Categories
Ilmu

Struktur Organisasi Manajemen

Untuk menjalankan sebuah organisasi, manajer, pendiri, atan pengurus harus dapat merancang struktur organisasi yang bagus. Menurut para ahli, seperti David Wilson & Robert Rosenfield mengatakan struktur organisasi adalah pola ataun rancangan hubungan yang diciptakan diantara komponen-komponen bagian dari seluruh organisasi yang menggambarkan pola atau alur komunikasi, pengendalian, dan wewenang.

Struktur organisasi dijelaskan dalam bentuk gambar yang terdapat bagan-bagan atau grafis yang biasa disebut sebagai “bagan organisasi“. Biasanya bagan organisasi tesebut berbentuk piramida diman semakin kepuncak piramida, maka semakin tinggi kedudukan, tanggung jawab, dan wewenang yang dimiliki seseorang. Garis-garis yang menghubungkan antara kotak satu dengan kotak yang lain menunjukan alur komunikasi formal diantara para anggota organisasi.

Membentuk Struktur Organisasi Manajemen

Cara paling umum yang banyak digunakan untuk merancang hubungan formal diantara sumber daya yang ada didalam perusahaan atau organisasi adalah dengan cara membentuk sebuat departemen. Departementasi adalah proses membentuk departemen, yaitu pengelompokan tugas, orang, dan sumber daya lainnya dalam sebuah unit organisasi yang didasari pada faktor-faktor situasional, seperti contoh produk yang dibuat, fungsi kerja, pembuatan produk, dan wilayah cakupannya.

1. Departementasi Fungsional

Departementasi fungsinonal adalah yang paling banyak dijumpai didalam organisasi, yaitu dengan membagi unit-unit kerja berdasarkan aktivitas dan fungsionalitas dari yang dikerjakan dalam sistem manajemen. Aktivitas dan fungsi-fungsi yang terlaksana dalam organisasi diantaranya seperti produksi, logistik, keuangan, pemasaran, pengembangan, dan lain sebagainya.

Baca Juga:

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan struktur organisasi berdasarkan fungsionalitasnya, diantaranya adalah:

  • Tradisi, preferensi serta atura kerja.
  • Volume pekerjaan.
  • Pemisahan fungsi untuk meminimalisis dan mencegah konflik kepentingan.
  • Penggabungan fungsi-fungsi yang berbeda untuk kepentingan koordinasi.
  • Kemiripan fungsi dalam departemen yang berbeda.

2. Departementasi Produk

Departementasi berdasarkan jenis produk yang dihasilkan, bahkan ketika produk tersebut sudah sangat berkembang maka akan menjadi unit bisnis mandiri. Departementasi ini membagi sumber daya yang dimiliki perusahaan menurut produk-produk yang dihasilkan. Semakin banyak dan bervariasi produk yang dihasilkan, maka akan semakin sulit untuk mengkoordinasikan aktivitas bisnis didalam perusahaan itu sendiri.

3. Departementasi Lokasi

Departementasi lokasi adalah pembentukan struktur organisasi berdasarkan pertimbangan lokasi geografis yang cukup luas dan memiliki krakteristik yang berbeda-beda sehingga dibentuklah beberapa unit usaha atau organisasi berdasarkan teritorial, yang masing-masing memiliki peran tersendiri (khusus).

4. Departementasi Pelanggan

Departementasi pelanggan terbentuk ketika organisasi organisasi membutuhkan pelayanan yang berbeda untuk jenis pelanggan atau konsumen utama yang berbeda. Struktur ini terbentuk berdasarkan asumsi bahwa pelanggan dapat dikenali serta dipisahkan dalam kategori yang logis.

Baca Juga:

Keunggulan dan Kelemahan

Ke 4 departementasi diatas masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan, diantaranya sebagai berikut.

Departementasi Fungsional

Keunggulan dan kelemahan dari departementasi fungsional, sebagai berikut:

Keunggulan
  • Organisasi tidak terbagi secara terkotak-kotak, keseluruhan organisasi adalah satu kesatuan.
  • Struktur organisasi menjurus kearah spesialisasi yang mendorong peningkatan kompetensi dan juga efisiensi.
Kelemahan
  • Ruang gerak anggota/karyawan dibatasai oleh bidang spesialisasinya, hal ini menyebabkan mereka menjadi kurang mengenal tujuan serta permasalahan yang ada secara keseluruhan dari organisasi.
  • Unit-unit organisasi kurang bisa berfungsi sebagai media untuk mempersiapkan tenaga pimpinan, penyebabnya adalah ketika seseorang yang berkembang atas dasar spesialisasinya belum tentu memiliki dan menguasai keahlian manajerial.
  • Untuk menjaga keterpaduan dibutuhkan adanya kegiatan koordinasari yang intensif.

Departementation by Purpose

Departementasi produk, pelanggan, dan lokasi, sering disebut dengan “Departementation by Purpose“. Adapun keunggulan dan kelemahannya, sebagai berikut:

Keunggulan
  • Unit-unit organisasi lebih adaptif pada perubahan lingkungan organisasi yang terjadi.
  • Unit-unit organisasi memiliki kemandirian.
  • Koordinasi internal didalam unit organisasi lebih mudah dilakukan.
  • Otonomi yang diberikan menjadi sumber motivasi yang kuat.
  • Karena sifat kemandiri tersebut, hasil kerja dari setiap unit organisasi mudah untuk dievaluasi.
Kelemahan
  • Berpeluang terjadinya duplikasi kegiatan.
  • Kemandirian dapat menyebabkan masalah departemetalisme.

Dengan mengetahui struktur organisasi manajemen, akan menambah wawasan kamu dibidang manajemen. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply