Categories
Ilmu

Tujuan, Proses dan Manfaat Manajemen Konflik

Tujuan Manajemen Konflik

Berikut ini beberapa tujuan manajemen konflik, diantaranya sebagai berikut:

  • Mencegah dan meminimalisir terjadinya gangguan terhadap anggota organisasi, sehingga dapat fokus kepada visi dan misi perusahaan atau organisasi.
  • Membangun rasa saling menghormati antar sesama anggota organisasi dan menghargai keberagaman.
  • Meningkatkan kreativitas anggota organisasi dengan memanfaatkan konflik yang terjadi.

Baca Juga: Pengertian dan Teori Manajemen Konflik Menurut Para Ahli

Proses Manajemen Konflik

Menurut Minnery (1980: 220) manajemen konflik adalah suatu proses, sama halnya dengan perencanaan merupakan proses. Dia juga berpendapat bahwa proses manajemen konflik perencanaan sebagai bagian yang rasional dan bersifat iteratif, berarti pendekatan model manajemen konflik perencanaan secara terus menerus (continue) akan mengalami penyempurnaan sampai mencapai model yang ideal dan representatif.

Sama halnya dengan tahapan manajemen konflik, bahwa manajemen konflik perencanaan juga meliputi beberapa langkah yaitu: penerimaan terhadap keberadaan konflik (dihindari, ditekan atau didiamkan), klasifikasi karakteristik dan struktur konflik, evaluasi konflik (jika bermanfaat maka dilanjutkan dengan proses selanjutnya), menentukan aksi yang dipersyaratkan untuk mengelola konflik, serta menentukan peran perencana sebagai partisipan atau pihak ketiga dalam mengelola konflik.

Keseluruhan proses berlangsung dalam tahap perencanaan yang melibatkan perencana (planner) sebagai aktor untuk mengelola konflik baik sebagai partisipan atau pihak ketiga.

Baca Juga: Tipe dan Strategi Manajemen Konflik

Manfaat Manajemen Konflik

Semua organisasi yang berorientasi pada profit pasti menerapkan dan mengembangkan manajemen konflik. Berikut ini adalah beberapa manfaat manajemen konflik bagi perusahaan:

  1. Mengembangkan Kompetensi
    Implementasi manajemen konflik yang baik akan meningkatkan dan mengembangkan kompetensi perusahaan, khususnya dalam hal kompetensi non-teknis. Dengan perumusan dan penerapan strategi manajemen konflik yang tepat maka kemampuan perusahaan dalam menangani konflik internal akan semakin kuat.
  2. Evaluasi Sistem
    Perusahaan sulit melakukan evaluasi terhadap efektivitas suatu sistem jika tidak terjadi konflik di dalamnya. Dengan adanya konflik maka perusahaan dapat melakukan identifikasi apakah sistem yang diterapkan berjalan dengan baik atau diperlukan perbaikan.

Dengan memahami tujuan, proses dan manfaat manajemen konflik dapat menambah wawasan dan pengetahuan kamu di bidang ilmu manajemen terutama manajemen konflik. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply