Pengertian pasar tradisional atau konvensional adalah pasar yang operasi atau prosedur transaksinya masih dilakukan dengan cara yang sama selama berabad-abad, yaitu ketika penjual dan pembeli bertemu untuk bernegosiasi (tawar-menawar) harga suatu barang atau jasa.
Dalam kebanyakan kasus, pasar semacam ini terletak di area terbuka, dan barang-barang yang ditawarkan adalah barang-barang yang penting untuk kelangsungan hidup manusia, seperti makanan. Membangun dan mengelola pasar tradisional menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, BUMN, BUMD, atau pihak swasta.
Tempat para pedagang dapat menjual barang dagangannya di pasar ini biasanya adalah lapak atau gerai, los, dan lapangan terbuka. Sayangnya, sebagian besar pasar semacam ini tampak kumuh karena tidak dijaga kebersihannya, dan tumpukan sampah serta kotoran terlihat jelas, berkontribusi pada bau yang tidak sedap di lingkungan sekitar.
Ciri dan Karakteristik Pasar Tradisional
Ciri-ciri pasar dapat digunakan untuk mengidentifikasinya. Sesuai dengan penjelasan uraian yang diberikan di atas, maka ciri-ciri pasar ini hadir sebagai berikut:
- Mayoritas barang yang ditawarkan di pasar ini adalah kebutuhan rumah tangga, seperti bahan dasar untuk produksi pangan.
- Pemerintah daerah bertugas menjamin keamanan dan ketertiban, tetapi tidak secara langsung mengganggu fungsi pasar.
- Pasar ini merupakan proses negosiasi antara pembeli dan penjual untuk menentukan harga produk guna menyelesaikan transaksi pembelian atau penjualan.
- Dari segi harga, produk yang ditawarkan di pasar ini umumnya dianggap murah dan sangat terjangkau.
- Dalam kebanyakan kasus, pasar tradisional terletak di ruang terbuka.
- Tidak ada satupun produsen yang memonopoli pasar ini, dan ini adalah pasar bebas.
- Kuantitas penjualan ditentukan oleh banyak variabel, termasuk harga produk, lokasi penjual, dan cara penjual memberikan layanan.
Baca Juga: Pengertian Pasar Dalam Sistem Ekonomi
Pasar tradisional Memiliki Kelebihan dan Kekurangan
Pasar tradisional, seperti jenis pasar lainnya, memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut ini adalah beberapa keuntungan dan kerugian dari jenis pasar ini.
1. Kelebihan
- Tidak ada monopoli pasar yang dipegang oleh satu produsen di pasar ini.
- Bergantung pada seberapa baik penjual menawar dengan pembeli, pendapatan vendor umumnya dibagi rata di antara mereka.
- Kegiatan komersial pasar ini didasarkan pada prinsip kejujuran.
- Pemerintah dilarang mengganggu berfungsinya pasar ini.
- Penjual memiliki proses yang efisien untuk masuk dan keluar dari pasar.
2. Kekurangan
- Tingkat pertumbuhan ekonomi di pasar ini relatif rendah.
- Tanpa adanya inovasi pasar, kualitas barang dan jasa cenderung stagnan daripada membaik.
- Pasar semacam ini sangat terkait dengan budaya lokal sehingga tidak mungkin untuk melihatnya tergantikan.
- Karena ketergantungan pada sumber daya alam seperti sayuran, hewan, dan bahan baku makanan lainnya, jumlah barang yang tersedia untuk dijual dibatasi.
- Di pasar ini, nilai atau harga suatu barang ditentukan oleh proses negosiasi, dan tidak ada harga atau nilai yang ditetapkan.
Baca Juga: Pengertian Segmentasi Pasar
Contoh Pasar tradisional Yang Dapat Kita Jumpai
Memang benar ada banyak contoh pasar semacam ini di berbagai daerah di Indonesia. Pasar tradisional meliputi jenis usaha berikut:
- Pasar Beringharjo Yogyakarta
- Pasar Senen di Jakarta
- Pasar Minggu di Jakarta
- Pasar Ikan di Medan
- Serta yang lainnya
Sumber: maxmanroe.com