerjaan produk atau metode penyelesaian.

Perbedaan Manajemen Produksi dan Manajemen Operasional

Jika dilihat dari pengertian manajemen produksi dan operasional sedikit mirip. Tapi, keduanya jelas berbeda. Walaupun berbeda, keduanya saling berkaitan. Adapun perbedaannya bisa kamu lihat pada tabel dibawah ini:

Naaah, sekarang kamu telah paham tentang pengertian, fungsi, tujuan, tugas, aspek dan ruang lingkup manajemen produksi. Semoga artikel ini dapat menambah pengatahuan dan wawasan kamu seputar ilmu manajemen.

Leave a Reply