Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat inti yang tidak boleh diabaikan oleh setiap pimpinan atau manajer. Dalam prakteknya hendaknya merancang prinsip-prinsi manajemen agar tidak kaku, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Ada beberapa prinsip-prinsip manajemen, penjelasannya sebagai berikut:
- Pembagian kerja yang berimbang. Dalam membagi tugas dan jenis kepada anggota organisasi, seorang manajer harus bersikap adil, yaitu dengan bersikap baik dan memberikan beban kerja yang berimbang.
- Pemberian kewenangan dan tanggunjawab yang jelas. Setiap anggota atau karyawan harus diberikan wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan mempertanggungjawabkan hasilnya kepada atasan secara langsung.
- Kesatuan perintah. Setiap karyawan sebaiknya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (manajer/supervisor/mandor/kepala bagian/kepala seksi), bukan dari orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan.
- Disiplin. Kesediaan untuk menjalankan kegiatan usaha (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditugaskan) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu yang telah ditentukan.
- Kesatuan arah. Kegiatan harus memiliki tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung yang didasari pada rencana kerja yang sama (satu pemimpin, satu tujuan, dan satu rencana). Jika ada prinsip yang tidak terlaksana maka akan timbul perpecahan dikalangan karyawan. Karena ada yang diberi tugas lebih dan ada yang sedikit, padahal sama-sama memiliki kemampuan. (Dayat, n.d,pp.7-9)
Tingkatan Manajemen
Berikut ini beberapa tingkatan manajemen yang harus kamu ketahui, penjelasannya sebagai berikut.
Manajer Lini
Manajer lini adalah tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang mengawasi dan memimpin tenaga operasional. Para manajer lini sering disebut dengan leader (pimpinan/kepala), supervisor (penyelia), dan foreman (mandor). Sebagai contoh, kepala seksi yang membawahi langsung tenaga administrasi dalam kantor, supervisor yang memimpin bagian produksi, atau mandor yang mengawasi operasional pabrik.
Baca Juga:
Manajer Menengah
Manajer menengah memliputi beberapa tingkatan dalam organisasi. Yang menjabat sebagai manajer menengah akan membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lain, karyawan operasional, dan kepala pengawas (superintendents), dan lainnya. Sebagai contoh, kepala divisi membawahi beberapa kepala bagian.
Manajer Puncak
Klasifikasi manajer tertinggi terdiri dari eksekutif. Manajemen puncak akan bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Sebutan bagi manajer puncak adalah CEO, Direktur, Presiden dan sebagainya.
Bidang-Bidang Manajemen
Bidang manajemen terdiri dari: manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia, dan manajemen perkantoran. Berikut penjelasannya.
Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengkoordinasikan dan mengatur faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal dan kemampuan kewirausahaan secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah nilai guna dari suatu barang atau jasa. Selain itu, manajemen produksi yang bertanggung jawab atas segala proses perencanaan dan aktifitas produksi, distribusi dan manajemen proyek yang sedang dijalankan oleh perusahaan. Kegiatan manajemen produksi menyangkut beberapa hal berikut.
A. Perencanaan Sistem Produksi.
Perencanaan sistem produksi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan gambaran atau konsep bagaimana suatu kegiatan produksi dapat berlangsung. Perencanaan inilah yang akan menjadi dasar dalam menjalankan kegiatan produksi.
Hal-hal yang meliputi perencanaan sistem produksi, diantaranya:
- Lokasi pabrik.
- Prasaranan pabrik.
- Fasilitas pabrik.
- Kondisi lingkungan kerja.
- Bahan baku (jenis, jumlah, bentuk)
B. Pengendalian Produksi.
Pengendalian produksi adalah serangkaian prosedur kegiatan yang mengarah pada semua komponen dalam proses produksi, seperti pengendalian bahan baku, harga bahan baku, proses produksi, tenaga kerja, standar kualitas produksi dan lainnya. Tujuannya agar mendapatkan hasil yang memuaskan dengan biaya produksi yang rendah dalam waktu yang cepat.
