Categories
Ilmu

Pengertian Seni Kriya, Sejarah, Jenis, Dan Fungsinya

Ada banyak macam karya seni yang dapat kita temui, salah satunya karya seni kriya. Kerajinan kriya merupakan kerajinan yang dibuat dengan menggunakan keterampilan tangan manusia. Lalu, apa itu seni kriya? Apa pengertian seni kriya? Bagaimana sejarah dan perkembangan seni kriya? Apa fungsi seni kriya? Dan, apa saja macam seni kriya yang ada? Untuk mengetahuinya lebih dalam, mari kita bahas secara lebih rinci.

Pengertian Seni Kriya Adalah

Secara etimologis, istilah “kriya” diambil dari bahasa Sansekerta, yaitu “krya”, yang berarti mengerjakan. Dalam perkembangannya, kata istilah ini menjadi sangat beragam, berubah menjadi kerja, karya dan kriya. Namun, ketiga kata tersebut masih mengandung arti yang sama.

Pengertian seni kriya adalah salah satu jenis kerajinan yang diproduksi dengan menggunakan keterampilan tangan manusia dimana hasil karyanya selalu memperhatikan nilai estetika / keindahan serta aspek fungsional.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian seni kriya adalah suatu kerajinan dimana proses pembuatannya menggunakan tangan manusia (buatan tangan) dan membutuhkan keterampilan khusus. Jenis seni ini adalah salah satu bentuk seni terapan yang telah dikenal sejak zaman kuno.

Tanpa disadari, sebenarnya ada banyak kerajinan tangan di sekitar kita dan kita sering menggunakannya setiap hari. Misalnya, barang perhiasan, kursi kayu, pakaian, dll.

Baca Juga: Pengertian Seni Musik, Jenis, Genre Musik

Sejarah dan Perkembangan Seni Kriya di Indonesia

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, kerajinan kriya telah ditemukan sejak zaman prasejarah. Ini dibuktikan dalam penemuan benda-benda dari era Neolitik (zaman batu-batu muda) yang bentuknya mirip dengan kerajinan kriya.

Pada zaman prasejarah tersebut, benda-benda ini terbuat dari tanah liat, batu, dan logam dengan berbagai fungsi dan manfaat. Beberapa digunakan sebagai alat untuk berburu, wadah makanan dan juga untuk alat pertanian.

Pada waktu itu, jenis seni ini dibuat dan disajikan untuk keperluan fungsional atau fisik. Namun, manusia prasejarah sudah mulai memahami seni, ini bisa dilihat pada penemuan tembikar yang telah dibumbui dalam bentuk simbol kehidupan spiritual yang mereka percayai.

A. Kerajinan Kriya Tradisional Klasik

Selama kerajaan Hindu-Budha, banyak seni dan kerajinan tangan diproduksi. Teknik dan karya seni yang dibuat pada saat itu didasarkan pada pemikiran filosofis tentang Hindu, Budha, dan Islam. Beberapa contoh kerajinan kriya di zaman klasik, yaitu:

  • Wayang kulit,
  • Pandai perak dan emas
  • Ukiran kayu
  • Keris dan senjata lainnya
  • Topeng
  • Dan lainnya

B. Seni Kriya Modern

Di masa kolonial, orang Indonesia menerima pendidikan yang mengutamakan nilai-nilai rasional dan kehidupan jasmaniah. Ini memunculkan kesadaran publik akan nilai-nilai tradisional kerajinan kriya yang mulai pudar.

Beberapa orang berusaha menggabungkan kerajinan tradisional dengan kerajinan kriya baru menggunakan bahan dan mesin industri. Proses komersialisasi ini pada akhirnya mempersulit seniman untuk mewariskan keahlian dan pengalaman mereka kepada generasi berikutnya.

Di zaman modern seperti saat ini, hasil kerajinan kriya digunakan sebagai objek terapan, dekorasi, ornamen, dan mainan.

C. Seni Kriya Tradisional Rakyat

Seni kriya tradisional disesuaikan dengan karakter, perilaku, dan lingkungan pada saat itu. Jenis dan teknik membuat kerajinan ditentukan oleh bahan dan alat yang ditemukan di sekitar tempat tinggal masyarakat.

Baca Juga: Contoh Karya Seni Rupa 2 Dimensi dan Seni Rupa 3 Dimensi

Macam-Macam Seni Kriya di Indonesia

Pada prinsipnya bentuk dan jenis karya seni di Indonesia sangat beragam. Jenis karya seni kriya dapat dibedakan berdasarkan bahan dan teknik pembuatannya. Merujuk pada penjelasan pengertian seni kriya di atas, ini adalah beberapa jenis yang ada di nusantara:

1. Jenis-Jenis Seni Kriya Berdasarkan Bahan Pembuatannya

Kerajinan berdasarkan bahan pembuatnya dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu kayu, logam, batu, keramik, tekstil dan kulit.

a. Seni kriya kayu

Kerajinan kriya kayu adalah jenis kerajinan yang bahan dasarnya adalah kayu, dimana proses pembuatannya umumnya menggabungkan unsur estetika dan fungsional. Contohnya seperti:

  • Patung-patung kayu
  • Tempat tidur kayu dengan ukiran-ukiran
  • Meja rias dengan ukiran
  • Topeng kayu
  • dll.

b. Seni kriya tekstil

Seni kerajinan tekstil merupakan kerajinan tangan yang menggunakan kain sebagai dasar pembuatannya, yang umumnya menggabungkan unsur keindahan dan fungsionalitas. Jenis seni tekstil dapat dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu:

  • Karya kain tenun
  • Karya batik

c. Kerajinan kriya keramik

Kerajinan keramik adalah kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat yang menggunakan teknik tertentu untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan. Pembuatan kerajinan keramik ini umumnya menggunakan berbagai teknik, yaitu:

