Categories
Ilmu

Tujuan dan Strategi Manajemen Rantai Pasokan

Tujuan Manajemen Rantai Pasokan

Setelah kamu mengetahui definisi manajemen rantai pasok (Baca: Pengertian Manajemen Rantai Pasokan), supply chain management memiliki tujuan dan strategi dalam pelaksanaannya.

Stevenson menjelaskan bahwa tujuan dari manajemen rantai pasokan adalah untuk menyelaraskan antara permintaan dengan penawaran secara efisien dan efektif. Ada Beberapa masalah utama di dalam supply chain yang berhubungan dengan:

  • Manajemen pengadaan barang
  • Manajemen pemasok
  • Mengelola hubungan dengan para pelanggan
  • Manajemen risiko (Baca: Pengertian Manajemen Risiko)
  • Mengidentifikasi risiko masalah dan merespon masalah tersebut
  • Penentuan tingkat outsourcing yang tepat dan sesuai

I Nyoman Pujawan juga berpendapat bahwa tujuan strategis dari supply chain management adalah untuk memenangkan persaingan pasar atau mendominasi pasi atau setidaknya bertahan. Jadi, menurut I Nyoman Pujawan, untuk memenangkan persaingan pasar maka supply chain harus bisa menyediakan produk yang:

  • Berkualitas
  • Murah
  • Bervariasi
  • Tepat waktu

Baca Juga: Komponen Manajemen Rantai Pasokan

Strategi Rantai Pasokan

Ada 5 opsi strategi yang perusahaan dapat terapkan untuk melakukan pembelian kepada supplier yaitu adalah sebagai berikut:

1. Many Supplier (Banyak Pemasok)

Dalam strategi ini para pemasok saling bersaing secara agresif. Setiap ara pemasok dibebankan untuk memenuhi permintaan pembeli. Walaupun, setiap supplier menggunakan banyak pendekatan negosiasi dalam strategi ini, tapi hubungan jangka pendek menjadi tujuan utamanya. Tanggung jawab dibebankan pada pemasok untuk mempertahankan keahlian, biaya, teknologi, kemampuan forecast, kualitas dan pengiriman.

2. Few Supplier (Sedikit Pemasok)

Implementasi strategi ini adalah perusahaan menjalin hubungan jangka panjang dengan para supplier yang komit. Dengan cara ini, supplier cenderung lebih memahami sasaran-sasaran luas dari perusahaan dan konsumen akhir. Bekerjasama hanya dengan beberapa pemasok akan menciptakan nilai yang memungkinkan pemasok mempunyai skala ekonomis dan kurva belajar yang menghasilkan biaya produksi & biaya transaksi yang lebih rendah. Kinerja atau performa pemasok yang buruk adalah salah satu risiko yang dihadapi perusahaan sehingga harus mempertimbangkan rahasia-rahasia dagang supplier yang berbisnis di luar bisnis bersama.

3. Vertical Integration

Vertical integration artinya pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli, atau dengan benar-benar membeli dari distributor atau pemasok. Vertical integration dapat berupa:

  • Backward Integration (Integrasi ke belakang). Penguasaan kepada sumber daya, misalnya perusahaan mobil mengakuisisi pabrik ban atau pabrik baja.
  • Forward Integration (Integrasi ke depan). Penguasaan kepada konsumennya, misalnya perusahaan mobil mengakuisisi dealer yang semula hanya sebagai distributornya.

Baca Juga: Tahapan dan Karakteristik Manajemen Proyek Beserta Contohnya

4. Keiretsu Network

Perusahaan-perusahaan manufaktur banyak yang mengambil jalan tengah antara membeli dari sedikit pemasok dan vertical integration dengan cara seperti mendukung secara keuangan supplier melalui pinjaman atau kepemilikan. Pemasok kemudian menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang lebih dikenal dengan Keiretsu. Hubungan keanggotaannya bersifat jangka panjang, jadi hal tersebut berfungsi sebagai mitra, menularkan keahlian teknis dan kualitas produksi yang stabil kepada perusahaan manufaktur. Para anggota kairetsu dapat beroperasi sebagai sub-kontraktor rantai dari pemasok yang lebih kecil.

5. Virtual Company (Perusahaan Maya)

Perusahan maya bertujuan untuk memberikan pelayanan pada saat diperlukan. Virtual company memiliki batasan organisasi yang tidak tetap dan bergerak, jadi sangat memungkinkan terbentuknya perusahaan yang unik supaya dapat memenuhi permintaan pasar yang cenderung berubah. Hubungan yang terbentuk dapat memberikan pelayanan jasa seperti pembayaran gaji, pengangkatan karyawan, rancangan produk atau distribusinya.

Hubungan yang terbentuk bersifat jangka pendek dan jangka panjang, mitra sejati atau kolaborasi, pemasok atau sub-kontraktor. Seperti apapun bentuk hubungannya tujuan utamanya adalah menghasilkan kinerja kelas dunia yang ramping. Benefit yang diperoleh perusahaan diantaranya adalah: investasi modal yang rendah, keahlian manajemen yang terspesialisasi, fleksibilitas dan kecepatan. Efisiensi adalah target utama dari penerapan strategi virtual company.

Memahami tujuan dan strategi manajemen rantai pasokan dapat membuat manajer lebih mengerti dalam merancang strategi yang tepat. Dengan stretegi supply chain yang tepat akan memudahkan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply