Categories
Kesenian

Tari Bali

Tari Bali ~ Bali merupakan daerah yang sering dianggap sebagai Tanggonya Indonesia. Pulau yang memiliki banyak tempat wisata alam yang indah ini memang telah diakui secara Internasional. Selain menawarkan keindahan alam, Bali juga sebagai tempatnya kekayaan budaya, termasuk pusatnya tarian tradisional.

9 Tari Tradisional Bali Yang Paling Populer Seantero Dunia

Kali ini kami telah merangkum 9 tari tradisional khas bali yang telah mendunia. Berikut ulasannya lengkapnya :

1. Tari Kecak

Kamu pasti tau tari kecak, setidaknya pernah mendengar namanya? Tari Kecak merupakan salah satu dari tarian adat Bali yang sangat terkenal dan telah menjadi salah salah pertunjukan khas yang diincar para wisatawan asing dan lokal.

Tari Kecak yang diciptakan oleh Wayan Limbak dan Walter Spies di tahun 1930 oleh seniman Jerman, tari ini menceritakan epic Ramayana dan rata-rata semua penarinya adalah para pria. Ada puluhan bahkan lebih penari pria yang membawakan pada setiap pertunjukannya.

Saat kamu berwisata ke Bali sangat rugi kalau kamu tidak melihat pertunjukan tari kecak ini. Kamu akan melihat para penari tersebut duduk melingkar dan menyerukan “cak” sembari mengangkat kedua lengan mereka. Hal tersebut menggambarkan tentara kera saat membantu Rama melawan Rahwana. Ada pula penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.

Karena keunikannya Tari Kecak kerap dipuji oleh wisatawan asing, walau hanya berbunyi “cak-cak-cak” tetapi beberapa kelompok membunyikannya pada ketukan berbeda-beda, jadi terdengar seperti ribuan orang yang membunyikan kata “cak”. Inilah keunikan tari kecak. Tari yang disajikan sangat sederhana ini, tetapi esensi dari suasana mistisnya masih tetap terasa. Keren.

2. Tari Barong

Kata Barong, mirip dengan Barongsai ya? Tenang, tapi Tari Barong ini bukan berasal dari China. Tari Barong telah diwariskan jauh hari sebelum masuknya agama Hindu di Indonesia. Secara literatur, kata “Barong” berasal dari asal kata “Bahruang” yang berarti beruang. Meskipun begitu, wujud dari binatang yang digambarkan tersebut bisa sangat beragam tergantung dari jenis tari Barong yang dibawa, ada Barong Gajah, Barong Blasblasan, Barong Bangkal, Barong Macan, Barong Landung, Barong Asu, dan yang paling populer dan terkenal adalah Barong Keket (Barong Ket) yang menggambarkan kolaborasi (perpaduan) antara singa, macan, dan sapi.

Dalam tarian ini menceritakan tentang perseteruan antara kebajikan yang disimbolkan dengan Barong, dan kejahatan yang digambarkan dengan sosok rangda.

Biasanya Tarian ini ditarikan oleh 2 (dua) orang pria, yang satu memainkan bagian kepala dan yang satu lagi berada di bagian ekor. Badan Barong terbuat dari bahan kulit dan dihiasi dengan ukiran-ukiran khas Bali serta dilengkapi dengan ornamen potongan kaca cermin sehingga terlihat berkilau. Serta bulu barong terbuat dari bahan serat ijuk, tetapi ada juga yang terbuat dari bulu burung gagak. Dan pada bagian topeng terbuat dari kayu yang tumbuh di tempat yang dianggap angker atau keramat. Musik yang mengiringi tari barong menggunakan gamelan Gong Kebyar, gamelan Babarongan dan gamelan Batel.

3. Tari Legong

Di masa para raja-raja Bali dahulu, tari legong hanya dipertontonkan di lingkungan keraton saja. Kata Legong berasal dari kata “Leg” yang berarti luwes dan “gong” yang berarti gamelan. Jadi, tari legong memiliki gerakan yang lemah gemulai yang diiringi dengan alunan musik gamelan tradisional khas Bali bernama Semar Pegulingan. Dan para penari Legong menggunakan kipas, kecuali tokoh Condong.

Seiring dengan perkembangannya, ada beberapa jenis baru Tari Legong seperti Legong Keraton atau Legong Lasem, Legong Jobog, Legong Legod Bawa, Legong Sudarsana, Legong Kuntul dan Legong Smaradahana.

4. Tari Trunajaya

Yang pertama adalah Tari Trunajaya. Tari ini berasal dari kata Teruna. Kata tersebut diambil dari kata pemuda yang ditemukan dari hasil kreasi Pan Wandres dalam perjalanannya dan disempurnakan oleh I Gde Manik.

Tarian Trunajaya ini menceritakan tentang seorang pria yang ingin memikat wanita pujaannya, hal tersebut dapat terlihat dari setiap gerakan tarinya yang tegas dimana antar kaki diberi jarak seperti kuda-kuda. Seiring dengan perkembangan zaman tarian ini tidak hanya dibawakan oleh pria saja. Kaum hawa pun dapat ikut serta, bahkan dapat ditarikan oleh 2 orang sekaligus.