Baca Juga:
C. Pengawasan Produksi.
Pengawas produksi bertujuan sebagai penjamin terlaksananya kegiatan produksi agar sesuai dengan yang telah direncanakan. Hal ini sangat berkaitan pada semua proses produksi yang dilakukan dengan benar atau tidak, apakah ada permasalahan yang timbul dalam produksi atau tidak. Tujuan utama pengawasan produksi adalah untuk mencegah dan memperbaiki penyimpangan, kesalahan dan kegiatan lain yang tidak sesuai dengan prosedur perencanaan. Sehingga proses produksi dapat berjalain baik dengan biaya rendah dan tepat waktu.
Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran (marketing) adalah bagian dari operasional dalam sebuah perusahaan yang memerlukan penanganan sungguh-sungguh, hal ini berkaitan dengan berhasil atau tidaknya sebuah kegiatan yang telah dibuat sampai ketangan konsumen. Sebagai sebuah kegiatan yang berhubungan dengan proses perpindahan barang atau jasa dari produsen sampai ke konsumen, tujuan utama dari pemasaran adalah untuk meningkatkan volume penjualan dari produk yang telah dihasilkan. Dalam praktiknya proses manajemen pemasaran mencakup beberapa kegiatan, yaitu sebagai berikut.
A. Riset Pasar.
Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi kehendak serta keinginan konsumen, dimana hal tersebut bertujuan agar perusahaan dapat menentukan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen.
B. Perencanaan Pemasaran.
Proses penentuan segmen pasar, target penjualan, metode pemasaran, dan memilih atau menentukan alat dan media pemasaran.
C. Analisis.
Melaksanakan analisis terhadap peluang pasar, tantangan/kendala, dan ancaman dari pesaing.
D. Promosi.
Mempromosikan produk, bisa itu dengan membuat iklan promosi melalui media massa, reklame, billboard, personal selling, dan publisitas lainnya.
E. Pengelolaan Pemasaran.
Pengelolaan usaha-usaha pemasaran, yaitu membuat stimulus atau rangsangan kepada customer untuk meningkatkan permintaan terhadap produk barang atau jasa melalui media massa seperti radio, televisi dan lainnya.
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan suatu bidang manajemen yang berfokus pada pengelolaan dana perusahaan (memperoleh dan menggunakan dana) yang dilakukan secara efektif dan efisien guna meningkatkan dan memaksimalkan profit perusahaan. Dalam manajemen keuangan terdapat aspek-aspek, yaitu:
- Merencanakan serta melaksanakan kerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam pencarian dana.
- Menetapkan keputusan keuangan yang menyangkut investasi baik dari segi sumber maupun penggunaan.
- Menetapkan kebijakan pembagian dividen yang diperoleh dari laba perusahaan.
- Mengawasi dan melakukan kontrol keuangan dengan membuat laporan perusahaan.
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia (human resource) merupakan bidang yang berfokus pada kegiatan yang berhubungan dengan tenaga kerja. Manajemen SDM mencakup pengadaan (recruitment), pengembangan (peningkatan mutu), pemberian kompensasi (upah), pengintegrasian (penyatuan) serta pemeliharaan terhadap SDM (karyawan) secara terpadu untuk mencapai tujuan perusahaan.
Manajemen SDM (human resource) bertujuan untuk:
- Mendapatkan karyawan yang berkualitas, yang bisa dibina dan dimanfaatkan untuk kegiatan organisasi.
- Meningkatkan kemampuan kerja para karyawan.
- Menciptakan hubungan kerja yang baik diantara karyawan, baik itu secara vertikal maupun horizontal.
Manajemen Perkantoran
Kegiatan manajemen perkantoran adalah mengumpulkan, mencatat, menganalisa, dan membuat laporan keuangan perusahaan sebagai bahan pengambilan keputusan. Tahapan dalam manajemen perkantoran, sebagai berikut:
- Pengumpulan data.
- Pencatatan data.
- Pengelompokan data.
- Pelaporan.
- Penafsiran data untuk memprediksi keadaan yang akan datang serta mengambil langkah yang perlu ditempuh.
Demikian penjelasan tentang prinsip-prinsip manajemen, tingkatan manajemen, bidang-bidang manajemen yang bisa menambah wawasan kamu. Semoga bermanfaat.