  • Teknik slab
  • Metode putar
  • Teknik cetak tuang
  • Teknik lilin

d. Seni kriya logam

Kerajinan Logam adalah seni kerajinan yang menggunakan bahan dasar logam dan teknik tertentu untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan. Teknik pembuatan seni kerajinan logam dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu:

  • Teknik bivalve
  • Metode cetak lilin

e. Seni kriya batu

Kerajinan batu adalah jenis kerajinan yang menggunakan bahan dasar batu dan dibentuk sedemikian rupa sehingga memiliki nilai estetika dan nilai jual. Beberapa contoh kerajinan batu, yaitu:

  • Batu akik
  • Batu permata
  • Patung dari batu
  • dll.

f. Seni kriya kulit

Seni kerajinan kulit adalah jenis kerajinan yang menggunakan kulit sebagai bahan dasarnya. Dalam hal ini, kulit yang sering digunakan adalah kulit buaya, ular, sapi, kerbau dan lainnya. Sebelum diubah menjadi karya seni, kulit harus melalui proses dan bahan tertentu untuk menghasilkan kulit yang siap untuk diproses. Beberapa contoh kerajinan kulit, yaitu:

  • Tas kulit
  • Sepatu kulit
  • Dompet kulit
  • Jaket kulit
  • Wayang kulit
  • dll.

Baca Juga: Pengertian Seni Rupa, Fungsinya, Unsur dan Jenis-Jenisnya

2. Jenis-Jenis Kerajinan Kriya Berdasarkan Teknik Pembuatan

Jenis kerajinan menurut pembuatannya dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu pahatan / ukiran, batik, tenun, bordir dan anyam.

a. Seni kriya ukir atau pahat

Kerajinan ukir adalah jenis kerajinan yang dibuat dengan memahat atau mengukir suatu bahan (kayu, batu, logam) untuk menghasilkan bentuk yang diinginkan. Beberapa contoh kerajinan ukir yaitu:

  • Patung kayu
  • Ukiran furniture
  • Topeng kayu
  • dll.

b. Seni kriya batik

Kerajinan batik adalah kerajinan yang dibuat dengan memberi gambar atau pola pada permukaan kain menggunakan bahan pewarna tertentu untuk menghasilkan pola yang diinginkan. Teknik batik yang umum digunakan adalah:

  • Teknik batik tulis
  • Batik lukis
  • Batik cap

c. Seni kriya tenun

Kerajinan tenun adalah jenis kerajinan yang dilakukan dengan mengolah jalinan benang dengan berbagai warna menjadi kain dengan pola tertentu. Ada dua jenis kerajinan kriya tenun, yaitu tenun ikat dan tenun songket, dimana masing-masing daerah memiliki gaya yang unik sesuai dengan tradisi masing-masing.

d. Kerajinan kriya anyaman

Kerajinan anyaman adalah jenis kerajinan yang dilakukan dengan mengolah bahan dasar tertentu hingga membentuk pola yang diinginkan. Bahan anyaman yang paling banyak digunakan yaitu:

  • Rotan
  • Bambu
  • Tali
  • Pandan
  • dll

e. Kerajinan kriya bordir

Kerajinan bordir adalah jenis kerajinan yang dilakukan dengan menempatkan benang dan menjahit pada kain untuk menambah keindahan pada kain tersebut.

Fungsi Seni Kriya

Saat ini, jenis seni ini banyak digunakan sebagai hiasan dan dekorasi, benda mainan dan sebagai benda terapan.

1. Sebagai dekorasi dan hiasan

Produk buatan tangan banyak digunakan sebagai benda dekorasi, pajangan atau hiasan ruangan. Dalam hal ini, kerajinan kriya lebih memprioritaskan fungsi estetika sehingga dapat memperindah ruangan baik itu eksterior maupun interior. Beberapa contoh jenis seni ini digunakan sebagai dekorasi dan hiasan:

  • Patung
  • Pajangan dinding
  • Seni ukir
  • Souvenir
  • Keramik
  • Tembikar
  • dll.

2. Sebagai benda mainan

Selain menjadi dekorasi / hiasan, jenis karya kerajinan kriya juga banyak digunakan sebagai alat permainan. Secara umum, jenis kerajinan ini memiliki bentuk sederhana dengan bahan yang cukup mudah didapat dan dibuat, dan harganya cukup terjangkau. Beberapa contoh jenis karya seni yang digunakan sebagai instrumen mainan:

  • Boneka
  • Kipas kertas
  • Congklak
  • dan lainnya

3. Sebagai benda terapan

Kerajinan kriya yang digunakan sebagai objek terapan (siap pakai) yaitu benda yang memprioritaskan fungsinya daripada nilai-nilai estetika. Secara umum, kerajinan seni sebagai objek terapan dapat digunakan dengan nyaman tanpa menghilangkan unsur estetika. Beberapa contoh kerajinan seni yang digunakan sebagai benda terapan:

  • Lemari hias
  • Kursi kayu
  • Tempat tidur
  • Keramik
  • dll.

Baca Juga: Pengertian Seni Menurut Para Ahli, Jenis, Fungsi dan Tujuannya

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan lengkap mengenai pengertian seni kriya di atas, maka setiap seni memiliki nilai estetika dan nilai jualnya masing-masing, tergantung pada kesulitan dan originalitasnya. Kita harus dapat menghargai budaya dan karya seni lokal yang saat ini mulai terkikis dengan masuknya seni dari luar Indonesia. Ada banyak cara agar karya seni lokal tetap lestari salah satunya dengan mengikuti pameran-pameran seni yang diselenggarakan.

Leave a Reply