Jika ditelaah dengan seksama, sang penari selalu membelalakan kedua matanya dan dengan tegas menggerak-gerakan tariannya, berkesan menyeramkan tetapi hal ini untuk menunjukan kejantanan seorang pria. Tarian dapat dipentaskan dimana dan kapan saja karena tujuannya hanya untuk menghibur dan tarian ini biasanya selalu diiringi musik gamelan Gong Kebyar.

5. Tari Baris

Tari Baris merupakan salah satu dari banyaknya tari adat Bali yang awalnya adalah satu bentuk ritual, namun dengan perkembangan zaman tarian ini menjadi tarian untuk menghibur para turis lokal dan mancanegara. Tari Baris diciptakan pada abad ke-16.

Sesuai dengan namanya tari baris, Tari Baris dibentuk dengan posisi baris membaris. Di dalam tarian ini, para penari menggerak-gerakan badan seperti seorang kesatria yang sedang bertempur, tari ini dipertunjukan tentang keberanian para ksatria Bali yang sedang berperang membela para Raja.

Tari yang dibawakan oleh paling sedikit 8 sampai yang paling banyak 40 orang pria, dengan perlengkapan kostum untuk tarian ini adalah baju beludru, lamak, badog, awir, celana panjang, dan lain-lain, seperti ksatria perang dengan hiasan di kepala, dada dan punggung. Namun, setiap daerah di Bali memiliki kostum yang dikenakan penari bisa berbeda-beda karena setiap daerah memiliki Tari Baris khas tersendiri. Tari Baris termasuk ke dalam kategori tarian keramat yang hanya dibawakan atau dilakukan saat adanya upacara suci dan perayaan khusus.

6. Tari Pendet

Tari Pendet merupakan bagian tari pemujaan yang ditampilkan di pura-pura di Bali. Tarian ini bisa disebut sebagai bentuk penyambutan atas turunnya para dewa ke dunia. Seiring dengan perkembangan zaman, para seniman tari di pulau Bali mengubah Tari Pendet menjadi sebuah tarian selamat datang.

Versi modern dari tarian ini diciptakan oleh I Wayan Rindi pada tahun 1950-an. I wayan Rindi merupakan seniman yang seumur hidupnya mengamati seluruh tarian Bali, beliau pun yang menciptakan koreografer Tari Pendet khusus upacara pembukaan Asian Games di Jakarta. Pada pertunjukan tersebut Tari Pendet ditarikan oleh sekitar 800 orang, yang awalnya hanya ditarikan oleh 5 orang.

7. Tari Margapati

Kata Margapati sendiri diambil dari kata Marga yang artinya jalan, dan pati berarti kematian. Jika digabungkan memiliki arti jalan menuju kematian.

Tari Margapati diciptakan oleh Nyoman Kaler pada tahun 1942, tarian ini menggambarkan kesalahan perjalanan hidup seorang wanita. Oleh sebab itu, tarian ini banyak menghadirkan gerakan tari laki-laki meskipun penarinya biasanya wanita. Jika diperhatikan dengan jeli, gerak gerik dalam tarian margapati ini seperti mengintai dan siap-siap menerkam mangsanya

8. Tari Panji Semirang

Tari Panji Semirang yang awalnya diciptakan pada tahun 1942 oleh seorang seniman bernama I Nyoman Kaler. Tari ini dianggap sebagai tari pertunjukan yang didemonstrasikan di luar pura.

Dalam tari Bali ini menceritakan kisah Galuh Candrakirana seorang putri yang mengembara dan menyamar menjadi seorang pria dengan nama Raden Panji. Pengembaraan yang dilakukannya setelah kehilangan sang suami kemudian ditarikan oleh penari wanita yang berperan sebagai pria.

Pada awalnya Tari Panji Semirang ditarikan oleh Luh Cawan, yang merupakan murid I Nyoman Kaler. Pada Tari Panji Semirang ini, kamu akan disajikan dengan para penari yang membuka matanya lebar-lebar seperti seseorang yang sedang marah dengan tatapan tajam, dibumbui senyuman namun tetap dengan mata yang galak. Terdapat perubahan mimik di beberapa gerakan dalam seni tari ini.

9. Tari Puspanjali

Salah satu dari tari adat Bali, tari Puspanjali adalah salah satu bentuk tari penyambutan selamat datang. Kata Puspanjali adalah gabungan dari arti kata “puspa” dan “anjali” yang bermakna “menghormati bagai bunga”. Berarti menghormati para tamu seperti sekuntum bunga.

Biasanya Tari Puspanjali ditampilkan oleh wanita yang berjumlah 5-7 orang. Tari Puspanjali sendiri terinspirasi dari tarian-tarian yang dibawakan pada upacara Rejang yang menggambarkan kegembiraan sekelompok wanita saat kedatangan para tamu yang mengunjungi daerah mereka.

Seniman yang menciptakan Tari Puspanjali ini adalah I Nyoman Windha & N.L.N. Swasthi Wijaya yang merupakan penata tabuh pengiring pada tahun 1989.

Itulah, ulasan singkat 9 tari tradisional Bali tang paling populer seantero dunia. Saat kamu berkunjung ke Bali sempatkan untuk melihat salah satu dari 9 tai Bali tersebut ya. Semoga informasi ini bermanfaat.

Leave a Reply